Pemindai Wajah di Aplikasi Peminjaman Uang Ungkap Kasus Pembunuhan

Pria yang membunuh pacarnya tertangkap setelah mencoba menggunakan pemindai wajah di sebuah aplikasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Agu 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2019, 12:00 WIB
Teknologi Face Recognition (Pengenalan Wajah). Kredit: Petapixel
Teknologi Face Recognition (Pengenalan Wajah). Kredit: Petapixel

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria yang membunuh pacarnya tertangkap di Fujian, pesisir selatan China, setelah mencoba menggunakan pemindai wajah di sebuah aplikasi untuk berhutang.

Dilansir dari South China Morning Post, Senin (26/8/2019), pria berusia 29 tahun bernama Zhang ini membunuh pacarnya pada 11 April lalu.

Zhang lalu menghubungi bos korban melalui aplikasi WeChat milik korban, dengan mengatakan bahwa korban butuh libur untuk sementara.

Korban dibawa ke kampung halamannya yang berlokasi di Sanming, dengan menaruh mayatnya di bagasi mobil.

Zhang lalu mengajukan pinjaman uang melalui aplikasi yang disebut Money Station.

 

Pakai Kecerdasan Buatan

Kecerdasan Buatan
Ilustrasi Kecerdasan Buatan. Dok: intersystems.com

Aplikasi ini menggunakan kecerdasan buatan untuk memverifikasi identitas pelamar dan meminta mereka mengedipkan mata untuk membantu prosesnya.

Namun pemindai muka tidak menemukan tanda-tanda kehidupan di muka korban, sehingga pegawai Money Station yang curiga menghubungi polisi setempat untuk mencocokan secara manual.

 

Pegawai Aplikasi Curiga

Petisi Larangan Mempersenjatai Robot Berkecerdasan Buatan
Sejumlah pakar robot yang dilengkapi kecerdasan buatan (artificial intelligence) mengajukan petisi kepada PBB.

Pegawai Money Station juga curiga karena suara yang muncul di pengenalan suara adalah suara pria.

Zhang akhirnya ditangkap dan dituduh atas pembunuhan serta mengambil uang korban sebanyak 30.000 Yuan atau sekitar Rp 60 juta.

(Keenan Pasha/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya