Samsung Siapkan Fitur ala Night Sight Google untuk Galaxy S10

Samsung dilaporkan sedang menyiapkan fitur serupa Night Sight Google untuk Galaxy S10. Berikut detailnya.

oleh Andina Librianty diperbarui 26 Des 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 13:30 WIB
Gambar render Galaxy S10
Gambar render Galaxy S10 (Foto: Twitter @VenyaGeskin1)

Liputan6.com, Jakarta - Smartphone terbaru Samsung, Galaxy S10 akan hadir pada awal 2019. Mendekati waktu pengumumannya, informasi mengenai smartphone tersebut semakin banyak beredar di internet.

Dikutip dari Softpedia, Rabu (26/12/2018), salah satu fitur untuk Galaxy S10 yang sedang disiapkan oleh Samsung adalah Bright Night.

Fitur ini secara teknis seerupa dengan Night Sight milik Google yang telah tersedia untuk aplikasi Google Camera.

Night Sight pada awalnya dirilis pada Pixel 3, tapi kemudian juga menyambangi smartphone Google terdahulu melalui pembaruan Google Camera.

Mengutip laporan The Verge, Night Sight dapat secara efektif membuat kamera ponsel dapat "melihat lebih terang" di dalam gelap.

Hal ini tidak memerlukan penambahan hardware baru, karena Night Sight merupakan mode kamera baru untuk ponsel Pixel.

Terkait fitur serupa pada Galaxy S10, Samsung dilaporkan menghadirkannya karena ingin memberikan pengalaman fotografi yang sama dengan Night Sight Google tersebut.

Oleh sebab itu, Galaxy S10 disebut akan hadir dengan sebuah mode baru bernama Bright Night, sehingga pengguna bisa mengambil foto dengan lebih baik dalam kondisi minim cahaya.

Fitur ini akan hadir perdana pada lini Galaxy S10. Namun, ada kemungkinan Samsung akan menghadirkannya untuk seri smartphone lain, termasuk Galaxy S9 dan Note 9, setelah lebih dahulu pada Galaxy S10.

Ini 3 Ukuran Layar Galaxy S10?

Galaxy S10 konsep
Foto smartphone konsep yang diduga merupakan desain Galaxy S10 (Foto: Twitter @VenyaGeskin1)

Bocoran informasi soal Galaxy S10 semakin banyak beredar di ranah internet. Sebelumnya, Evan Blass pernah mengunggah gambar tentang Galaxy S10.

Pada kicauannya di Twitter, Blass menulis, "ekspektasi manufaktur casing untuk lini Galaxy S10", dengan keterangan ukuran layar smartphone tersebut. Berdasarkan informasi tersebut, Galaxy S10 akan hadir dalam tiga varian dengan ukuran layar, 5,8 inci, 6,1 inci, dan 6,4 inci.

Ketiga smartphone tersebut tampak memiliki sebuah lubang di bagian atas layar. Namun pada Galaxy S10+, ada dua lubang di bagian atas.

Adapun Samsung dilaporkan akan mengumumkan Galaxy S10 pada awal 2019. Namun sejauh ini, belum ada konfirmasi dari Samsung tentang tanggal kehadirannya.

Samsung Punya Harapan Besar pada Galaxy S10 dan Ponsel Lipat

Samsung MWC
Booth Samsung di gelaran Mobile World Congress 2018. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Lebih lanjut, CEO bisnis smartphone Samsung Electronics, Koh Dong-jin, tengah berupaya keras melakukan terobosan untuk memperkuat bisnisnya. Ia menyoroti dua produk baru yang akan membantu perusahaan mewujudkannya, yakni Galaxy S10 dan ponsel lipat komersial pertama pada tahun depan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Koh dalam sebuah pesan kepada para eksekutif, serta karyawan divisi komunikasi mobile dan teknologi informasi perusahaan, beberapa waktu lalu.

"Saya minta maaf atas status bisnis smartphone Samsung yang sedang berjuang dan akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi krisis dengan Galaxy 10 dan ponsel lipat," ungkap Koh.

Pesan itu disampaikannya di tengah desas-desus tentang posisinya di perusahaan. Seperti diketahui, Samsung dilaporkan akan melakukan perombakan personil pada akhir tahun ini dan merestrukturisasi perusahaan.

Vice Chairman Samsung, Lee Jae-yong, dilaporkan mengkritik Koh karena melemahnya daya saing ponsel Samsung. Lee disebut secara personal meminta teknologi kamera smartphone ditingkatkan setelah mengunjungi sebuah toko di Eropa.

"Pesan Koh muncul untuk memperlihatkan seberapa besar kritisnya posisi bisnis mobile Samsung saat ini. Suasana di dalam perusahaan sedang serius ketika kami mendengar kritik dari luar mengenai produk-produk," kata seorang sumber internal perusahaan.

Salah satu karyawan Samsung mengatakan, pengambilan keputusan yang kaku merupakan masalah paling serius di divisi mobile Samsung. "Hal ini mencegah perusahaan menemukan ide-ide inovasi dan solusi yang akan memuaskan pasar," tuturnya.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya