Go-Jek Bakal Ekspansi ke Asia Tenggara

Go-Jek akan menyaingi Grab di negara-negara Asia Tenggara, dengan menghadirkan layanan mereka ke luar negeri.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 04 Okt 2017, 13:30 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2017, 13:30 WIB
Menko Kemaritiman dan Menhub Luncurkan Aplikasi Go Blue Bird
CEO GO-JEK Indonesia ,Nadiem Makarim saat memberikan sambutan pada acara Kolaborasi Blue BIrd dan GO-JEK di Jakarta, Kamis (30/03). Blue Bird dan Go-Jek meluncurkan layanan Go-BlueBird. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Singapura - Salah satu startup unicorn Indonesia Go-Jek dikabarkan tengah berupaya memperluas layanannya ke tiga atau empat negara di Asia Tenggara.

Dalam wawancara dengan Bloomberg yang dikutip Tekno Liputan6.com, Rabu (4/10/2017), co-Founder sekaligus CEO Go-Jek, Nadiem Makarim tak spesifik menyebut negara mana atau layanan apa yang akan diusung Go-Jek ke luar negeri.

Namun, ia mengatakan Go-Jek akan masuk ke pasar dengan populasi besar yang sebagian transaksinya masih bersifat tunai. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa Go-Jek akan menghadirkan layanan pembayaran digital di pasar barunya.

Di kota-kota besar Indonesia, Go-Jek mendapat tekanan dari persaingannya dengan perusahaan Singapura, Grab.

"Kami selalu bersifat defensif (terhadap persaingan). Karenanya ini adalah saat yang tepat untuk menghadirkan persaingan ke depan pintu mereka," tutur Nadiem.

Nadiem tidak menyebut kapan Go-Jek akan mulai masuk ke negara-negara lain di Asia Tenggara.

Diketahui, selain Indonesia, negara Asia Tenggara yang memiliki populasi tinggi adalah Filipina, Vietnam, dan Thailand. Total populasinya diperkirakan mencapai 270 juta jiwa.

Pesaing Go-Jek

"Saya pikir kami telah memiliki model platform yang dapat digunakan di negara dengan ekonomi berkembang, namun infrastrukturnya tak begitu besar. Ada kemungkinan kami akan memanfaatkan senjata tersebut," kata Nadiem.

Sekadar diketahui, rival utama Go-Jek, Grab, yang didanai oleh Softbank Group Corp dan Didi Chuxing sangat agresif mengembangkan layanannya di Indonesia. Layanan Grab sudah ada di 7 negara di Asia Tenggara.

Meski bersaing, ternyata Grab dipimpin Anthony Tan, teman sekelas Nadiem Makarim saat kuliah di Harvard Business School. Dengan rencananya ekspansi ke Asia Tenggara, ini merupakan kali pertama Go-Jek hadir di luar negeri.

Kedua penyedia jasa transporasi online ini sama-sama memiliki layanan pembayaran digital, yakni Go-Pay dan Grab Pay.

Layanan ini dipandang sebagai upaya meningkatkan dan membangun bisnis mereka. Caranya dengan menawarkan layanan keuangan pada pengguna yang minim akses perbankan.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya