Liputan6.com, Jakarta - Norman Abramson, pemimpin ilmuwan dan insinyur pelopor pengembangan jaringan nirkabel WiFi meninggal dunia pada 1 Desember 2020. Norman Abramson meninggal dunia di usia 88 tahun di rumahnya di San Francisco, California, AS.
Orang yang kerap disebut sebagai Bapak Jaringan WiFi ini meninggal dunia karena kanker kulit yang dideritanya telah menjalar hingga paru-paru. Demikian dikutip dari The New York Times, Selasa (15/12/2020).
Baca Juga
Bicara mengenai temuannya, proyek Norman Abramson dulu dikerjakan di University of Hawaii pada tahun 1960-an.
Advertisement
Mulanya proyek itu dirancang untuk mentransmisikan data ke sekolah-sekolah yang berada di Pulau Hawaii. Jaringan ini mirip dengan saluran radio.
Namun, pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, solusi yang diciptakan kelompok ilmuwan ini bisa diterapkan secara luas. Bahkan, beberapa teknologinya masih digunakan di smartphone, satelit, hingga jaringan WiFi di rumah.
Teknologi Jaringan Nirkabel
Teknologi jaringan WiFi yang dikembangkan oleh Norman Abramson dan kawan-kawannya memungkinkan banyak perangkat digital mengirim dan menerima data melalui saluran radio bersama.
Jaringan nirkabel di Hawaii mulai beroperasi pada 1971 dan dinamai ALOHAnet, berasal dari salam Hawaii, Aloha.
ALOHAnet merupakan versi nirkabel yang lebih kecil dari ARPAnet yang dikenal sebelumnya sebagai pendahulu internet. ARPAnet memungkinkan peneliti di universitas untuk berbagi jaringan dan mengirim pesan melalui telepon rumah.
ALOHAnet didanai oleh Pentagon's Advanced Research Projects Agency, yang juga mendanai ARPAnet sebelumnya.
Advertisement
Semua Bermula dari ALOHAnet
"Tiap bentuk jaringan data nirkabel modern dari WiFi hingga smartphone, bermula dari ALOHAnet," kata sejarawan internet di Museum Sejarah Komputer Mountain View California, Marc Weber.
Karena temuannya, profesor Norman Abramson dikenal sebagai Bapak Jaringan Wifi. Kendati demikian, proyek ini bukan hasil karyanya sendiri, tetapi juga melibatkan para mahasiswa dan peneliti di fakultas, serta ilmuwan Bell Labs Frank Kuo yang datang ke University of Hawaii pada 1966.
ALOHAnet sendiri diaplikasikan secara luas karena profesor Norman Abramson dan timnya mempersilakan siapa saja untuk menggunakannya dengan bebas dan menyambut para ilmuwan lainnya ke Hawaii.
(Tin/Why)