Liputan6.com, Jakarta - TikTok tampaknya akan menyusul arus yang dilalui media sosial lain seperti Snapchat, Facebook, dan Instagram, dengan melakukan uji coba pada fitur Stories baru mereka.
Fitur TikTok Stories sendiri pertama kali diungkap oleh konsultan media sosial, Matt Navarra, dalam akun Twitternya. Hal ini juga dikonfirmasi oleh pihak perusahaan.
Baca Juga
"Kami selalu memikirkan cara baru untuk membawa nilai bagi komunitas kami dan memperkaya pengalaman TikTok," kata juru bicara perusahaan kepada Engadget, dikutip Kamis (5/8/2021).
Advertisement
"Saat ini kami sedang bereksperimen dengan cara memberikan format tambahan kepada pembuat konten untuk mewujudkan ide kreatif mereka untuk komunitas TikTok," kata perusahaan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Serupa Stories di Media Sosial Lain
Dilaporkan The Verge, TikTok Stories sama seperti fitur serupa di media sosial lainnya. Stories yang diunggah akan hilang setelah 24 jam. Pengguna lain juga bisa merespon dan berkomentar di unggahan pengguna.
Menurut TikTok, fitur baru ini merupakan "cara baru untuk berinteraksi dengan penggemar Anda."
Meski begitu, mengingat TikTok bermain di konten-konten video, tampaknya mereka akan mengutamakan video untuk fitur barunya, bukan gambar diam.
Perusahaan tidak memberikan rincian tentang seberapa luas uji coba TikTok Stories, atau kapan atau apakah itu akan dirilis. Namun, beberapa warganet di Twitter mengungkapkan mereka sudah mendapatkan akses ke fitur itu.
TikTok Stories
— Matt Navarra (@MattNavarra) August 4, 2021
what the… 😳 pic.twitter.com/PIUpKMhj0k
Advertisement
Tak Semua Stories Sukses
Saat ini, fitur Stories memang banyak digunakan di berbagai platform media sosial, setelah diperkenalkan oleh Snapchat dan akhirnya ditiru oleh Facebook, Instagram, hingga LinkedIn.
Namun tak semuanya sukses. Twitter contohnya, yang pada 3 Agustus 2021 lalu secara resmi menyingkirkan Fleets, fitur serupa dengan Instagram Stories dkk., karena minimnya pengguna.
"Kami membangun Fleets sebagai cara singkat dan dengan tekanan rendah bagi orang-orang untuk berbagi pemikiran singkat mereka," kata Ilya Brown, VP Twitter Consumer Product dalam blog resmi mereka 14 Juli 2021 lalu.
"Sejak kami memperkenalkan Fleets kepada semua orang, kami belum melihat peningkatan jumlah orang baru yang bergabung dalam percakapan dengan Fleets seperti yang diharapkan," kata Brown.
(Gio/Ysl)
Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial
Advertisement