Setelah Pensiun dari Alibaba, Jack Ma Ingin Kembali Mengajar

Jack Ma mengisyaratkan ingin kembali mengajar setelah pensiun dari Alibaba. Jack Ma sebelumnya pernah mengajar Bahasa Inggris.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Sep 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2018, 15:00 WIB
Alibaba
Jack Ma di penutupan Asian Games 2018. (Foto: Vidio.com)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu orang terkaya di Tiongkok, Jack Ma, mengungkap rencana setelah pensiun dari Alibaba Group Holding Ltd. Sudah banyak yang tahu kalau Alibaba merupakan perusahaan yang didirikan Jack Ma dari nol dan kini telah berevolusi menjadi raksasa e-Commerce Tiongkok.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV, bos Alibaba ini mengatakan, saat ini dirinya banyak mendedikasikan waktu dan hartanya untuk amal.

Bahkan, Jack Ma yang beberapa waktu lalu ikut berperan dalam pesta penutupan Asian Games 2018 mendirikan sebuah yayasan di bawah namanya yang fokus ke bidang edukasi. Langkah yang sama juga sebelumnya dilakukan oleh miliarder dunia Bill Gates.

Jack Ma yang tahun ini berusia 54 tahun memiliki total kekayaan sebesar USD 40 miliar (setara Rp 595 triliun).

Pada 2013, Jack Ma mundur dari posisinya sebagai CEO Alibaba. Mantan guru Bahasa Inggris ini tetap dikenal sebagai bos Alibaba yang nilai pasar perusahaannya sebesar USD 400 miliar.

"Banyak hal yang saya pelajari dari Bill Gates. Saya tidak pernah bisa menjadi kaya, tetapi hal lain yang bisa saya lakukan adalah pensiun lebih dini," kata Jack Ma sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Bloomberg. 

Lantas, apa rencana Jack Ma setelah pensiun dari bisnisnya? Rupanya, pria yang baru berkunjung ke Indonesia ini ingin kembali mengajar.

"Saya pikir, suatu hari nanti, sesegera mungkin saya ingin kembali mengajar. Ini adalah sesuatu yang menurut saya bisa saya lakukan lebih baik ketimbang menjadi CEO Alibaba," tutur Jack Ma.

Jack Ma yang Fokus Pada Pendidikan

Jack Ma
Ki-ka: Menkominfo Rudiantara dan pendiri Alibaba Jack Ma. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Saat ditanya apakah Jack Ma akan pensiun dan mulai mengajar tahun ini, dia hanya tersenyum.

Keinginan Jack Ma untuk kembali menjadi pengajar tidak terlepas dari kepribadiannya yang memang fokus pada pendidikan.

Buat Jack Ma, pendidikan merupakan hal yang penting bagi dirinya. Sadar pentingnya pendidikan, Jack Ma tidak menyerah meski pernah dua kali gagal mengikuti ujian masuk universitas negeri di Tiongkok.

"Saya tidak pernah dianggap sebagai salah satu murid terbaik, namun saya terus belajar tiap waktu. Saya ingin menyumbangkan waktu saja untuk mengajar," kata Jack Ma.

Dalam sebuah wawancara, Jack Ma juga tidak menyebut akan ke mana hartanya diberikan setelah dirinya pensiun.

"Kamu akan segera tahu. Saya tengah mempersiapkan Jack Ma Foundation. Semua ini sudah saya persiapkan selama 10 tahun terakhir," kata Jack Ma.

 

Sekilas Tentang Jack Ma

Jokowi Terima Jack Ma di Istana Bogor
Presiden Joko Widodo menerima CEO Alibaba Jack Ma di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/9). Dalam pertemuan tersebut pemerintah Indonesia mengusulkan kepada Jack Ma agar membuat Jack Ma institut di Indonesia.(Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Sekadar diketahui, Jack Ma lahir pada September 1964 di Hangzhou. Keluarganya merupakan keluarga tradisional Tiongkok yang lekat dengan budaya, musik, dan bercerita.

Kampung lahir Jack Ma itu sekarang berubah menjadi pusat teknologi di Tiongkok dan menjadi tempat bagi para wirausaha memulai bisnisnya. Salah satunya tidak dimungkiri karena Alibaba bermarkas di sana.

Jack Ma memulai Alibaba.com pada 1999 sebagai sebuah marketplace bisnis ke bisnis. Modal pendirian Alibaba.com waktu itu sebesar USD 60 ribu dari ke-18 pendirinya.

Dengan kerja sama berbagai pihak serta investasi dari Grup Softbank, Alibaba kini berubah menjadi raksasa yang bisa membangun atau menghancurkan merek tertentu.

Pelanggan Alibaba menggunakan platform e-Commerce tersebut untuk memesan produk. Bahkan tahun lalu, pengiriman paket di Alibaba mencapai 55 juta unit per harinya.

Tidak hanya sebuah perusahaan e-Commerce, Jack Ma juga mengoperasikan Ant Financial, sebuah platform keuangan online yang menjalankan sistem pembayaraan mobile terbesar di Tiongkok.

Menariknya, saat ini produk Ant Financial, yakni Alipay, dipakai oleh lebih dari 870 juta pengguna di Tiongkok.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya