Menkes: Indonesia Manfaatkan WhatsApp untuk Konsultasi Covid-19

Menkes mengungkapkan bagaimana Indonesia memanfaatkan WhatsApp sebagai layanan konsultasi untuk membantu pasien Covid-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 21 Sep 2021, 16:18 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2021, 16:00 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama Head of WhatsApp Will Cathcart (Tangkapa Layar dialog virtual COVID Response: The Role of Tech in the Global Recovery)
Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama Head of WhatsApp Will Cathcart (Tangkapa Layar dialog virtual COVID Response: The Role of Tech in the Global Recovery)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa Indonesia sudah memanfaatkan WhatsApp sebagai layanan konsultasi di masa pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan oleh Menkes kepada Head of WhatsApp, Will Cathcart, dalam dialog virtual COVID Response: The Role of Tech in the Global Recovery yang diadakan Facebook sebagai side event Sidang Umum PBB 2021.

"Saya melihat WhatsApp tidak hanya dibangun atas tujuan keuntungan, tetapi juga untuk di kehidupan nyata," kata Menkes, Selasa (21/9/2021).

Lebih lanjut, Menkes Budi mengatakan bahwa semua masyarakat, tidak peduli kaya atau miskin, tua atau muda, tinggal di kota atau di desa, semuanya harus mendapatkan layanan kesehatan yang setara.

"Indonesia punya tantangan, 13 ribu pulau. Sangat sulit bagi kami untuk mencapainya, kecuali dengan menggunakan teknologi," kata Menkes.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Mengajak Dokter-Dokter Muda

menkes
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menjadi pembicara dalam webinar Hari Puncak Pekan Menyusui Sedunia 2021 dengan tema Perlindungan Menyusui: Tanggung Jawab Bersama, Rabu (25/8/2021).

Budi mengatakan, tantangan semacam itulah yang membuat WhatsApp dimanfaatkan sebagai layanan telemedicine, demi membantu penanganan para pasien Covid-19.

"Kami hubungi dokter-dokter muda di semua wilayah Indonesia, (kami tanya) 'mau tidak melakukan telekonsultasi?' ya mereka mau," kata mantan Wakil Menteri BUMN itu.

"Beberapa orang yang tidak punya bandwidth, mereka memakai telepon, kalau punya mereka pakai video conference," tutur Budi Gunadi.

Lebih lanjut, Budi mengatakan bahwa di Indonesia sudah ada beberapa startup kesehatan yang juga sudah digunakan. Meski begitu, tidak semua orang bisa dengan mudah mengunduh atau menggunakan aplikasi telemedicine tersebut.

Sehingga, menurut Budi, ada orang yang memilih menggunakan layanan konsultasi via WhatsApp.

"Jadi saya tidak tahu Anda (Cathcart) melihat traffic atau tidak, selama krisis ini, kami menggunakan WhatsApp Call untuk melakukan konsultasi. Terkadang dengan video, kadang tanpa video," kata Menkes.


WhatsApp Bersyukur Bisa Bantu Masyarakat

Ilustrasi WhatsApp, chat WA
Ilustrasi WhatsApp, chat WA. (Photo by syifa5610 on Freepik)

Pada kesempatan yang sama, Cathcart pun mengatakan, mereka bersyukur dapat membantu orang-orang di masa pandemi Covid-19. Menurutnya, apa yang dilakukan Indonesia bisa menjadi sesuatu yang menginspirasi.

"Merupakan sebuah keistimewaan dapat bekerja dalam layanan yang membantu orang-orang, digunakan orang-orang, untuk melalui pandemi ini," ujarnya menanggapi Budi Gunadi.

"Semua orang di dunia berusaha untuk ini tetapi tidak semuanya bisa bekerja untuk sesuatu yang benar-benar membantu orang-orang melewatinya," kata Cathcart.


Infografis Perluasan Telemedicine Gratis Pasien Isoman Covid-19 di Jawa-Bali

Infografis Perluasan Telemedicine Gratis Pasien Isoman Covid-19 di Jawa-Bali. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Perluasan Telemedicine Gratis Pasien Isoman Covid-19 di Jawa-Bali. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya