Liputan6.com, Jakarta - Indonesia telah memasuki periode Pilkada serentak, dan Pilpres pun juga sudah di depan mata. Dampaknya, media sosial (medsos) turut diramaikan oleh celotehan politik.
Pada tahun politik ini, sudah menjadi rahasia umum kalangan politik turut memakai 'pasukan' medsos alias buzzer, baik untuk promosi diri ke pemilih, sampai menyebar informasi provokatif untuk merugikan saingan.
Advertisement
Baca Juga
Agar tidak terjebak hal demikian, ada baiknya kita belajar mengenali akun-akun provokatif di medsos agar pikiran kita tidak gampang digiring oleh isu yang mereka sebar.
Berikut lima tips mengenali akun provokatif di medsos sebagaimana Tekno Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber.
1. Jangan Tertipu Foto Wanita Cantik
Terkadang akun provokatif tidak segan memakai foto-foto wanita cantik di profil mereka, bahkan ada juga yang memang menyamar menjadi wanita.
Misal, akun @triomacan2000 yang sempat terkenal pada 2012 lalu. Akun itu memakai foto wanita cantik dan nama Ade Ayu Sasmita. Saat identitasnya dibongkar oleh aparat, ternyata pemilik akun adalah seorang lelaki paruh baya.
Untuk kaum Adam, janganlah sampai terkecoh. Bila ada yang memakai foto profil wanita cantik, tapi isi cuitannya selalu provokatif dan politis, ada kemungkinan itu adalah akun samaran.
2. Jangan Terbuai Gelar
Jangan pula terbuai dengan gelar. Contoh, sempat ada kasus orang yang bergelar doktor tapi ditahan aparat akibat cuitannya yang tidak senonoh tentang Presiden Joko Widodo.
Malah, belakangan ini terkuak ada lulusan S1 yang dipanggil profesor di Twitter, tetapi cuitannya kerap merendahkan kecerdasan orang lain.
Oleh sebab itu, berpikirlah secara jernih, dan jangan sampai opini kamu sampai digiring akibat terprovokasi bahasa yang keras, meskipun akun tersebut menyandang gelar akademis.
3. Hobi Sebar Situs Berita Abal-abal
Di Indonesia ada banyak situs berita, tetapi tidak semuanya memiliki kualitas yang sama. Ada yang objektif, tapi ada juga yang asal buat situs berita untuk kepentingan tertentu.
Bila melihat judul berita provokatif, jangan langsung percaya, cobalah kroscek lebih dulu ke media lain.
Jangan sampai tertipu, apalagi ikutan menyebar berita abal-abal dari akun provokatif.
Advertisement
4. Selalu Menyerang Satu Tokoh
Akun provokatif seringkali tidak jauh dari yang namanya buzzer yang mendukung atau menyerang tokoh tertentu.
Cara membedakan buzzer dan akun pengamat politik adalah lewat objektifitas mereka.
Akun buzzer tentunya selalu menyerang tokoh politik tertentu. Apapun yang dilakukan oleh sang tokoh pasti akan langsung diserang habis-habisan.
Sebaliknya, akun Twitter yang memang suka mengamati dinamika politik pastinya lebih objektif dan tidak asal puji maupun asal serang.
Bila melihat akun buzzer seperti itu, abaikan saja. Mereka justru bekerja sesuai pesanan orang yang berkepentingan.
5. Isu yang Dibahas Selalu Sama
Masih berkaitan dengan buzzer provokatif, isu-isu yang mereka bahas pun itu-itu saja.
Isu yang mereka ambil pun cenderung provokatif. Yang belakangan ini sering dipakai adalah masalah asing, agama, ras, dan komunisme.
Mereka tidak segan menggunakan dan memelintir isu-isu tersebut untuk melakukan provokasi di medsos demi kepentingan tertentu, biasanya politik.
Amat disayangkan bila pengguna medsos menjadi berkelahi akibat isu yang disebar akun-akun provokatif.
Itulah 5 tips mengenali akun-akun provokatif di medsos yang perlu diwaspadai menjelang pesta politik.
Mengenali pola kerja mereka amat penting, agar jangan sampai kita malah 'marah-marah' dan 'menari-menari' akibat genderang akun-akun provokatif.
(Tom/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: