Ini 3 Aplikasi yang Juarai Android Hackathon 2017

Google Developer memilih tiga aplikasi yang dianggap paling baik menjadi pemenang kompetisi Android Hackathon di Jakarta, Kamis (7/9/2017).

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 08 Sep 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2017, 10:00 WIB
BCC-KJU
Kelompok developer pemenang Android Hackathon yang membuat aplikasi unik dan berhak atas hadiah total senilai Rp 25 juta. Liputan6.com/ Agustins Setyo Wardani

Liputan6.com, Jakarta - Google telah memilih tiga aplikasi Android sebagai pemenang Android Hackathon 2017. Ketiga kelompok developer aplikasi pilihan Google pun memenangkan paket hadiah dengan total nilai Rp 25 juta.

Tiga aplikasi yang dipilih menjadi pemenang Android Hackathon di antaranya adalah aplikasi SportyWay besutan tim BCC-KJU, Verti-Go besutan tim Urban Night, dan aplikasi Jogging besutan tim Sekala.

Aplikasi SportyWay dikembangkan oleh tiga developer muda dari Universitas Brawijaya, Malang, yakni Ananda Pratama, Eko Prasetyo Lukman Nur Hakim, dan Rizki Puspa Dewi. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang bertujuan mempertemukan pengguna yang ingin berolahraga dengan pengguna lain yang memiliki ketertarikan yang sama.

"Idenya dari pengalaman sendiri, saat kita ingin olahraga kadang malas karena tidak ada temannya. Makanya aplikasi ini kami kembangkan untuk mencari teman berolahraga yang terdekat dari user. Misalnya kita mau main futsal terus orangnya kurang, bisa pakai aplikasi ini," tutur Lukman saat ditemui di Jakarta, Kamis (7/9/2017) semalam.

Sejauh ini, ketiganya masih fokus mengembangkan aplikasi SportyWay menjadi aplikasi yang bisa bermanfaat bagi user. Sementara, monetisasi masih belum dipikirkan.

"Kami masih mengembangkan aplikasi ini karena idenya juga baru datang seminggu lalu. Jadi masih perlu diperbaiki lagi," kata Lukman.

 

Pemenang kedua dan ketiga

Urban Night
Tim Urban Night. Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani

Pemenang kedua adalah aplikasi Verti-Go yang digarap oleh Farhan Ghifari, Annisa Nurul Azhar, dan Royyan Abdullah Dzakiy. Ketiganya menghubungkan sebuah hardware yang dirangkai menggunakan arduino-uno. Selanjutnya hardware tersebut dihubungkan menggunakan Bluetooth ke Android yang dipasangi aplikasi.

"Saat penderita Vertigo merasa kepalanya sakit, ia hanya menekan tombol dan otomatis akan terhubung ke kontak orang terdekat yang di-input ke aplikasi," kata Lukman menceritakan.

Lukman mengatakan, karena aplikasi hanya dibuat dalam waktu sehari, masih perlu banyak pengembangan. Untuk itu, mereka akan fokus terhadap peningkatan pengalaman pengguna dan membuat hardware jadi lebih baik dan rapi.

Pemenang ketiga Android Hackathon adalah aplikasi Jogging. Sesuai namanya, aplikasi ini membantu penggunanya lebih sehat dengan cara joging atau lari. Pada prinsipnya, aplikasi ini memberikan berbagai daily deals baik voucher cafe maupun voucher belanja bagi pengguna yang berhasil memenuhi tantangan joging.

"Tujuan utama aplikasi ini adalah mengajak orang untuk hidup sehat dengan berjogging. Mereka yang memenuhi target joging (entah itu berdasarkan kriteria jarak atau intensitas joging) akan mendapatkan voucher," kata developer Jogging, Ahmad Rosid.

Ke depan, Rosid bersama pengembang lainnya, Keen Susilo Aji, dan Ghozi Mahdi, mengaku ingin menyempurnakan aplikasi ini serta mengajak lebih banyak merchants untuk bermitra dan mempromosikan produknya lewat aplikasi ini.

Sejauh ini, merchants yang dikenal baru ada di Yogyakarta. Oleh karena itu, ketiganya ingin menjalin kemitraan dengan lebih banyak merchants agar aplikasi ini bisa digunakan lebih luas ke depannya.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya