Apple Tanggapi Pertanyaan Senator soal Keamanan Face ID

Apple merespons pertanyaan seorang senator Amerika Serikat (AS), Al Franken, mengenai fitur pengenalan wajah Face ID.

oleh Andina Librianty diperbarui 21 Okt 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2017, 20:00 WIB
Fitur Face ID menggentikan Touch ID
Fitur Face ID menggantikan Touch ID (Foto: Apple)

Liputan6.com, Jakarta - Apple merespons pertanyaan seorang senator Amerika Serikat (AS), Al Franken, mengenai fitur pengenalan wajah Face ID pada iPhone X. Face ID merupakan fitur yang paling banyak mendapatkan sorotan sejak iPhone X diumumkan pada bulan lalu.

Dilansir Business Insider, Sabtu (21/10/2017), Franken mengunggah surat terbuka kepada CEO Apple, Tim Cook, tak lama setelah iPhone X diumumkan pada 12 September 2017. Dalam suratnya, senator dari Minnesota itu mengajukan sejumlah pertanyaan tentang implementasi teknologi tersebut.

Tak lama setelah itu, Apple memberikan informasi lebih banyak mengenai teknologi Face ID dalam bentuk white paper yang dipublikasikan di situs web perusahaan. Kemudian, Franken pada Senin (16/10/2017), mengirimkan respons Apple atas pertanyaannya kepada Business Insider.

Sebagian besar respons Apple berisi informasi yang sama seperti yang diunggah di situs web perusahaan. Namun, Apple memberikan sedikit rincian tambahan mengenai teknologi Face ID.

Apple menjelaskan cara untuk membuat software Face ID dapat mengenali berbagai orang dengan wajah, gender, dan warna kulit berbeda.

"Aksesibilitas produk kepada orang-orang dari beragam ras dan etnik sangat penting bagi kami. Face ID menggunakan neural network wajah yang kami kembangkan menggunakan lebih dari satu miliar gambar, termasuk IR dan kedalaman gambar yang dikumpulkan dalam penelitian dan telah mendapatkan persetujuan dari pesertanya," jelas Apple.

Para peserta penelitian tersebut berasal dari seluruh dunia yang mencakup perwakilan dari kelompok orang terkait gender, umur, etnis, dan berbagai faktor lainnya.

"Kami memperbanyak penelitian sesuai kebutuhan untuk memberikan tingkat akurasi yang tinggi bagi beragam pengguna. Selain itu, neural network juga sudah dilatih untuk mencegah upaya membuka kunci ponsel menggunakan foto atau topeng," tulis Apple dalam penjelasannya.

Respons Apple ini kian menegaskan langkah perusahaan untuk mengantisipasi berbagai isu keamanan dan privasi Face ID. Namun, Franken mengatakan, pihaknya akan berkomunikasi dengan Apple mengenai perlindungan data-data konsumen yang ada di dalam sistem Face ID.

"Saya berencana berkomunikasi dengan Apple, untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai rencana melindungi data konsumen yang menggunakan teknologi pengenalan wajah pada iPhone terbaru," tutur Franken dalam pernyataannya.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya