Izin Dicabut, Uber Ajak Pengguna Tanda Tangani Petisi

Uber mengajak pengguna untuk menandatangani petisi menolak keputusan otoritas transportasi London yang mencabut izin operasi Uber.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Sep 2017, 07:30 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2017, 07:30 WIB
Petisi Uber
Uber mengajak pengguna di London untuk menandatangani petisi menolak keputusan otoritas transportasi London yang mencabut izin operasi Uber (Sumber: The Verge)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah izin operasinya terancam dihentikan di London, Inggris, Uber telah mendapatkan 700 ribu tanda tangan petisi online melalui Change.org untuk menyelamatkan Uber.

Petisi tersebut meminta otoritas transportasi kota London (TfL) untuk mencabut putusannya. Sebelumnya TfL mengatakan, tidak akan memperbarui izin layanan Uber untuk beroperasi di kota London saat izin tersebut habis masanya akhir bulan ini.

Hal ini lantaran Uber dianggap tidak menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap sejumlah isu yang memiliki potensi masalah terkait keselamatan dan keamanan publik.

Mengutip The Verge, Selasa (26/9/2017), kini petisi tersebut telah ditandatangani oleh 750 ribu orang dengan target 1 juta orang ikut menandatanganinya. Setelah mencapai jumlah yang ditargetkan, petisi tersebut akan diserahkan kepada Wali Kota London Sadiq Khan.

Khan pun telah merespon petisi tersebut. Ia menyebut, Uber telah mengecewakan pelanggan dan mitranya.

	Uber mengajak pengguna di London untuk menandatangani petisi menolak keputusan otoritas transportasi London yang mencabut izin operasi Uber (Sumber: The Verge)

"Sebagai Wali Kota London, saya menyambut perusahaan baru yang inovatif dan membantu London dengan menyediakan layanan yang lebih baik dan terjangkau. Namun, memberikan layanan inovatif bukanlah alasan untuk tidak mengikuti peraturan," kata Khan.

Sekadar diketahui, menurut petisi Uber tersebut, 3,5 juta orang di London menggantungkan hidup pada layanan transportasi tersebut. Jika pemerintah kota London tetap melarang Uber beroperasi, 40 ribu mitra pengemudi akan kehilangan pekerjaan dan jutaan orang London akan kehilangan kesempatan mendapat layanan transportasi terjangkau.

(Tin/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya