Liputan6.com, Jakarta - Sudah sekitar lima bulan lembaga pendidikan formal di Indonesia melaksanakan PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh. Kebijakan ini diyakini dapat menjadi salah satu cara untuk tetap menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi covid-19.
Merujuk pada hasil survei KPAI, sebagian besar responden siswa mengaku merasa sulit untuk mengatur waktu belajar selama PJJ. Pada paparan survei pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan sistem penilaian jarak jauh berbasis pengaduan KPAI, Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti mengemukakan salah satu alasan mengapa banyak siswa merasa kesulitan mengatur jam belajar karena banyaknya tugas yang diberikan selama masa PJJ.
Advertisement
Baca Juga
"Melalui survei yang diikuti oleh 1.700 responden, mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak (TK) sampai SMA/sederajat di 20 provinsi dan 54 kabupaten/kota, masih dijumpai adanya siswa yang menyampaikan sulitnya membagi waktu belajar karena banyaknya tugas, sehingga membuat siswa kurang istirahat, kelelahan dan kehilangan motivasi belajar," ujar Retno dalam keterangan tertulis.
Menanggapi temuan ini, Business Development Manager Quipper Indonesia, Ruth Ayu Hapsari menuturkan peran edtech startup semestinya tidak terbatas sebagai penyedia tambahan materi ajar saja.
Diharapkan, edtech startup dapat turut berperan dengan menyediakan layanan interaktif yang memungkinkan siswa dapat memiliki pengalaman belajar tambahan online lebih terarah selama PJJ.
"Ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh siswa selama masa PJJ ini dan Quipper hadir untuk membantu para siswa dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Melalui layanan interaktif Quipper Video Masterclass, siswa akan dibimbing oleh Coach dan Tutor untuk mengelola waktu belajar, menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, dan menyusun rencana belajar mingguan," kata Ayu.
Bimbingan Online
Quipper Video Masterclass sejatinya merupakan Bimbingan Online (online coaching). Di sini siswa akan ditemani oleh seorang Coach yang memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran, memberikan tips belajar efektif, membantu siswa mengatur jadwal belajar hingga memberikan arahan serta masukan untuk persiapan ujian dan masuk universitas.
"Selain Coach, terdapat juga fitur Tanya Tutor yang dapat membantu siswa dalam hal mata pelajaran sehingga siswa dapat berdiskusi dengan Tutor terkait dengan tugas-tugas sekolah maupun topik-topik materi yang ingin diperdalam siswa,"Â tutur Ayu.
Kedua fitur ini, menurut Ayu, dihadirkan secara interaktif melalui chat di dalam aplikasi Quipper.
"Selain itu tidak terdapat batasan jumlah pertanyaan dalam penggunaan layanan ini sehingga siswa dapat memaksimalkan sesuai dengan kebutuhannya," kata Ayu menutup pernyataanya.
Advertisement