Huawei Besut Aplikasi untuk Bantu Tunanetra Baca Emosi

Berdasarkan kemampuan tersebut, program ini mampu membedakan tujuh emosi dasar. Emosi yang ditangkap kemudian dikonversi menjadi irama pendek yang mewakili ekspresi yang ditunjukkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jan 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2019, 09:00 WIB
Ilustrasi tunanetra (iStock)
Ilustrasi tunanetra (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Huawei mengembangkan teknologi berupa aplikasi pembaca ekspresi muka , untuk membantu pengguna tunanetra mengetahui emosi lawan bicaranya.

Dilansir dari New Atlas, Huawei bekerja sama dengan Polish Blind Association, aplikasi ini dirancang khusus untuk digunakan pada smartphone Huawei Mate 20 Pro.

Ketika pengguna tunanetra berbicara dengan orang lain, kamera belakang akan memindai wajah orang itu. Memanfaatkan algoritma berbasis kecerdasan buatan, aplikasi ini membaca ekspresi dari mata, hidung, alis, dan mulut.

Berdasarkan kemampuan tersebut, program ini mampu membedakan tujuh emosi dasar. Emosi yang ditangkap kemudian dikonversi menjadi irama pendek yang mewakili ekspresi yang ditunjukkan.

Komposer tunanetra, Tomasz Bilecki yang menciptakan irama itu dengan subjek tes tunanetra mengklaim bahwa irama tersebut mudah diingat dan dipahami.

Aplikasi Huawei Facing Emotion dapat diunduh melalui Google Play Store dan berfungsi sepenuhnya walaupun tanpa internet.

Tempat pembaca emosi ini pun dirancang dalam bentuk ID Card untuk digunakan dengan smartphone yang memakai aplikasi ini. Pengguna dapat mencetaknya dengan printer 3D dan membeli desainnya di laman Shapeways via tautan berikut ini.

Huawei Mate 30 Pro Punya 5 Kamera Belakang?

Huawei Mate 20 Pro
Tiga lensa kamera belakang Huawei Mate 20 Pro (Andina Librianty/Liputan6.com)

Huawei sebelumnya baru saja mengumumkan Mate 20 Pro pada Oktober 2018, tapi informasi tentang suksesornya sudah beredar. Kali ini muncul laporan tentang casing Mate 30 Pro, yang memberikan sedikit gambaran tentang desain bodi belakangnya.

Dilansir GSM Arena, Jumat (4/1/2019), Huawei dilaporkan mengajukan paten untuk casing Mate 30 Pro kepada China National Intellectual Property Administration (CNIPA). Bocoran tentang casing ini disebut tersebar ke publik pada 1 Januari 2019.

Casing ini diyakini bukan untuk flagship seri P, mengingat waktu peluncurannya pada semester I. Oleh sebab itu, kemungkinan ini untuk seri Mate terbaru yang akan diumumkan pada kuartal II 2019.

Berdasarkan gambar casing itu, tempat untuk kamera belakangnya lebih besar dibandingkan Mate 20 Pro. Hal ini memunculkan spekulasi Huawei Mate 30 Pro menyediakan ruang lebih untuk lima kamera belakang.

Huawei sendiri sejauh ini belum memberikan informasi tentang Mate 30 Pro, mengingat perusahaan baru saja mengumumkan flagship Mate 20 dan tengah menyiapkan peluncuran seri P terbaru pada semester I 2019.

Pengapalan Smartphone Huawei Tembus 200 Juta Unit

Huawei Mate 20 Pro
Huawei Mate 20 Pro (Andina Librianty/Liputan6.com)

Huawei berhasil mengapalkan lebih dari 200 juta unit smartphone pada tahun ini. Pencapaian tersebut terutama didorong oleh kesuksesan sejumlah produknya, seperti P20, Honor 10, dan Mate 20.

Dikutip dari CNET, pengapalan smartphone Huawei terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan catatan Huawei, pengapalan smartphone perusahaan mengalami pertumbuhan dari 3 juta unit pada 2010.

Pada tahun lalu, perusahaan asal Tiongkok itu berhasil menjual 153 juta unit. Menurut riset Canalys, Huawei berhasil menggeser Apple pada kuartal II 2018, dan menjadi vendor ponsel kedua terbesar di dunia.

"Pada pasar smartphone global, Huawei telah bebas dari yang dianggap sebagai statistik 'lainnya' menjadi pemain tiga besar di dunia," tulis Huawei dalam keterangan resminya.

(Surya Handika R/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya