Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri, salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh gim PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) adalah cheater atau pemain yang berbuat curang.
Pada awal 2018 saja, sudah terhitung 120 orang cheater ang ditangkap karena diduga terlibat membuat dan merancang cheat untuk gim PUBG.
Berkaca dari maraknya cheater PUBGÂ ramai tersebar di dunia maya, pihak penerbit gim di Tiongkok ini pun semakin getol menciduk cheater.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman PUBG.gg via Shacknews, Selasa (17/7/2018), saat ini sudah ada 141 hacker yang berhasil ditangkap.
Selain membekuk 141 pelaku, kepolisian Tiongkok juga menyita lebih dari 200 hardware sebagai bukti, seperti laptop, smartphone, dan komponen PC lainnya.
Berdasarkan laporan Bloomberg, banyak program cheat PUBGÂ sengaja ditanamkan virus trojan yang memungkinkan pembuatnya mendapatkan akses ke perangkat korban dan mencuri informasi pribadi mereka.
Â
Marak Malware
Otoritas lokal melaporkan, aksi peretasan ini menggunakan backdoor virus buatan Tiongkok yang mampu mengendalikan PC korban dan mengambil data mereka secara ilegal.
Sekadar informasi, ini bukan kali pertama seseorang ditangkap terkait dengan pembuatan cheat gim PUBG.
Sebelumnya, Tencent, mitra penerbit gim di Tiongkok ini bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menangkap 120 orang karena membuat program cheat untuk gim tersebut.
Untuk informasi, PlayerUnknown’s Battlegrounds saat ini sudah bisa kamu unduh di platform Android, iOS, PC, dan Xbox One.
Â
Advertisement
Ransomware Paksa Korban Main Gim PUBG
Â
Ada juga ransomware yang memaksa korban untuk bermain gim PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) guna mendapatkan kembali file yang disandera.
Dikutip dari laman Gamerant, Kamis (12/4/2018), malware bernama PUBG Ransomware ini pertama kali ditemukan oleh MalwareHunterTeam dan dilaporkan oleh Bleeping Computer.
Seperti jenis ransomware lainnya, ia akan mengenkripsi file pengguna dan membuatnya tak dapat diakses hingga pengguna melakukan sesuatu atau membayar sejumlah uang untuk mendapatkan kunci dekripsi file yang terkunci itu.
Sesuai dengan 'tuntuan' pelaku yang bisa kamu lihat di atas, PUBG Ransomware tidak melibatkan pertukaran uang--yang harus korban lakukan adalah dengan bermain gim PUBG selama 1 jam.
Dalam laporan Bleeping Computer, ransomware tersebut memang mengunci komputer korbannya, dan memeriksa apakah korbanya benar-benar bermain gim PUBG selama tiga menit, bukan 1 jam seperti yang dituliskan pelaku.
(Ysl/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: