KPAI Akui Sudah Cek Dugaan Kebocoran Data dan Akan Lapor Polisi

KPAI mengatakan juga melakukan cek terkait dugaan kebocoran data, serta telah menyampaikannya ke kepolisian.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 21 Okt 2021, 15:39 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2021, 15:39 WIB
Datangi KPAI, Pihak Sekolah Bantah Anak NN Di-bully
Komisioner KPAI Retno Listyarti (ketiga kiri) memberi keterangan terkait kasus dugaan perisakan terhadap anak tersangka pengguna sabu NN di Jakarta, Selasa (23/7/2019). Bersama perwakilan sekolah, KPAI membantah kasus dugaan perisakan yang menimpa anak tersebut. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan bahwa mereka telah melakukan pemeriksaan terkait dugaan kebocoran data yang diduga berasal dari layanan pengaduan daringnya.

"Kita sudah sampaikan ke Mabes Polri dan tim sudah turun hari Selasa kemarin untuk cek kebocoran data tersebut, dan sekaligus KPAI akan membuat laporan polisi," kata Anggota Komisioner KPAI Jasra Putra, saat dihubungi melalui pesan singkat.

Kepada Tekno Liputan6.com, Kamis (21/10/2021), Jasra menjelaskan bahwa mereka memiliki sistem pengaduan online dari masyarakat berbasis website di kpai.go.id.

"Diduga data ini yang diretas," kata Jasra mengungkapkan.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat, KPAI akan menyampaikan secara lengkap ke publik langkah-langkah perbaikan ke depan, terkait keamanan data pengaduan online masyarakat tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dugaan Kebocoran Data KPAI

Ilustrasi Keamanan Siber, Enkripsi. Kredit: Pixabay/geralt-9301
Ilustrasi Keamanan Siber, Enkripsi. Kredit: Pixabay/geralt-9301

Sebelumnya, database milik KPAI diduga bocor dan diperjualbelikan di situs forum hacker Raid Forums oleh pelaku yang menggunakan username C77.

Terkait kasus ini Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha langsung melakukan penelusuran di RaidForums, dan menemukan akun bernama C77 meng-upload data yang dia jual secara murah.

Data yang bertuliskan 'Leaked Database KPAI' tersebut diduga berisi database pelaporan masyarakat dari seluruh Indonesia dari tahun 2016 sampai sekarang.

"Database-nya memiliki detail lengkap tentang identitas pelapor seperti nama, nomor identitas, kewarganegaraan, telepon, HP, agama, pekerjaan, pendidikan, alamat, email, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, provinsi, kota, usia, serta tanggal pelaporan," ujarnya.

Kemkominfo Dalami Kasus

Ilustrasi Keamanan Siber, Kejahatan Siber, Malware
Ilustrasi Keamanan Siber, Kejahatan Siber, Malware. Kredit: Elchinator via Pixabay

Pratama, kepada Tekno Liputan6.com melalui pesan singkat, Kamis (21/10/2021) mengatakan, untuk mengunduh data itu, user Raidforums harus mengeluarkan 8 credits per data atau sekitar Rp 35 ribu.

"Dua database yang diberikan yakni berukuran 13MB dengan nama file kpai_pengaduan_csv dan 25MB dengan nama kpai_pengaduan2_csv," ucapnya menambahkan.

Sementara itu, terkait adanya dugaan kebocoran data ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengatakan sedang mendalaminya.

"Sedang kami dalami," tutur juru bicara Kemkominfo, Dedy Permadi.

(Dio/Isk)

Infografis Dampak Dugaan Kebocoran Data Aplikasi eHAC dan Antisipasinya

Infografis Dampak Dugaan Kebocoran Data Aplikasi eHAC dan Antisipasinya. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Dampak Dugaan Kebocoran Data Aplikasi eHAC dan Antisipasinya. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya