Listrik Padam Saat Gempa Donggala, Jaringan Telkomsel Terganggu

Akibat pemadaman listrik, jaringan komunikasi operator di wilayah tersebut pun terganggu. Dalam hal ini, operator telekomunikasi Telkomsel mengakui masalah itu.

oleh Jeko I. R. diperbarui 28 Sep 2018, 21:52 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2018, 21:52 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Wilayah Donggala di Sulawesi Tengah, mengalami pemadaman listrik setelah gempa dengan magnitudo 7,7. Saat ini PLN fokus penormalan penyaluran listrik.

Akibat pemadaman listrik, jaringan komunikasi operator di wilayah tersebut pun terganggu. Dalam hal ini, operator telekomunikasi Telkomsel mengakui masalah itu.

Denny Abidin, GM External Corporate Communication Telkomsel, mengakui kalau terganggunya jaringan Telkomsel diakibatkan pemadaman listrik yang berlangsung sesaat setelah gempa di Donggala.

"Adanya bencana alam gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Donggala, mengakibatkan gangguan terputusnya pasokan Listrik PLN. Dampaknnya adalah penurunan kualitas layanan telekomunikasi Telkomsel khususnya di Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Kabupaten Parigi Moutong," ujar Denny kepada Tekno Liputan6.com dalam pernyataan resminya, Jumat malam (28/9/2018).

Denny juga menjamin kalau Telkomsel akan sesegera mungkin mengirimkan dukungan mobile untuk menanggulangi masalah ini.

"Telkomsel tengah berupaya secara maksimal dengan mengerahkan mobile back up power untuk mengurangi dampak gangguan tersebut, kami memohon maaf atas ketidaknyaman yang terjadi," tandasnya.

 

 

Gempa Donggala, Kemkominfo Kerahkan 30 Telepon Satelit

Menkominfo Rudiantara
Menkominfo Rudiantara saat menunjukkan kartu e-money edisi Palapa Ring. (Foto: Biro Humas Kemkominfo)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) langsung bergerak cepat setelah musibah gempa yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah berlangsung.

Diketahui, gempa dengan magnitudo 7,7 tersebut terjadi pada sore ini, Jumat (28/9/2018), pukul 17.02 WIB.

Dengan titik pusat gempa terjadi di darat, 27 kilometer Barat Laut Donggala dengan kedalaman 10 kilometer.

Menkominfo Rudiantara dalam hal ini, langsung bergegas mengirim 30 unit telepon satelit ke Donggala. Telepon satelit tersebut bakal didistribusikan pada Sabtu (29/9/2018).

Adapun maksud Kemkominfo mengirim 30 unit telepon satelit tak lain karena untuk memudahkan masalah gangguan komunikasi akibat gempa.

"Pasca gempa tektonik 7.7 SR terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02 WIB, jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN terputus," kata Plt Kabiro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu kepada Tekno Liputan6.com.

Ferdinandus mengungkap, hingga pukul 18.00 WIB, berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, ada sekitar 276 base station yang tidak bisa digunakan.

Pria yang karib disapa Nando tersebut juga berujar, Menkominfo ingin menekankan aspek kecepatan sehingga para petugas bisa berkomunikasi dengan cepat via telepon satelit selama proses pemulihan berlangsung.

 

Gempa Donggala dengan Tsunami

Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Laman resmi Badan Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan kekuatan lindu yang terjadi pada sore ini, Jumat (28/9/2018), pukul 17.02 WIB.

Dengan titik pusat gempa terjadi di darat, 27 kilometer Barat Laut Donggala dengan kedalaman 10 kilometer.

Sedangkan lokasi gempa berada di 18 Lintang Selatan (LS), 119,85 Buju5 Timur. Gempa berpotensi tsunami.

Gempa bumi tersebut menelan korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, satu orang meninggal dunia dan 10 lainnya terluka akibat gempa tersebut.

"Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Donggala, tercatat satu orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka, dan puluhan rumah rusak. Korban tertimpa oleh bangunan yang roboh," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (28/9/2018).

Sutopo menjelaskan, BMKG telah memutakhirkan kejadian gempa yang semula Magnitudo 5,9 menjadi Magnitudo 6 dengan pusat gempa 2 km arah utara Kota Donggala pada kedalaman 10 km pada Jumat, 28 September 2018, pukul 14.00.00 WIB.

Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro. Berdasarkan analisis peta guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Donggala IV MMI, Palu III MMI, Poso II MMI). Gempa tidak berpotensi tsunami.

Posko BNPB telah mengkonfirmasi ke BPBD Kabupaten Donggala terkait dampak gempa. Gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Parigi Moutong.

Secara umum gempa dirasakan berintensitas sedang selama 2-10 detik. Gempa dirasakan beberapa kali karena adanya gempa susulan.

Gempa dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala karena dekat dengan pusat gempa.

Beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.

"Evakuasi masih dilakukan oleh petugas. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan" kata Sutopo.

Sutopo menambahkan, sebagian masyarakat masih berada di luar rumah. Mereka berada di tempat aman. Gempa susulan masih sering berlangsung.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya