Pria Tak Bersalah Tewas karena Ulah Gamer Call of Duty: WW2

Kalah dalam gim Call of Duty: WW2, dua orang gamer laporkan kejadian palsu ke polisi hingga akhirnya memakan korban pria tak bersalah.

oleh Yuslianson diperbarui 31 Des 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 31 Des 2017, 19:00 WIB
Call of Duty: WWII
Activision Konfirmasi Call of Duty: WWII. (Doc: Activision)

Liputan6.com, Jakarta - Kejadian nahas yang melibatkan gim kembali terjadi. Andrew Finch, pria 28 tahun dari Wichita, Kansas, Amerika Serikat (AS) tewas ditembak polisi di dalam insiden kelakar yang berujung maut bernama swatting.

Sebagai informasi, swatting merupakan aksi lelucon di mana pihak kepolisian ditipu untuk mengirimkan tim SWAT ke rumah seseorang berdasarkan laporan palsu.

Wakil kepala polisi, Troy Livingston, mengatakan kepolisian mendapatkan sebuah laporan sedang terjadi pembunuhan dan penyanderaan di rumah Finch, di mana saat membuka pintu ia pun ditembak. Demikian yang dilansir NBC, Minggu (31/12/2017).

Nyatanya, aksi pembunuhan dan penyanderaan tersebut tidak benar adanya. Dikabarkan, laporan palsu ini berawal dari perselisihan antara dua gamer ketika main gim Call of Duty: WW2, Miruhcle dan Baperizer.

Tak terima timnya kalah di dalam gim dengan uang taruhan US$ 1,50 atau sekitar Rp 20 ribu, keduanya pun terlibat dalam perdebatan panas, di mana satu sama lain saling mengancam dengan aksi swatting.

Miruhcle menantang Baperizer untuk melakukan swatting, namun memberikan alamat palsu--yang ternyata alamat rumah Finch.

Belum ada informasi lebih jelas alasan mengapa polisi menembak Finc, padahal ia hanya membuka pintu dan tidak bersenjata saat kejadian berlangsung.

Menurut Lisa, ibu Finch, anaknya sama sekali tidak sedang main gim atau pun terlibat di dalam gim Call of Duty: WW2 ketika tim SWAT tiba di rumahnya.

Polisi Sudah Tangkap Tersangka

Call of Duty
Pria 28 Tahun Tewas Karena Gim Call of Duty. (Doc: Eteknix)

Hanya dalam hitungan jam, seorang pria di Los Angeles, Amerika Serikat (AS) berhasil ditangkap sehubungan dengan aksi swatting yang menyebabkan terbunuhnya Finch di Wichita, Kansas, AS.

Mengutip juru bicara Departemen Kepolisian Los Angeles via NBC, pria yang ditahan tersebut bernama Tyler Barriss, 25 tahun.

Dari laporan penyelidikan, Tyler ternyata memiliki sejarah melakukan panggilan serupa sebelumnya beberapa kali.

Saat ini kepolisian Wichita dan LAPD tengah bekerja sama untuk menangani kasus tersebut hingga selesai. Pihak FBI pun kabarnya ikut terlibat dalam penyelidikan kasus ini.

Bukan yang Pertama

Trailer Call of Duty: WWII Perlihatkan Gameplay yang Intens. (Doc: Polygon)

Sekadar informasi, swatting memiliki sejarah yang panjang dan buruk dalam budaya gamer selama 10 tahun terakhir ini.

Aksi laporan palsu ke pihak polisi ini biasanya terjadi karena ada pihak yang merasa kesal dan ingin membuat pihak lawannya 'dikerjai'.

Tahun ini, seorang pria di Maryland, London, tewas ditembak dua kali oleh polisi karena aksi hoax yang dilakukan oleh Robert McDaid dari Coventry, Inggris.

Tak hanya gamer konvensional, rumah gamer profesional dan livestreamer gim Runescape pun pernah digerebek oleh tipuan serupa pada 2015.

(Ysl/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya