Basarnas Pakai Drone untuk Temukan Korban Tsunami Banten

Badan SAR Nasional (Basarnas) menggunakan pesawat nirawak (drone) dan anjing pelacak untuk mencari korban bencana tsunami yang terjadi di Banten.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Des 2018, 18:30 WIB
Diterbitkan 26 Des 2018, 18:30 WIB
Pandangan Udara Kerusakan Terparah Akibat Tsunami Selat Sunda
Pemandangan dari udara kawasan pemukiman nelayan di Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Selasa (24/12). Situasi Kampung Sumur gelap gulita karena listrik mati saat tsunami menerjang. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) menggunakan pesawat nirawak (drone) dan anjing pelacak untuk mencari korban bencana tsunami yang terjadi di Banten.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Reuters, Rabu (26/12/2018), tim penyelamat menggunakan alat berat, anjing pelacak, dan kamera khusus untuk mendeteksi dan menggali mayat dari lumpur dan puing-puing di area sepanjang 100km di Pantai Barat Jawa.

Otoritas menyebut, pencarian akan diperluas lebih jauh ke arah selatan, guna menemukan lebih banyak korban jiwa.

"Ada sejumlah lokasi yang awalnya kami pikir tidak terdampak," kata juru bicara Basarnas Yusuf Latif.

Kendati demikian, Basarnas kini mencari korban di wilayah pencarian yang diperluas.

"Kami kini mencapai daerah yang lebih terpencil dan sebenarnya ada banyak korban di sana," tambahnya.

Pakai Drone untuk Nilai Kerusakan

Usai Tsunami Selat Sunda, Warga Mulai Pulang Selamatkan Harta Benda
Pemandangan kehancuran usai tsunami menerjang Kampung Sumur Pesisir, Pandeglang, Banten, Senin (24/12). Pascatsunami Selat Sunda, warga pulang untuk mencari barang berharga miliknya. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Basarnas mengungkap, para penyelamat bekerja keras sepanjang waktu untuk mencapai enam desa yang kini tak bisa diakses melalui jalan darat.

Pasalnya, jalan mengalami kerusakan akibat diterjang gelombang yang tingginya diyakini 5 meter itu.

Karena upaya penyelamatan terhambat oleh hujan deras dan visibilitas yang rendah, tim militer dan relawan menggunakan drone untuk menilai tingkat kerusakan di sepanjang pantai.

Lokasi Tsunami Malah Jadi Tempat Selfie

Mobil Diterjang Tsunami Anyer
Tiga unit mobil tertimbun reruntuhan rumah yang rusak setelah tsunami menerjang kawasan Anyer, Banten, Minggu (23/12). Tsunami menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diwartakan, sejumlah orang justru memanfaatkan lokasi bencana tsunami di Banten sebagai tempat untuk berfoto selfie.

Hal ini dilaporkan oleh media Inggris The Guardian yang dikutip Tekno Liputan6.com, Rabu (26/12/2018).

Media Inggris ini menulis, ada sejumlah perempuan yang mendatangi lokasi bencana di Provinsi Banten demi mendapatkan 'perfect selfie'.

Orang-orang tersebut berfoto di depan tanah yang dibanjiri air dengan sejumlah kendaraan dan sampah yang terbawa gelombang tsunami, 22 Desember 2018 malam.

Dalam sebuah foto, ada empat perempuan berhijab yang tersenyum ke arah kamera smartphone. Salah satunya bahkan mengacungkan jari, membentuk huruf V.

Tidak tanggung-tanggung, para pencinta selfie ini sengaja bepergian berjam-jam untuk mencapai lokasi. Kemudian di sana mereka ber-selfie dan mengunggahnya di media sosial.

Salah satunya mengaku datang dari Cilegon. Mereka memang tak datang dengan tangan kosong. Para pencinta selfie ini sebelumnya melakukan bakti sosial dengan membawa sejumlah pakaian untuk didonasikan.

"Foto ini diunggah ke Facebook sebagai bukti bahwa kami benar ke sini dan memberikan bantuan," tutur perempuan yang mengaku bernama Solihat.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya