Wajib Dicoba, Cara Jitu Berlindung dari Godaan Belanja Online

Bagaimana caranya agar tidak mudah tergoda dari godaan belanja online? Simak tipsnya berikut ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mei 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2018, 17:00 WIB
[Bintang] Jadwal Sholat, Imsakiyah, dan Buka Puasa Hari ke-9, 25 Mei 2018
Ilustrasi belanja Lebaran di toko online. (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Tak cuma tagihan kartu kredit dan kontrak rumah, ternyata belanja online juga bisa membuat kantong makin tipis.

Foto barang-barang cantik berharga miring yang bertebaran di jejaring sosial seperti Instagram dan Facebook, tak jarang 'menggoda iman' untuk boros.

Lalu, bagaimana caranya agar tidak mudah tergoda dari godaan belanja online?

Dilansir dari CNBC, Kamis (26/5/2018), pakar keuangan, Suze Orman, mengatakan caranya cukup mudah. Kamu cukup menanyakan kepada diri sendiri apakah harus mengeluarkan uang untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan secara online?

“Apakah itu kebutuhan atau keinginan?” kata Orman.

Jika memang diinginkan, dia menyarankan untuk menahan diri supaya tidak kalap belanja spontan. Ini akan mencegah kamu tidak menyesal di kemudian hari.

Selain itu, kamu juga harus membuat anggaran belanja dan usahakan untuk mematuhinya. Jika pengeluaran itu berada di luar anggaran, itu berarti ada anggaran lain yang harus dipangkas.

Hal ini diungkapkan oleh penulis buku Rich Kids: How to Raise Our Children to Be Happy and Successful in Life tersebut.

Fokus Pada Hal Lain

Belanja online
Berikut enam hal unik yang dicari dan dititip dari luar negeri dengan belanja online di Airfrov Indonesia. (Foto: Dok. Airfrov)

Kamu juga bisa menerapkan pola pikir CEO Virgin Group, Richard Brandson, yakni dengan fokus untuk hal-hal yang menunjang karier.

Di media sosial, pemikiran ini bisa diterapkan. Kamu sebaiknya tak perlu membeli sesuatu untuk memberikan kesan menyesuaikan diri dengan tren.

Vice President Consumer Insight Allianz, Paul Kelash, mengungkapkan, studi yang dilakukan oleh Allianz Life Insurance Company, menunjukkan generasi milenial pada dasarnya mampu memposisikan diri untuk keuangan yang lebih baik.

Kelash mengatakan, ada 80 persen generasi milenial yang percaya diri secara finansial, 58 persen menyisihkan uang untuk tabungan pensiun, dan 41 persen untuk menabung.

Meskipun ada godaaan media sosial, generasi ini bisa menemukan cara inovatif untuk membangun kekuatan finansial.

“Mereka menjadi lebih percaya diri karena tindakan ini,” pungkasnya.

Reporter: Arie Dwi Budiawati

Sumber: Dream.co.id

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya