Liputan6.com, Jakarta - Setelah rumor mengenai kehadirannya sempat muncul di internet, Samsung akhirnya memperkenalkan Galaxy A21s sebagai perangkat terbaru dari lini Galaxy A.
Meski memiliki desain serupa Galaxy A21, Samsung Galaxy A21 hadir dengan sejumlah peningkatan dibandingkan pendahulunya tersebut.Â
Dikutip dari GSM Arena, Senin (18/5/2020), peningkatan itu dapat dilihat dari kapasitas baterai, RAM yang tersedia, hingga konfigurasi kamera yang dimilikinya, apabila dibandingkan dengan Galaxy A21.
Advertisement
Baca Juga
Galaxy A21s memiliki layar Infinity-O berukuran 6,5 inci dan dipersenjatai prosesor octa-core 2.0GHz. Perangkat ini tersedia dalam tiga pilihan RAM, yakni 3GB, 4GB, dan 6GB, yang dipadukan dengan memori internal 32GB dan 64GB.
Smartphone ini memiliki empat kamera belakang yang masing-masing beresolusi 48MP (lensa utama), 8MP (ultra-wide), 2MP (depth camera), dan 2MP (macro camera). Sementara kamera depannya beresolusi 13MP.
Samsung Galaxy A21 dibekali baterai berkapasitas 5.000maAh yang sudah mendukung fitur fast charging 15W. Kapasitas ini lebih besar dari Galaxy A21 yang hanya memiliki baterai 4.000mAh.
Perangkat ini hadir dalam empat pilihan warna, black, white, blue dan red. Samsung akan menjual Galaxy A21s dengan harga mulai dari 200 euro (Rp 3,2 juta) dan mulai hadir pada 19 Juni 2020.
Samsung Tambal Celah Kerentanan
Terlepas dari informasi di atas, Samsung baru saja merilis update untuk memperbaiki celah keamanan yang berdampak pada smartphone yang dijual sejak 2014.
Celah keamanan terletak pada perangkat Android Samsung, terutama bagian yang menangani format gambar Qmage khusus (.qmg). Format .qmg dipakai pada smartphone Samsung, terutama yang dirilis sejak akhir 2014.
Peneliti keamanan Google Project Zero, Mateusz Jurczyk, menemukan cara untuk mengetahui bagaimana Skia (graphic library di Android) menangani gambar Qmage yang dikirim ke perangkat.
Mengutip ZDnet, Jumat (15/5/2020), Jurczyk mengatakan, bug Qmage bisa mengekploitasi perangkat meski pengguna tak mengklik apa pun.
Hal ini terjadi karena Android mengarahkan seluruh gambar yang dikirim ke perangkat melalui Skia untuk diproses (misalnya membuat thumbnail preview), tanpa diketahui si pengguna.
Para peneliti pun mengembangkan demo bagaimana bug ini menyerang aplikasi pesan Samsung, terutama yang ada di perangkat Samsung.
Advertisement
Demo via MMS
Jurczyk mengatakan dirinya mengeksploitasi bug dengan mengirimkan MMS secara berulang ke perangkat Samsung.
Tiap pesan berusaha menebak posisi Skia library di memori perangkat Android guna melalkukan bypass ASLR pada Android.
Jika Skia library berada di memori, MMS bermuatan Qmage bisa mengeksekusi perangkat. Bahkan, serangan pun tak memberikan notifikasi pada pengguna.
Peneliti menemukan kerentanan ini pada Februari lalu dan telah meginformasikan pada Samsung. Kemudian, Samsung menambal celah ini melalui update keamanan per Mei 2020.
Bug ini dilacak sebagai SVE-2020-16747 di buletin keamanan Samsung dan CVE-2020-8899 dalam database Mitre CVE.
Smartphone lain tidak berpengaruh. Pasalnya hanya Samsung yang telah memodifikasi OS Android guna mendukung format Qmage yang dikembangkan perusahaan asal Korea, Quramsoft.
(Dam/Ysl)