Liputan6.com, Jakarta - Twitter pada Senin (24/3/2020) mengoreksi proyeksi pendapatan kuartal I 2020 disebabkan penyebaran Covid-19 yang berdampak pada penjualan iklan perusahaan. Namun di sisi lain, pandemi global tersebut meningkatkan jumlah pengguna aktifnya.
Baca Juga
Advertisement
"Dampak Covid-19 dimulai di Asia dan menjadi pandemi global, hal ini berdampak terhadap pendapatan iklan Twitter secara global lebih siginfikan dalam beberapa pekan terakhir," ujar Chief Financial Officer Twitter, Ned Segal, dalam pernyataan resmi, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (25/3/2020).
Twitter memperkirakan pendapatan kuartal pertama tahun ini sedikit turun secara year-over-year. Sebelumnya, perusahaan memperkirakan pendapatan antara USD 825 juta dan USD 885 juta, naik 8,6 persen dari setahun sebelumnya.
Media sosial berbasis mikroblog itu dijadwalkan mengumumkan kinerja keuangannya pada 30 April 2020.
Penggunaan Media Sosial
Reuters mencatat, penyebaran virus Corona telah membuat media sosial seperti Twitter menjadi layanan penting bagi banyak orang. Pasalnya, orang-orang ingin terus mengikuti perkembangan beritanya, dan tetap bisa berhubungan dengan teman-teman secara virtual.
Di sisi lain, banyak pengiklan dilaporkan menarik anggaran pemasaran untuk mengendalikan keuangan karena ketikdapastian soal Covid-19. Para pengiklan juga khawatir merek mereka dikaitkan dengan topik sensitif tersebut.
Pihak Twitter pada Senin juga mengungkapkan, total pengguna aaktif harian monetisable (mDAU) melonjak 23 persen menjadi 164 juta. Hal ini terutama didorong percakapan mengenai Covid-19, serta berbagai peningkatan produk yang sedang berlangsung.
(Din/Why)
Advertisement