Spotify Bakal Akuisisi Perusahaan Podcast Gimlet Media?

Spotify dikabarkan akan membawa 'mahar' sebesar US$ 200 juta untuk Gimlet Media. Perusahaan podcast ini didirikan oleh Alex Blumberg dan Matthew Lieber pada 2014.

oleh Jeko I. R. diperbarui 06 Feb 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2019, 09:30 WIB
Spotify
Spotify. Sumber: Parentesis.com

Liputan6.com, Jakarta - Spotify dikabarkan akan mengakuisisi perusahaan yang bergerak di bidang podcast, Gimlet Media.

Dilansir Recode via The Verge, Rabu (6/2/2019), jika kedua pihak sepakat, platform layanan streaming musik ini juga akan berfokus pada layanan selain musik, yakni Podcast.

Menurut laporan, Spotify dikabarkan akan membawa 'mahar' sebesar US$ 200 juta untuk Gimlet Media. Perusahaan podcast ini didirikan oleh Alex Blumberg dan Matthew Lieber pada 2014.

Sepak terjang Gimlet Media di industri podcast sendiri terbilang gemilang. Sejak didirikan, Gimlet sudah memproduksi beberapa seri podcast populer, seperti Crimetown, Homecoming, Sandra, dan The Horror of Dolores Roach.

Dengan diakuisisinya Gimlet Media, Spotify berharap bisa mengembangkan konten podcast orisinal dan properti intelektualnya.

Bisa jadi, akuisisi tersebut juga termasuk sebagai strategi Spotify untuk merangkul lebih banyak pengguna untuk beralih dari platform lain seperti Apple Podcast atau Stitcher.

Spotify Mungkinkan Pengguna Blokir dan Mute Musikus

Spotify
Ilustrasi Spotify Event (Sumber: Tech Crunch)

Spotify baru saja menguji fitur terbarunya, yang memungkinkan pengguna bisa memblokir atau mute musikus yang mereka tidak sukai.

Dilansir Ubergizmo pada Selasa (22/1/2019), fitur yang disebut dengan istilah "Don't Play This Artist" ini baru diuji lewat aplikasi versi iOS.

Dengan pengujian tersebut, fitur ini nantinya akan memblokir musikus secara keseluruhan, bukan hanya musik-musik tertentu saja.

Jadi jika si pengguna memblokir musikus A, semua musik, album, EP, serta single-nya tidak akan muncul di daftar library lagu, chart list, playlist, hingga radio stations.

Selain blokir, pengguna dapat melakukan mute, yang masih bisa memungkinkan profil dan musik dari musikus dapat diakses.

Fitur ini, sebetulnya sudah direncanakan Spotify untuk dirilis sejak 2017. Namun, layanan streaming musik tersebut baru berencana untuk menggulirkannya awal tahun ini.

Adapun alasan pengujian fitur ini merupakan respons Spotify kepada pengguna yang mengeluh saat mereka tiba-tiba mendengar musik yang mereka tidak suka saat menyetel sebuah playlist.

 

Spotify Kantongi 87 Juta Pelanggan Berbayar

Spotify
Spotify dikabarkan makin dekat bawa layanannya ke Indonesia (sumber: spotify.com)

Spotify baru saja mengumumkan peningkatan jumlah pelanggan berbayarnya. Per bulan ini, November 2018, jumlah pelanggan berbayar Spotify meningkat hingga 87 juta.

Peningkatan tersebut terbilang masif, mengingat pada Juli 2018 jumlah pelanggan berbayar aplikasi streaming musik ini menyentuh 83 juta.

Selain itu, seperti dilansir Ubergizmo pada Jumat (2/11/2018), Spotify juga mengungkap jumlah pengguna aktif bulanannya yang kini sudah mencapai 191 juta.

Adapun jumlah tersebut meningkat 28 persen jika dibanding dengan jumlah sebelumnya.

Perusahaan dengan demikian percaya diri menargetkan akan bisa mencapai 93-96 juta pelanggan berbayar pada akhir tahun ini.

Begitu pun dengan jumlah pengguna aktif bulanan yang ditargetkan bisa mencapai 206 juta pada waktu yang sama.

"Pertumbuhan pengguna kami terus tumbuh dari paket Family dan Student kami," ujar Spotify.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya