Cerita Menkes Punya 20 Grup WhatsApp Gara-Gara Pandemi

Menkes menceritakan pengalamannya tergabung dalam lebih dari 20 grup selama pandemi, kepada bos WhatsApp Will Cathcart

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Sep 2021, 11:45 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2021, 11:45 WIB
Menkes Budi Gunadi dalam pesan videonya terkait Hari Raya Idul Fitri tahun 2021 (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Kesehatan)
Menkes Budi Gunadi dalam pesan videonya terkait Hari Raya Idul Fitri tahun 2021 (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Kesehatan)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa gara-gara pandemi Covid-19, dirinya jadi tergabung di dalam lebih dari 20 grup WhatsApp.

Hal itu diceritakan Budi Sadikin saat dialog virtual COVID Response: The Role of Tech in the Global Recovery yang diadakan Facebook, di mana bos WhatsApp Will Cathcart juga menjadi narasumber.

"Saya tidak tahu ini lucu atau tidak, tapi selama pandemi saya punya lebih dari 20 grup WhatsApp baru," kata Budi Gunadi, Selasa (22/9/2021).

Budi mengatakan, grup WhatsApp itu terdiri dari bermacam-macam fungsi dan topik. Misalnya grup soal rumah sakit, surveilans, oksigen, testing dan tracing, hingga obat-obatan.

"Ada satu grup isinya profesor di universitas yang memberikan saya masukan terkait epidemiologi. Ada grup lain isinya profesor soal whole genome sequencing. Ada grup lain berisi media karena mereka ingin tahu apa yang terjadi," kata Budi, memberikan penjelasan.

Menurut Budi, tanpa disadari, WhatsApp sudah menjadi bagian dari hidup semua orang. Bahkan dengan cara tersebut, komunikasi yang dilakukan bisa jadi lebih mudah dan cepat ketimbang harus melakukan konferensi pers.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Diam-Diam Masuk Grup RT

Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama Head of WhatsApp Will Cathcart (Tangkapa Layar dialog virtual COVID Response: The Role of Tech in the Global Recovery)
Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama Head of WhatsApp Will Cathcart (Tangkapan Layar dialog virtual COVID Response: The Role of Tech in the Global Recovery)

Selain itu, Budi juga mengatakan bahwa dia sempat masuk ke grup untuk tingkat RT demi mengetahui permasalahan penanganan Covid-19 di tingkat tersebut.

"Bahayanya saya yang punya jabatan tinggi, adalah kadang Anda melewatkan aktivitas di tingkat terbawah. Jadi yang saya lakukan, saya panggil tim di tingkat terbawah lalu (bertanya) 'bisa tidak kalau saya diundang ke grupmu?'" kata Budi Gunadi.

Menkes mengatakan, timnya khawatir hal itu malah akan membuat semua orang jadi tidak mau berbicara. Padahal menurutnya, penting untuk mengetahui apa yang terjadi di tingkat masyarakat secara langsung.

Akhirnya, Budi menceritakan bahwa dirinya tetap masuk ke grup tersebut secara diam-diam.

"Saya cuma mendengarkan, melihat apa yang ada di grup, lalu 'oh saya harus melakukan intervensi di sini," ujarnya. 

Bos WhatsApp Tersentuh oleh Tolong Menolong Masyarakat

Ilustrasi WhatsApp / WA
Ilustrasi WhatsApp / WA. (Image by Tumisu from Pixabay)

Pada kesempatan yang sama, Head of WhatsApp Will Cathcart mengatakan, selama pandemi, grup di platform chatting tersebut banyak digunakan masyarakat untuk saling membantu satu sama lain.

"Mereka membantu mencari oksigen, untuk masyarakat yang oksigennya menipis, membantu tetangga yang terjebak di rumah dan tidak bisa keluar mencari makan karena isolasi," ujarnya.

Cathcart pun mengatakan dirinya tersentuh dengan upaya saling membantu di masyarakat. 

"Itu yang menyentuh saya, yang menunjukkan kebaikan dari orang-orang untuk bersama-sama saling membantu satu sama lain," kata Cathcart.

Selain itu, Cathcart juga mengapresiasi Indonesia, yang menjadi salah satu negara pertama yang menerapkan sistem reservasi vaksin Covid-19 dengan WhatsApp.

Menurutnya, hal semacam ini akhirnya juga diadopsi di negara-negara lain seperti Brasil, Meksiko, Argentina, Afrika Selatan, dan India.

Infografis Perluasan Telemedicine Gratis Pasien Isoman Covid-19 di Jawa-Bali

Infografis Perluasan Telemedicine Gratis Pasien Isoman Covid-19 di Jawa-Bali. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Perluasan Telemedicine Gratis Pasien Isoman Covid-19 di Jawa-Bali. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya