Jawab Tantangan Jokowi, Kampus Ini Buka Program Studi Bisnis Digital

Program studi ini akan mempelajari seutuhnya seluk beluk dunia bisnis digital. Mulai dari tren hingga pembuatan startup.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 05 Des 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2018, 13:30 WIB
Pramita Tristiawati
Liputan6.com/Pramita Tristiawati

Liputan6.com, Tanggerang - Menjawab tantangan Presiden Joko Widodo soal kurikulum bisnis digital, Universitas Bunda Mulia membuka program studi Bisnis Digital untuk tahun ajaran baru 2019. Nantinya, lulusan program studi tersebut mendapat gelar S.BD atau sarjana bisnis digital.

"Kami sudah kantongi izin dari Kementerian Ristek dan Dikti pada Oktober 2018. Lulusan rogram studi ini nantinya akan mengantongi gelar S. BD," ujar Wakil Direktur Akademi Universitas Bunda Mulia, Kandi Sofia kepada liputan6.com, baru-baru ini di Tangerang.

Seperti namanya, program studi ini mengklaim akan mempelajari seutuhnya seluk beluk dunia bisnis digital. Mulai dari tren, pangsa pasar, sampai pembuatan startup untuk memulai bisnis tersebut.

"Fokusnya memang bukan menjadi pekerja, melainkan membuka lapangan kerja. Jadi cocok untuk generasi milenial yang suka mengeksplore masa depannya," kata Kandi.

Dengan demikian, generasi milenial mampu mempelajari tren pasar ekonomi di Indonesia. Mengenai proses pembelajaran akan melibatkan praktisi atau tenaga mentor dari pelaku bisnis e-Commerce, seperti Jd.id, Gojek, dan Alfamart.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dua Peminatan

Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan
Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan. Kredit: Freepik

Sebagai bahan ajar, dalam menempuh studi tersebut akan dibagi menjadi dua peminatan yang akan ditempuh pada semester empat. Dua di antaranya Digital Business Managemen dan Digital Technology.

"Mulai dari managemen, ekonomi, IT, peluang usaha, sampai startup diajarkan secara bertahap selama 4 tahun," ucap Kandi menjelaskan.

Hal tersebut sudah sesuai dengan kajian kurikulum pada tiga kampus besar dunia yang bergerak di bidang bisnis digital, seperti Macquarie University dan Southern Cross University di Australia, serta Humb Collage di Kanada.

(Pramita Tristiawati/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya