Google Uji Fitur Daily Listen, Sulap Tampilan Discover Jadi Podcast

Daily Listen akan menghasilkan episode podcast berdurasi sekitar lima menit yang memberikan ringkasan informasi terbaru seputar topik yang sering diikuti pengguna di Discover.

oleh Iskandar diperbarui 12 Jan 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2025, 14:00 WIB
Google Discover
Google Discover segera sambangi Chrome dan Safari. Liputan6.com/ Yuslianson

Liputan6.com, Jakarta - Google melakukan eksperimen terbaru di Search Labs, bernama 'Daily Listen', yang diklaim bisa mengubah tampilan Discover menjadi podcast profesional yang dipersonalisasi.

Discover, fitur feed kurasi di perangkat seluler, menampilkan artikel dan video yang dianggap relevan dengan minat pengguna berdasarkan riwayat pencarian dan aktivitas lainnya.

Fitur baru ini, seperti yang dilansir 9to5Google, Minggu (12/1/2025), mirip dengan fitur yang dirilis untuk NotebookLM tahun lalu, di mana mampu mengubah materi menjadi podcast dengan dua pembawa acara yang berinteraksi layaknya manusia.

Daily Listen akan menghasilkan episode podcast berdurasi sekitar lima menit yang memberikan ringkasan informasi terbaru seputar topik yang sering diikuti pengguna.

Untuk mencoba fitur ini, pengguna harus bergabung dengan Search Labs. Caranya cukup mengetuk ikon labu di kiri atas aplikasi Google. Setelah aktif, kartu Daily Listen akan muncul di bawah bilah pencarian di aplikasi Google untuk Android dan iOS.

Dengan sekali ketuk, podcast akan dibuat, menampilkan transkrip teks dan kontrol audio.

Pengguna dapat dengan mudah melihat bagian awal dan akhir setiap segmen podcast di scrubber audio, serta melakukan jeda, berhenti, memutar ulang, dan mempercepat sesuai kebutuhan.

 

Kapan Fitur Ini Meluncur?

Google Podcast (Google)
Google Podcasts (Google)

Fitur ini juga menyediakan opsi thumbs up dan thumbs down untuk memberikan feedback kepada Google.

Sementara bagian bawah layar menampilkan kumpulan berita terkait yang dikelompokkan berdasarkan segmen podcast, memudahkan pengguna mencari informasi lebih lanjut.

Menurut 9to5Google, fitur eksperimental ini mulai diluncurkan pada 9 Januari 2024 di Amerika Serikat, meskipun mungkin butuh beberapa waktu hingga opsi pembuatan podcast muncul di perangkat pengguna.

Belum jelas apakah Google berencana meluncurkannya di wilayah lain, dan tidak ada jaminan fitur ini akan dirilis secara luas.

Google Bentuk Tim untuk Bangun Model AI Baru

Google Japan
Logo Google di kantornya yang berlokasi di Roppongi Hills Mori Tower, Tokyo, Jepang. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Sebelumnya, Google membentuk tim baru untuk membangun model AI yang bisa mesimulasian dunia fisik.

Tim baru ini dipimpin oleh Tim Brooks, ia adalah salah satu pimpinan di proyek generator video OpenAI, Sora, yang kemudian pindah ke lab penelitian AI Google DeepMind.

Mengutip Tech Crunch, Kamis (9/1/2025), Brooks mengumumkan hal ini dalam sebuah unggahan di X alias Twitter. Nantinya tim ini akan menjadi bagian dari Google DeepMind.

Advertisement "DeepMind memiliki rencana ambisius untuk membuat model generatif besar-besaran yang mensimulasikan dunia. Saya sedang merekrut tim baru dengan misi ini," kata Brooks di unggahan X-nya.

Menurut lowongan kerja yang ditautkan Brooks dalam unggahannya, tim pemodelan baru ini akan berkolaborasi dan membangun pekerjaan bersama tim Gemini, Veo, dan Genie Google. Mereka akan menskalakan model AI itu ke tingkat komputasi tertinggi.

Sekadar informasi, Gemini merupakan seri model AI andalan Google untuk membantu tugas-tugas seperti menganalisis gambar dan menghasilkan teks. Adapun Veo merupakan model pembuatan video milik Google.

Versi 3D Dunia Bisa Dipakai untuk Video Game hingga Film

Ilustrasi kantor Google di Singapura (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Ilustrasi kantor Google di Singapura (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Sementara Genie merupakan model dunia versi Google, sebuah AI yang bisa mensimulasikan game dan lingkungan 3D secara real time.

Model Genie terbaru Google yang ditinjau pada Desember lalu, bisa menghasilkan berbagai macam dunia 3D yang bisa dimainkan.

Tim baru ini akan berupaya mengembangkan alat generatif real time di atas model yang mereka bangun. Selanjutnya juga mempelajari cara mengintegrasikan model mereka dengan model multimoda yang sudah ada seperti Gemini.

Google bukan satu-satunya perusahaan yang berupaya membuat model dunia. Perusahaan lain seperti World Lab milik peneliti AI Fei Fei Lee, startup Israel Decart, hingga Odyssey melakukan upaya serupa.

Mereka percaya, model dunia bisa dipergunakan untuk membuat media interaktif seperti video game dan film, hingga menjalankan simulasi realistis seperti lingkungan pelatihan untuk robot.

Masalah dengan Pekerjaan AI

Ilustrasi AI Membantu Dokter dalam Menagani Pasien
Ilustrasi AI Membantu Dokter dalam Menagani Pasien. (Unsplash/Igor Omilaev).

Meski AI makin maju, hal ini juga membuat mereka yang bekerja di industri kreatif ketar ketir. Pasalnya, investigasi Wired belum lama ini mendapati, studio game seperti Activision Blizzard yang telah mem-PHK banyak karyawan, menggunakan AI untuk mempercepat produktivitas.

Sebuah studi tahun 2024 oleh Animation Guild --sebuah serikat pekerja mewakili animator dan kartunis Hollywood-- memerkirakan bahwa lebih dari 100.000 pekerjaan di bidang film, televisi, dan animasi di AS akan terganggu oleh AI pada 2026.

Beberapa perusahaan startup di bidang pemodelan dunia seperti Odyssey berjanji untuk melakukan kolaborasi dengan profesional di bidang kreatif, bukan menggantikannya.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya