Terungkap, Tiongkok Blokir WhatsApp Gara-Gara Hal Ini

Kongres Nasional yang akan dihelat Partai Komunis Tiongkok menjadi alasan utama mengapa WhatsApp diblokir.

oleh Jeko I. R. diperbarui 26 Sep 2017, 17:15 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2017, 17:15 WIB
WhatsApp
WhatsApp (ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk kesekian kalinya, pemerintah Tiongkok kembali menutup akses WhatsApp. Alasan pemblokiran aplikasi pesan instan tersebut tak lain lantaran perhelatan Kongres Nasional ke-19 yang akan diadakan Partai Komunis Tiongkok pada Oktober 2017 di Beijing.

Adapun fitur pesan terenkripsi yang ada di dalam WhatsApp dianggap meresahkan Tiongkok. Pasalnya, pesan enkripsi bisa dijadikan wadah propaganda bagi kalangan politikus tertentu untuk melawan pemerintah.

Dengan begitu, pemerintah Tiongkok berharap tidak ada wadah rahasia lagi di kalangan masyarakat Tiongkok, seperti WhatsApp.

Apalagi, Kongres Nasional adalah momen sensitif yang diadakan setiap lima tahun sekali. Maka itu, pemerintah ingin semua rangkaian acara berlangsung lancar tanpa ada gangguan politik dari kalangan tertentu. Demikian dilansir CNN, Selasa (26/9/2017).

Tiongkok memang selalu memperketat semua layanan internet dan aplikasi besutan perusahaan asing menjelang Kongres Nasional.

Pemerintah Tiongkok telah menggalakkan sistem penyaringan layanan internet bernama "Great Firewall" untuk memblokir konten radikal dan berbahaya.

"Menjelang Kongres Nasional, kami selalu melihat pemblokiran, pendeteksi, dan penyaringan internet lebih intensif di Tiongkok," ujar Adam Segal, Direktur Digital and Cyberspace Policy Program Council on Foreign Relations.

Tiongkok disebut telah meningkatkan kemampuan firewall-nya untuk mendeteksi dan memblokir protokol NoiseSocket yang dipakai untuk berkirim pesan teks di WhatsApp. Sebelumnya, pemblokiran dilakukan pada HTTPS/TLS yang dipakai layanan itu berkirim foto atau video.

Keputusan ini menambah daftar panjang layanan milik Facebook yang diblokir di negara itu. Seperti diketahui, Facebook sendiri sudah diblokir sejak 2009. Begitu pula dengan Instagram yang juga dimiliki oleh perusahaan tersebut.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya