Charles Adler, Sociopreneur Penggagas Kickstarter

Berikut profil singkat salah satu pendiri Kickstarter yang tak merasa kesuksesannya diukur dengan uang.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 17 Okt 2017, 14:00 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2017, 14:00 WIB
Charles Adler
Charles Adler (sumber: magzter.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kickstarter sebagai salah satu platform crowdfunding kenamanan dunia tak dimungkiri telah berkembang semakin besar. Kepopuleran tersebut tak lepas dari usaha Charles Adler bersama dua orang rekannya, Perry Chen dan Yancey Strickler.

Adler membangun Kickstarter pada 2009 dan menjadikannya sebagai salah satu marketplace terbesar di dunia yang didedikasikan untuk menggalang pendanaan sejumlah proyek kreatif independen.

Bersama kolaborasi yang dilakukan oleh pria kelahiran Inggris ini, Kickstarter berhasil mengumpulkan lebih dari US$ 1 miliar dari sekitar 6,4 juta orang. Jumlah tersebut berhasil mendanai sekitar 64 ribu beragam proyek, mulai dari musik, teknologi, dan pendidikan.

Fenomena Kickstarter secara tak langsung membuat Charles dikenal sebagai salah satu inovator di era digital yang paling menarik. Pada 2013, ia masuk dalam daftar 12 sosok yang paling terkenal di dunia bisnis.

Kendati dikenal sebagai sosok yang berhasil, ia menolak anggapan kesuksesan setara dengan harta berlimpah. Ia sempat menyebut mendirikan perusahaan teknologi tak selalu mengantarkan pada kekayaan.

"Orang berpikir jika memulai sebuah perusahaan teknologi akan menjadi kaya raya, tapi sebenarnya banyak yang tak berhasil. Menjadi pengusaha adalah untuk memberdayakan orang lain. Itu yang menjadi etos kerja saya," tuturnya dalam sebuah wawancara.

Setelah berhasil di Kickstarter, ia memutuskan untuk keluar dari perusahaan dan memilih menjadi penasehat. Selain itu, ia juga turut membangun sebuah publikasi seni online bernama Subsystence.

Penasaran, seperti apa kisah, kiprah, dan strategi pria ini? Ia akan menjadi salah satu pembicara di ajang AdAsia 2017--Kongres Periklanan Terbesar se-Asia, yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center pada 8 hingga 10 November 2017.

Pada acara tersebut, ia akan membawakan tema seputar inovasi hebat yang didorong oleh kultur dengan kreativitas. Charles nantinya akan mengisi sesi di hari ketiga.

Informasi mengenai AdAsia 2017, yang salah satu sponsornya adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), juga bisa diperoleh dengan cara mem-follow BBM Channel AdAsia 2017 di aplikasi BBM.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya