Liputan6.com, Jakarta - Huawei baru mengumumkan Mate 20 Pro pada Oktober 2018, tapi informasi tentang suksesornya sudah beredar. Kali ini muncul laporan tentang casing Mate 30 Pro, yang memberikan sedikit gambaran tentang desain bodi belakangnya.
Dilansir GSM Arena, Jumat (4/1/2019), Huawei dilaporkan mengajukan paten untuk casing Mate 30 Pro kepada China National Intellectual Property Administration (CNIPA). Bocoran tentang casing ini disebut tersebar ke publik pada 1 Januari 2019.
Advertisement
Baca Juga
Casing ini diyakini bukan untuk flagship seri P, mengingat waktu peluncurannya pada semester I. Oleh sebab itu, kemungkinan ini untuk seri Mate terbaru yang akan diumumkan pada kuartal II 2019.
Berdasarkan gambar casing itu, tempat untuk kamera belakangnya lebih besar dibandingkan Mate 20 Pro. Hal ini memunculkan spekulasi Huawei Mate 30 Pro menyediakan ruang lebih untuk lima kamera belakang.
Huawei sendiri sejauh ini belum memberikan informasi tentang Mate 30 Pro, mengingat perusahaan baru saja mengumumkan flagship Mate 20 dan tengah menyiapkan peluncuran seri P terbaru pada semester I 2019.
Pengapalan Smartphone Huawei Tembus 200 Juta Unit
Huawei berhasil mengapalkan lebih dari 200 juta unit smartphone pada tahun ini. Pencapaian tersebut terutama didorong oleh kesuksesan sejumlah produknya, seperti P20, Honor 10, dan Mate 20.
Dikutip dari CNET, pengapalan smartphone Huawei terus mengalami pertumbuhan. Berdasarkan catatan Huawei, pengapalan smartphone perusahaan mengalami pertumbuhan dari 3 juta unit pada 2010.
Pada tahun lalu, perusahaan asal Tiongkok itu berhasil menjual 153 juta unit. Menurut riset Canalys, Huawei berhasil menggeser Apple pada kuartal II 2018, dan menjadi vendor ponsel kedua terbesar di dunia.
"Pada pasar smartphone global, Huawei telah bebas dari yang dianggap sebagai statistik 'lainnya' menjadi pemain tiga besar di dunia," tulis Huawei dalam keterangan resminya.
Advertisement
Tantangan Huawei
Di sisi lain, kesuksesan Huawei tidak berjalan tanpa hambatan. Perusahaan masih menghadapi beberapa tantangan, terutama dari pemerintah Amerika Serikat (AS).
Pada Februari 2018, pemerintah AS menyarankan warganya untuk tidak membeli berbagai produk Huawei karena dikhawatirkan digunakan sebagai alat mata-mata oleh pemerintah Tiongkok.
Sebelumnya, operator AS yakni AT&T membatalkan kesepakatan untuk menjual Huawei Mate 10 Pro. Verizon dilaporkan juga mengikutinya.
Kendati demikian, Huawei masih menjadi vendor populer di Tiongkok dan Eropa. Perusahaan mengklaim, lebih dari 500 juta orang di lebih dari 170 negara menggunakan ponsel Huawei.
Terlepas dari berbagai kendala, Huawei kian optimistis di pasar smartphone. Perusahaan pun berambisi menjadi vendor ponsel terbesar di dunia pada akhir 2019.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: