Tesla Gugat Mantan Karyawan karena Dugaan Pencurian Software

Tesla menggugat seorang mantan karyawan karena diduga mencuri software dan menyimpannya di Dropbox pribadi.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 25 Jan 2021, 09:59 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 09:58 WIB
Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Liputan6.com, Jakarta - Tesla dikabarkan tengah menggugat seorang mantan karyawan karena dugaan pencurian informasi software perusahaan.

Mengutip The Verge, Senin (25/1/2021), Tesla menyebut seorang mantan software engineer-nya yang bernama Alex Khatilov mencuri sejumlah file dari jaringan internal perusahan.

File-file yang dicuri dari jaringan intrenal ini terhubung dengan software Warp Drive. Software ini digunakan untuk mengautomatisasikan banyak proses bisnis Tesla.

Dalam gugatannya, Tesla menuduh Khatilov memindahkan file curian itu ke akun Dropbox pribadinya. Menurut Tesla, Khatilov adalah satu dari segelintir karyawan perusahaan yang memiliki akses ke file tersebut.

Gugatan Tesla juga menyebut, Khatilov sempat mengatakan kepada investigator internal perusahaan bahwa dia lupa, telah memindahkan file tersebut ke Dropbox pribadinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Akui Tak Sengaja Pindahkan File ke Dropbox Pribadi

Para karyawan bekerja di Gigafactory Tesla di Shanghai, China timur, pada 20 November 2020. (Xinhua/Ding Ting)
Para karyawan bekerja di Gigafactory Tesla di Shanghai, China timur, pada 20 November 2020. (Xinhua/Ding Ting)

Dalam wawancara dengan The New York Post, Khatilov mengatakan, dirinya tidak sengaja memindahkan file-file tersebut ke Dropbox.

Ia juga mengaku, tidak sadar bahwa Tesla mengajukan gugatan terhadapnya, hingga media tersebut menghubunginya.

Tesla pun tidak ragu-ragu untuk menuntut dan melindungi data kepemilikannya. Bahkan Desember lalu, perusahaan bentukan Elon Musk ini baru menyelesaikan gugatan hukum lain dengan mantan teknisi Martin Tripp yang mengaku membocorkan informasi rahasia kepada seorang reporter.


Kerap Gugat Mantan Karyawan

Tesla
Logo Tesla

Kemudian, pada 2019, Tesla menggugat startup yang bergerak di bidang otonomos Zoox. Tesla menuding empat karyawan Zoox yang sebelumnya bekerja di Tesla telah mengambil dokumen rahasia perusahaan.

Kasus tersebut diselesaikan pada April 2020, dan pihak Zoox mengaku, "karyawan baru tertentu yang pernah bekerja dengan Tesla memiliki dokumen milik Tesla."

Lalu, kasus lain adalah tudingan pada Guangzhi Cao yang dituduh mencuri file terkait sistem autopilot Tesla kini masih berlangsung. 

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya