Rencana Go-Jek Tiru Kesuksesan Alipay dan WeChat Pay

Go-Jek berencana untuk menjadikan Go-Pay sesukses Alipay dan WeChat Pay di Tiongkok.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 15 Sep 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2017, 17:30 WIB
Go-Jek Mulai Mengaspal di Solo, Malang dan Samarinda
Driver Go-Jek (go-jek.com)

Liputan6.com, Jakarta - Go-Jekberencana mengikuti kesuksesan Alibaba dan Tencent dalam hal pembayaran nontunai. Seperti diketahui, perusahaan rintisan yang menawarkan layanan on-demand tersebut kini sudah memiliki Go-Pay sebagai platform pembayaran.

Menurut President Go-Jek Andre Soelistyo, Go-Pay akan menjadi produk yang berkembang secara agresif. Karenanya, ia berharap Go-Pay dapat meniru keberhasilan Alipay dan WeChat Pay, yang kini menjadi platform pembayaran nontunai paling besar di Tiongkok. 

"Di Tiongkok, kalian punya Alipay dan WeChat Pay. Saya rasa, kami ingin meniru keberhasilan itu di Indonesia," tuturnya seperti dikutip dari CNBC, Jumat (15/9/2017).

Hal itu didukung dengan kondisi pasar Indonesia yang sudah dewasa untuk pembayaran nontunai karena populasi yang tak memiliki akses perbankan masih tinggi. Selain itu, penetrasi kartu kredit juga terbilang masih rendah.

Adapun strategi untuk meniru kesuksesan Alipay dan WeChat Pay membutuhkan upaya digitalisasi pada layanan fisik tradisional untuk mengurangi bentrokan di sistem.

Penggunaan pembayaran online juga terus ditingkatkan, termasuk dalam beberapa transaksi, seperti pembelian in-game, pembayaran produk digital, tiket perjalanan atau kereta.

"Jadi, ada banyak hal yang dapat ditambahkan ke dalam sistem Go-Pay. Tak terkecuali data, karena hal itu penting untuk mengetahui kebiasaan pengguna, pedagang, dan melakukan sejumlah hal lainnya di masa depan," tuturnya.

Saat disinggung mengenai rencana ekspansi Go-Jek, ia mengatakan sebenarnya sedang melirik sejumlah negara yang memiliki konsumen dan infrastruktur serupa Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Thailand, Vietnam, dan Filipina.

"Kami dapat menggunakan data yang diperoleh dari produk dan layanan (saat ini), lalu dapat memprediksi produk atau kombinasi produk yang akan bertumbuh di pasar negara tersebut," ujar Andre.

Namun ia menuturkan, layanan transportasi bukan produk awal yang akan menyambangi pasar luar Indonesia.

Untuk saat ini, layanan yang paling mungkin diperluas untuk hadir di pasar negara lain adalah Go-Food. Alasannya, selain transportasi, makanan merupakan pengeluaran yang menjadi prioritas konsumen di tiga negara tersebut.

(Dam/Cas)

Simak Video Pilihan di Bawah Ini: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya