iPhone SE 2 Bakal Hadir dengan Bodi Kaca dan Wireless Charging?

Menurut sejumlah sumber, iPhone SE 2 akan dirilis secepatnya pada Mei atau Juni di acara WWDC 2018.

oleh Andina Librianty diperbarui 27 Apr 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2018, 15:00 WIB
iPhone SE
iPhone SE (Foto: Ist)

Liputan6.com, Cupertino - Smartphone terbaru Apple yang diprediksi akan menyedot perhatian besar dalam waktu dekat ini adalah iPhone SE 2.

Menurut sejumlah sumber, iPhone SE 2 akan dirilis secepatnya pada Mei atau Juni di acara Apple Worldwide Developers Conference (WWDC).

Dilansir Softpedia, Jumat (27/4/2018), berdasarkan informasi baru dari akun pembocor Benjamin Geskin di Twitter, produksi massal iPhone SE 2 sudah dimulai.

Perangkat itu kemungkinan besar akan hadir dengan sejumlah peningkatan spesifikasi, termasuk wireless charging.

Generasi terbaru iPhone SE ini dilaporkan memiliki kode nama Jaguar dan membuat transisi dari bodi metal ke kaca. Perubahan ini yang membuatnya bisa hadir dengan teknologi wireless charging.

Apple pertama kali menghadirkan fitur wireless charging untuk iPhone 8, iPhone 8 Plus dan iPhone X. Sebelumnya, iPhone 7 dan 7 Plus dibalut bodi aluminium, bukan kaca.

Di sisi lain, bodi kaca memang membuat perangkat tampak lebih indah, tapi juga membuatnya lebih licin dan rentan terhadap kerentanan fisik. Namun, para manufaktur terus berusaha membuat material kaca menjadi lebih baik.

Lebih lanjut, iPhone SE 2 kemungkinan memiliki desain mirip seri sebelumnya, sehingga tidak akan mengadopsi bezel tipis seperti iPhone X. Selain itu, juga tidak memiliki Face ID dan notch, dan tetap memiliki tombol home fisik.

 

Apple Bakal Rilis 3 iPhone Baru pada September

Apple Resmi Buka Visitor Center di Apple Park
Pengunjung naik ke teras atap Visitor Center di kawasan Apple Park yang resmi dibuka untuk umum di Cupertino, California, Jumat (17/11). Pengunjung bisa melihat megahnya markas baru Apple dan 9.000 pohon yang ada di sana. (AP/Eric Risberg)

Apple berencana merilis tiga varian iPhone baru pada semester dua tahun ini. Salah satunya diperkirakan memiliki layar LCD, serta dibanderol lebih murah dibandingkan iPhone X terbaru.

Dalam sebuah laporan berdasarkan catatan dari perusahaan investasi Rosenblatt Securities, iPhone LCD akan dijual US$ 200 atau setara Rp 2,7 juta (asumsi kurs US$ 1 per Rp 13.725) lebih murah dibandingkan iPhone X edisi 2018.

iPhone dengan layar LCD diperkirakan dibanderol dengan harga yang cukup menarik, yakni berkisar US$ 799 atau setara Rp 10,9 juta. Harga jualnya mungkin lebih murah daripada iPhone X 2018, tapi ternyata tidak semurah yang diperkirakan analis KG Securities, Ming-Chi Kuo.

Kuo sebelumnya mengatakan bahwa iPhone terbaru dengan harga lebih terjangkau akan dibanderol US$ 550 atau setara Rp 7,4 juta untuk versi satu kartu SIM. Harga jual untuk versi dual kartu SIM diperkirakan US$ 700 atau setara Rp 9,6 juta.

Lebih lanjut, berdasarkan catatan Rosenblatt Securities, Apple berencana melengkapi iPhone LCD terbaru dengan fitur Face ID dan notch, seperti yang dimiliki iPhone X. Selain itu, smartphone ini juga akan memiliki bezel kecil di bagian bawah layar, tapi belum diketahui fungsinya.

Apple Enggan Berkomentar soal Rumor

CEO Apple Tim Cook dan Malala Yousafzai
CEO Apple Tim Cook dan Malala Yousafzai mengunjungi pelajar di Beirut, Lebanon (Foto: Apple)

Apple sendiri sejauh ini tidak memberikan komentar apa pun soal iPhone terbaru, yang akan dirilis pada tahun ini.

Perusahaan asal Negeri Paman Sam tersebut dikenal sangat menjaga rahasia internal, terutama menyangkut berbagai produk yang belum diumumkan.

Apple merupakan salah satu perusahaan teknologi yang bocoran produknya banyak beredar di internet. Perusahaan pun tak suka dengan hal itu dan menindak tegas para pelaku pembocoran tersebut.

Apple mengirim sebuah memo kepada para karyawan tentang akibat yang akan ditanggung, jika membocorkan rahasia perusahaan. Selain itu, perusahaan juga mengungkapkan menemukan 29 orang yang membocorkan rahasia pada tahun lalu, dan 12 di antaranya telah dijebloskan ke penjara.

Perusahaan yang dipimpin Tim Cook itu mengingatkan para karyawan agar bisa menjaga rahasia perusahaan. Untuk memastikan rahasia perusahaan tidak bocor di media, Apple menulis, "Orang-orang itu (yang membocorkan) tidak hanya kehilangan pekerjaan, tapi mereka juga akan sangat sulit mendapatkan pekerjaan di tempat lain".

Ironisnya, memo internal Apple ini justru bocor dan telah tersebar luas. Apple melalui memo itu juga mengungkapkan beberapa informasi yang bocor. Salah satunya tentang sebuah pertemuan yang dipimpin oleh Kepala Software Engineering Apple, Craig Federighi.

Dalam pertemuan itu, Federighi mengatakan sejumlah fitur software untuk iPhone akan mengalami penundaan dan seseorang membocorkan informasi itu kepada media. Apple menemukan karyawan yang membocorkannya, kemudian memecatnya.

Bagi perusahaan teknologi seperti Apple, kebocoran informasi merupakan insiden yang tidak boleh dianggap angin lalu. Oleh karena itu, orang yang membocorkan tidak hanya akan dipecat, tapi juga bisa berakhir di penjara dan didenda.

Apple menekankan karyawan yang membocorkan adalah satu-satunya pihak yang akan dirugikan, di sisi lain blogger atau reporter yang mendapatkan informasi justru mendapatkan keuntungan.

"Sesuatu tentang produk Apple yang belum dirilis bisa menghasilkan trafik besar untuk publikasi dan keuntungan finansial untuk blogger atau reporter. Namun, karyawan Apple yang membocorkan justru kehilangan semuanya," tulis pihak Apple dalam memonya.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya