Pengguna Internet Masif, Indonesia Layak Disebut Negara Hot Spot

Pengguna internet Indonesia bertambah 10 kali lipat dan jumlahnya kini lebih dari 132,7 juta.

oleh Jeko I. R. diperbarui 09 Nov 2017, 15:47 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2017, 15:47 WIB
Vice President Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan President Director PT Surya Citra Media Tbk (SCTV) Sutanto Hartono
Vice President Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan President Director PT Surya Citra Media Tbk (SCTV) Sutanto Hartono di acara AdAsia 2017, Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis (9/11/2017). (Jeko/Liputan6.com)

Liputan6.com, Nusa Dua - Sudah bukan rahasia lagi kalau Indonesia mengantongi jumlah pengguna internet yang besar. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan pelanggan broadband yang terus meningkat di Asia Tenggara dan Indonesia.

Bahkan, pengguna internet Indonesia bertambah 10 kali lipat dan jumlahnya kini lebih dari 132,7 juta. Tak berlebihan menyebut jumlah sebesar itu sangat masif.

Disampaikan Vice President Director PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) dan President Director PT Surya Citra Media Tbk (SCTV) Sutanto Hartono, demografi penduduk Indonesia yang sangat menarik, menjadi salah satu pemicu pertumbuhan pengguna internet.

Dari 262 juta jiwa, 120 juta di antaranya merupakan kalangan middle class dengan kontribusi sebesar US$ 932 miliar. Kalangan tersebut diklaim punya kontribusi besar atas akses internet.

"Demografi unik ini membuktikan bahwa Indonesia itu sekarang layak disebut negara 'Hot Spot'. Kita tidak perlu tunggu lima tahun lagi karena perusahaan teknologi Tiongkok kini sudah ke Indonesia. Mereka tertarik dengan startup-startup lokal seperti Go-Jek dan Traveloka," ujar Sutanto dalam sesi "Embracing the Grass Roots Indonesia to Becoma a Real Digital Nation Not Just Gimmicks" yang dihelat di AdAsia 2017 di Bali Nusa Dua Convention Center, Kamis (9/11/2017).

Menariknya lagi, Sutanto juga mengungkap fakta Indonesia menjadi "Ibu Kota Media Sosial" dengan basis pengguna ketiga terbesar dan pertumbuhan masif YoY (Year on Year) peringkat keempat di dunia.

"Kualitas akses internet yang baik dan terjangkau telah mendukung penyebaran penggunaan internet di Indonesia, khususnya di ranah media sosial," tambah pria yang sempat menjabat sebagai Presiden Direktur Microsoft Indonesia tersebut.

Dominasi pengguna internet Indonesia di ranah media sosial dibuktikan dengan laporan basis pengguna BlackBerry Messenger (BBM) yang kini menduduki peringkat pertama di dunia.

Sementara, jumlah pengguna Instagram Indonesia menduduki peringkat pertama di kawasan Asia Pasiifik, pengguna Facebook dan Twitter Indonesia ada di peringkat keempat di dunia.

Akses Internet Murah, Kualitas Masih Lemah

Besarnya jumlah pengguna internet di Indonesia juga dipicu murahnya biaya akses internet. Apalagi, Sutanto mengungkap rata-rata orang Indonesia menggunakan dua ponsel sekaligus. Sayang, kualitas kecepatan broadband di Indonesia dinilai masih lemah.

"Indonesia adalah negara dengan biaya prabayar mobile broadband termurah. Thailand, Vietnam, dan India saja masih sedikit lebih mahal. Tapi kalau sudah bicara soal kualitas, itu yang jadi tantangannya (di negara ini)," tandasnya.

Sekadar informasi dan sebagai perbandingan, kualitas internet di Indonesia sendiri mencapai 9,7 Mbps. Kecepatan tersebut kalah jauh dibanding dengan Singapura yang bisa mencapai 49,9 Mbps dan Korea Selatan hingga 41,2 Mbps. Adapun negara di bawah Indonesia adalah India yang kecepatan internetnya mampu mencapai 8,8 Mbps.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya