Jika Bintang Bisa Mati, Apa Matahari Juga Dapat Berhenti Bersinar?

Apakah Matahari yang merupakan bintang, juga akan berhenti bersinar? Jawabannya: ya.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Feb 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2019, 07:30 WIB
matahari
Ilustrasi matahari (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah sejak lama astronom menemukan bahwa bintang-bintang di langit ternyata bisa mati.

Bintang yang merupakan objek angkasa yang bisa memancarkan cahayanya sendiri, ternyata bisa berhenti memancarkan cahaya.

Disebutkan bahwa bintang lama-kelamaan akan melewati masa redup lalu akan hilang cahayanya.

Hal ini pun terjadi tiap hari dan setiap saat NASA melaporkan temuan bintang yang mati melalui teropong canggih miliknya.

Dari sini muncul pertanyaan, apakah Matahari yang merupakan bintang, juga akan berhenti bersinar? Jawabannya: ya.

Namun, menurut jawaban dari Quora yang dikutip Mental Floss, Matahari tak akan berhenti bersinar dalam waktu dekat.

Matahari yang kira-kira umurnya 4,5 miliar tahun memiliki umur yang hanya sepertiga dari umur alam semesta ini. Jadi, Matahari masih dalam posisi akan lebih terang lagi.

Tak Bakal Bisa Disaksikan

Ilustrasi matahari meledak pemicu kiamat (NASA)
Ilustrasi matahari meledak pemicu kiamat (NASA)

Para ilmuwan justru berpendapat bahwa umat manusia tak akan menyaksikan kejadian ketika Matahari mati, pasalnya ketika Matahari akan makin panas, karbondioksida di Bumi akan lenyap dan kehidupan di Bumi akan musnah.

Ilmuwan berpendapat bahwa dalam 2,5 hingga 3 miliar tahun mendatang, temperatur Matahari akan naik hingga semua air yang ada di Bumi mencapai titik didih.

Dalam 4 hingga 5 miliar tahun, Bumi bisa jadi akan lebih buruk dari Venus, di mana tak ada air dan seluruh permukaannya meleleh.

Bintang Kerdil Putih

Ilustrasi badai Matahari
Ilustrasi badai Matahari (NASA's Goddard Space Flight Center/Genna Duberstein).

Nantinya, Matahari masih akan berevolusi menjadi bintang merah raksasa yang jangankan Bumi, galaksi Bima Sakti pun tak akan bertahan.

Akhirnya, ketika semua bahan bakarnya habis dan terlontar ke antariksa, inti Matahari akan mengendap ke tahap akhir evolusinya menjadi bintang kerdil putih.

Dan pada tahap ini, energi tak lagi dihasilkan meski sejumlah besar panas masih tersimpan. Dari sini, Matahari akan mendingin dalam periode waktu yang lambat.

Jika ditanya butuh berapa tahun untuk hal ini terjadi, jawabannya bisa miliaran tahun.

Butuh entah berapa miliar tahun lagi untuk Matahari benar-benar mati, dalam artian turunnya temperatur dari ratusan ribu derajat Celcius hingga mendingin dan mati, layaknya bintang yang kerap diintip dan dilaporkan NASA. 

Reporter: Indra Cahya 

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya