Kecelakaan, Helikopter Mendarat Darurat Gara-Gara Drone

Sebuah helikopter di South Carolina AS menabrak pohon dan harus mendarat darurat diduga gara-gara sebuah drone yang melintas di depannya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 22 Feb 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2018, 10:00 WIB
DJI Phantom 4
DJI Phantom 4 (Sumber: The Verge)

Liputan6.com, South Carolina - Sebuah helikopter mengalami kecelakaan dan harus mendarat darurat di wilayah South Carolina, AS, minggu ini gara-gara drone. Kejadian tersebut dianggap merupakan kecelakaan pesawat pertama di AS yang disebabkan karena drone.

Insiden yang terjadi pada Rabu, 14 Februari 2018 ini melibatkan seorang pilot yang masih sekolah bersama instrukturnya.

Dalam laporan Bloomberg yang Tekno Liputan6.com kutip pada Kamis (22/2/2018), keduanya mengaku melihat drone kecil melintas di depan helikopter yang dikemudikan.

Kepada polisi, instruktur penerbangan melaporkan bahwa helikopter sedang terbang rendah saat drone mendekat.

Instruktur pun mengambil kemudi guna menghindari tabrakan dengan drone. Kendati begitu, ekor helikopter sempat menabrak pohon dan mengharuskan helikopter untuk mendarat darurat.

Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS pun membuka investigasi atas kecelakaan ini. Juru bicara Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS Chris O'Neil mengungkap, pihaknya sangat memberi perhatian kepada laporan pilot yang menyebut helikopter yang dikemudikannya terpaksa bermanuver untuk menghindari drone.

Kendati begitu, Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS belum bisa memastikan apakah kecelakaan disebabkan karena drone atau faktor lainnya.

Untungnya dalam kecelakaan ini, siswa pilot maupun instruktur penerbangan tidak terluka. Sementara, helikopter mengalami kerusakan cukup parah.

 

Larangan Penerbangan Drone di Ketinggian 400 Kaki

Mengunjungi Pabrik Pembuatan Helikopter AgustaWestland AW189 di Italia
Penampakan helikopter AgustaWestland AW189 di Vergiate, dekat Milan, Italia, Selasa (30/1). (MARCO BERTORELLO/AFP)

Investigasi ini merupakan investigasi kedua yang melibatkan drone dalam waktu kurang dari seminggu.

Untuk itu, asosiasi penerbangan meminta agar regulator untuk memperketat peraturan penerbangan drone guna menghindari tabrakan.

Amerika Serikat memang cukup ketat dalam menerapkan aturan tentang penerbangan drone. Drone dilarang terbang pada ketinggian 400 kaki dari atas tanah dan masih berada dalam jangkauan operator.

Drone juga diharuskan menjauh dari pesawat yang melintas. Sayangnya, menurut laporan asosiasi penerbangan AS, cukup banyak penerbangan drone ilegal yang melanggar peraturan tersebut.

Drone Jenis DJI Phantom

20160922-Kamera-Jerman-Reuters
Seorang staff memperlihatkan kecanggihan drone DJI Phantom 4 Quadcopter kepada pengunjung saat berlangsungnya Pameran Photokina di Cologne, Jerman, (20/9). Pameran ini berlangsung 20-25 September 2016. (REUTERS/Fabrizio Bensch)

Sementara itu, drone yang terbang di depan helikopter tersebut diduga merupakan drone empat rotor milik perusahaan drone Tiongkok DJI.

Diduga drone yang dimaksud jenis DJI Phantom dan drone ini merupakan salah satu model paling populer di dunia. Sayangnya, penerbang drone ini belum diketahui keberadaannya.

"DJI sedang mencari tahu lebih jauh terkait insiden ini dan kami siap berkoordinasi dengan investigator," demikian pernyataan DJI.

DJI juga tidak bisa berkomentar banyak terkait insiden yang melibatkan helikopter ini. "DJI merupakan pemimpin dalam mengembangkan solusi pendidikan dan teknologi untuk membantu pilot drone menghindari pesawat terbang," kata DJI dalam pernyataannya.

Selanjutnya, O'Neil mengatakan, Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS pihaknya telah mewawancarai kedua penerbang helikopter dan bakal mencari informasi lain dari saksi mata di sekitar lokasi.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya