Tokopedia Gandeng Kemkominfo dan BSSN untuk Investigasi Kebocoran Data Pengguna

Dalam rangka melakukan investigasi kebocoran data secara menyeluruh, sekaligus meningkatkan sistem keamanan, Tokopedia mengaku telah menggandeng Kemkominfo dan BSSN.

oleh Iskandar diperbarui 05 Mei 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 04:00 WIB
91 Juta Data Tokopedia Bocor Dibobol hacker
Pelanggan mengecek website tokopedia di Tangerang, Senin (4/5/2020). Tokopedia baru saja diserang hacker, yang mana menyebabkan data kredensial sekitar 91 juta akun pengguna dan 7 juta akun merchant bocor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka melakukan investigasi kebocoran data secara menyeluruh, sekaligus meningkatkan sistem keamanan, Tokopedia mengaku telah menggandeng Kemkominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)

Hal ini disampaikan VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak melalui pesan singkat, Selasa (5/5/2020).

"Tokopedia terus bekerja sama erat dengan para mitra strategis, antara lain Kemkominfo dan BSSN untuk melakukan investigasi menyeluruh, sekaligus meningkatkan sistem keamanan guna menjaga kepercayaan pengguna," ujar Nuraini.

Ia pun menegaskan bahwa perusahaan selalu mengutamakan keamanan data pengguna.

"Sekali lagi kami tekankan, keamanan data pengguna adalah prioritas Tokopedia karena bisnis kami adalah bisnis kepercayaan," ucapnya memungkaskan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Menkominfo Pastikan Ekonomi Digital Tetap Berjalan

Menkominfo Johnny G.Plate
Menkominfo Johnny G.Plate memastikan aplikasi PeduliLindungi merupakan aplikasi yang aman dan pihaknya telah melindungi data pribadi pengguna lewat Keputusan Menkominfo No.171 Tahun 2020 (Foto: Screenshot konferensi pers online BNPB)

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, menanggapi soal peretasan data terhadap 91 juta akun pengguna Tokopedia.

Dalam konferensi pers online, Johnny mengatakan, Kemkominfo bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Tokopedia tengah membicarakan terkait masalah peretasan data tersebut.

Namun, dia menegaskan bahwa kegiatan ekonomi digital bakal tetap berjalan.

"Pemerintah akan memastikan agar ekonomi digital kita, khususnya e-commerce tetap berjalan dengan baik dan lancar dan tidak akan mau diganggu oleh peretas-peretasa data," kata Johnny, Senin (4/5/2020).

Pihaknya juga menyebut, Kemkominfo bersama BSSN akan memastikan setiap usaha peretasan data akan ditindaklanjuti agar tidak mengganggu jalannya e-commerce di Indonesia.

Ketiga pihak di atas juga memastikan akan serius dalam melakukan evaluasi, penyelidikan, dan identifikasi teknis, serta meng-update perkembangannya kepada masyarakat.

Menkominfo: Data Keuangan Pengguna Tokopedia Aman

Menkominfo Johnny G.Plate
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate saat mengumumkan mengenai aplikasi TraceTogether untuk tracing dan tracking Covid-19 (Foto: Kemkominfo)

Johnny menuturkan, Tokopedia menyampaikan data-data keuangan dan akun pelanggan dalam kondisi aman.

"Tadi disampaikan (Tokopedia) security system belum bisa diterobos, walaupun sebagian data terkait dengan nama, nomor telepon, dan email sebagiannya bisa saja dimasuki oleh peretas," kata Johnny.

Ia juga menyebut, berdasarkan pemaparan Tokopedia, data keuangannya dan akun pelanggan tetap terjaga dengan aman. "Tokopedia saat ini masih melakukan evaluasi secara mendalam," tuturnya.

Menteri yang juga politisi Partai Nasdem ini mengimbau masyarakat dan pemilik akun Tokopedia agar selalu mengubah password dan menerapkan OTP. Tujuannya agar kerahasiaan data pelanggan bisa terus terjaga.

Johnny menyebut, Kemkominfo dan BSSN baru akan meng-update perkembangan setelah evaluasi dari Kemkominfo, BSSN, dan Tokopedia selesai dilakukan. Ia tak menyebut kapan batasan waktu evaluasi diberlakukan bagi Tokopedia.

Belum Beri Teguran

Menkominfo Johnny G.Plate
Menkominfo Johnny G.Plate memastikan aplikasi PeduliLindungi merupakan aplikasi yang aman dan pihaknya telah melindungi data pribadi pengguna lewat Keputusan Menkominfo No.171 Tahun 2020 (Foto: Screenshot konferensi pers online BNPB)

Alih-alih memberikan teguran keras, Menkominfo mengatakan, peretasan data di dunia digital terhadap akun, aplikasi, dan platform seperti Tokopedia sudah pernah terjadi.

Tanpa menyebut nama perusahaan unicorn yang diretas, Johnny menuturkan, "Peretasan data di platform sebagaimana Tokopedia sebelumnya sudah terjadi, baik di dalam negeri terkait unicorn-unicorn lain maupun di luar negeri."

"Bahkan perusahaan global sebagaimana diketahui diretas, institusi pemerintah negara besar pun diretas," katanya.

Oleh karena itu, pihak Kemkominfo bersama BSSN akan berkerja sama dengan seluruh penyedia sistem elektronik (PSE) dan e-commerce agar bisa meningkatkan sistem keamanan, guna menjaga akun milik pelanggan.

(Isk/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya