Gandeng HP Enterprise, Qlue Manfaatkan Kecerdasan Buatan yang Diperkuat Edge Computing

Qlue dan HP Enterprise baru saja mengumumkan kolaborasi untuk mendorong terwujudnya Indonesia Smart Nation.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 19 Jul 2021, 12:45 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2021, 12:45 WIB
Qlue
Logo startup Qlue. (Ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Qlue baru saja mengumumkan kolaborasi dengan HP Enterprise untuk mendorong terwujudnya Indonesia Smart Nation. Adapun hal itu dilakukan dengan pemanfaatan kecerdasan buatan yang diperkuat teknologi edge computing untuk menghasilkan efisiensi biaya dan waktu secara signifikan.

Menurut founder dan CEO Qlue , Rama Aditya, pemanfaatan kecerdasan buatan bagi industri mampu memberikan dampak positif bagi operasional perusahaan di berbagai sektor industri. Secara umum, pemanfaatan kecerdasan buatan dapat meningkatkan efisiensi operasional hingga 70 persen, meningkatkan produktivitas pekerja hingga 300 persen, dan mempercepat waktu respons pekerja.

Terlebih, teknologi kecerdasan buatan saat ini juga terus berkembang seiring kebutuhan industri, seperti kecerdasan berbasis gambar, suara, hingga tekstual. Tidak hanya itu, implementasi solusi kecerdasan buatan berbasis deep learning juga semakin banyak digunakan karena bisa menggantikan peran manusia untuk menganalisis data secara akurat.

"Kecerdasan buatan membuat kita lebih terbantu ketika melakukan hal bersifat rutinitas, sehingga mendorong efisiensi waktu dan mencatatkan produktivitas kerja lebih baik. Misi Qlue untuk mendorong terwujudnya Indonesia Smart Nation harus dimulai dengan kolaborasi seluruh sektor memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada," tutur Rama dalam keterangan resmi, Senin (19/7/2021).

Menurut Country Product Manager HP Enterprise Indonesia, Pungky Sulistyo, solusi berbasis edge computing ini prinsipinya memindahkan aspek pengelolaan dan analisis informasi dari data center di belakang menjadi ke bagian depan secara operasional.

"Jadi kolaborasi pemanfaatan kecerdasan buatan dan edge computing ini akan mendorong optimalisasi industri secara masif maupun terstruktur. Sederhananya, penerapan kecerdasan buatan dengan lebih banyak data akan lebih baik," tutur Pungky menjelaskan.

Product Manager HP Enterprise Partner Sistech Erik Baswara juga mengatakan, implementasi kecerdasan buatan dan edge computing saat ini akan mendorong operasional perusahaan menjadi lebih serba otomatis. Sebab, kecerdasan buatan tidak lagi sekadar memprediksi dan memberikan rekomendasi, tapi sampai tahap otonomos atau menyelesaikan persoalan sendiri.

Qlue Umumkan Pendanaan Terbaru, Siap Tingkatkan Skalabilitas Perusahaan

Qlue
Ilustrasi Qlue. (Foto: Ist)

Di sisi lain, Qlue baru saja mengumumkan keberhasilan meraih pendanaan terbaru dari investor. Kali ini, startup penyedia ekosistem smart city itu meraih pendanaan seri B putaran pertama yang dipimpin investor asal Jepang Global Brain melalui kelompok investasinya KDDI Open Innovation Fund III (KOIF III).

Pendanaan Seri B1 ini juga didukung oleh investor lain, seperti ASLI RI dan Telkomsel Mitra Inovasi. Menurut Founder dan CEO Qlue , Rama Aditya, keberhasilan Qlue menutup pendanaan seri B putaran pertama ini menunjukkan potensi bisnis smart city sangat prospektif.

Selain itu, dengan masuknya pendanaan ini, skalabilitas Qlue akan semakin tinggi untuk memberikan solusi smart city yang bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam memasuki era industri 4.0 di Indonesia.

"Sinergi ini terjalin karena Qlue dan KDDI memiliki visi yang sama dalam mengakselerasi pembangunan kota berbasis teknologi smart city. Dengan dukungan KDDI yang memiliki jaringan bisnis secara global ini mendorong penetrasi pasar Qlue di luar negeri," tutur Rama dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa (8/6/2021).

Untuk penetrasi pasar global, Rama menuturkan, Qlue akan menggarap pasar Asia secara agresif sebagai basis utama pengembangan solusi smart city. Adapun fokus utama yang disasar Qlue adalah Jepang, Malaysia, dan Filipina.

Sementara untuk pasar dalam negeri, peningkatan skalabilitas Qlue bisa mendorong perluasan industri ke sejumlah sektor, seperti jasa kesehatan, pengelola kawasan industri, perhotelan, pengembangan properti, hingga BUMN.

Hadirkan Solusi Berbasis Artificial Intelligence

Aplikasi Qlue. Dok: Qlue
Aplikasi Qlue. Dok: Qlue

Selain rencana tersebut, investasi ini juga akan dimanfaatkan Qlue untuk menyempurnakan ragam solusi berbasis artificial intelligence dan internet of Things. Hal ini dilakukan untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai penyediaan ekosistem smart city terlengkap di Indonesia.

"Global Brain akan secara proaktif memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung Qlue dalam meningkatkan produknya lebih jauh dan berkontribusi pada pengembangan smart city di Indonesia dan Asia Tenggara," tutur Director Indonesia Office Representative Global Brain, Sho Ikeda.

Sementara itu, COO ASLI RI Rionald Soerjanto mengatakan, Qlue menghadirkan solusi yang konsisten dalam menerapkan teknologi berbasis AI dan IoT. Hal tersebut sejalan dengan visi ASLI RI dan membuat ASLI RI mantap berinvestasi di Qlue.

"Hal tersebut sejalan dengan visi ASLI RI dalam melayani pasar di sektor keamanan biometrik. Kemampuan teknologi Qlue dalam mencerdaskan kamera CCTV sangat strategis dengan rencana bisnis kami, sehingga sinergi ini bisa memberikan nilai tambah bagi ASLI RI dan Qlue," katanya.

Menurutnya, kemitraan ini akan memberikan dampak positif bagi pelaku industri di Indonesia karena pemanfaatan teknologi akan makin masif di tahun-tahun ke depannya.

Untuk diketahui, pada tahun lalu, Qlue sukses mencatatkan pertumbuhan bisnis sebesar 70 persen dibandingan tahun sebelumnya. Keberhasilan itu dicapai sebab perusahaan secara agresif mengekspansi bisnis ke lebih dari 58 kota dan luar negeri dengan total klien mencapai lebih dari 133.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya