Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan riset International Data Corporation (IDC) baru merilis laporan terbarunya mengenai penjualan smartphone di Indonesia periode kuartal keempat 2017.
Ada beberapa data yang dipaparkan oleh IDC, salah satunya adalah lima merek smartphone pemimpin pasar Indonesia.
Mengutip data IDC yang diterima Tekno Liputan6.com, Kamis (5/4/2018), kelima merek smartphone pemimpin pasar di Indonesia pada 2017 antara lain Samsung, Oppo, Advan, Asus, dan Vivo.
Advertisement
Baca Juga
Samsung masih memimpin pasar dengan memegang market share sebesar 31,8 persen. Posisi kedua kembali ditempati oleh Oppo dengan pangsa pasar 22,9 persen.
Ada perubahan pada tempat ketiga, di mana merek smartphone lokal Advan menempati posisi ketiga dengan market share 7,7 persen. Sebelumnya pada 2016, posisi ketiga ditempati oleh Asus dengan market share 10,5 persen.
Tahun 2017, posisi Asus di pasar smartphone Indonesia turun ke nomor empat dengan market share 6,5 persen atau bisa dibilang turun 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Terakhir, Vivo memimpin di posisi lima pasar smartphone Indonesia dengan pangsa pasar 6,0 persen. Pada 2016, posisi kelima ditempati oleh vendor Lenovo.
Pengiriman Smartphone 2017 di Indonesia Capai 30,4 Juta Unit
Berdasarkan data Quarterly Mobile Phone Tracker IDC, pengiriman smartphone di Indonesia mencapai 7,8 juta unit pada kuartal keempat 2017. Jumlah ini menurun sebesar 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
IDC juga mencatat, hingga akhir 2017, total pengiriman smartphone di Indonesia sebanyak 30,4 juta unit atau tumbuh 1 persen dibandingkan tahun 2016.
Pertumbuhan yang rendah ini disebabkan karena kombinasi antara pasokan pengiriman yang lebih rendah dan persaingan dari vendor unggul yang berdampak pada vendor lainnya.
Advertisement
Total Pengiriman Smartphone Rendah
Associate Market Analys IDC Indonesia Risky Febrian mengatakan, kuartal keempat biasanya selalu menjadi kuartal dengan pengiriman smartphone tertinggi sejak 2013. Namun demikian, hal ini berubah pada 2017.
"Kebanyakan vendor akan mengirim dalam jumlah yang lebih besar untuk persediaan untuk perayaan akhir tahun dan Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional), tetapi tidak kali ini, sehingga total pengiriman kuartal keempat 2017 lebih rendah dari yang diharapkan meskipun ada pertumbuhan signifikan dari vendor teratas," kata Risky melalui keterangannya.
(Tin/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: