Liputan6.com, Jakarta - Lima pelajar di Tiongkok menggugat Apple karena tidak menyediakan kepala charger atau pengisi daya di iPhone 12.
Laporan dari Shanghai Law Journal, seperti dilansir The Verge, mengungkapkan salah seorang pelajar bernama Xiaofang, merasa kesal karena ia tidak mendapatkan charger saat membeli iPhone 12 Pro Max.
Advertisement
Baca Juga
Xiaofang mengatakan, karena kabel yang disertakan dengan perangkat itu adalah USB-C to Lightning, ia tidak kompatibel dengan wall charger yang sebelumnya disertakan dengan perangkat Apple.
Ini berarti, pelanggan harus membeli charger USB-C atau pengisi daya MagSafe apabila mereka belum memilikinya.
Ditulis Jumay, (29/10/2021), mahasiswi ini mengklaim bahwa Apple meninggalkan wall charger demi mempromosikan pengisi daya MagSafe, rangkaian charger magnetik yang memberikan daya kepada ponsel secara nirkabel.
Xiaofang pun menuding, keputusan Apple untuk tidak memasukkan pengisi daya didorong oleh keuntungan, dan beroperasi dengan kedok menyelamatkan lingkungan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Viral di Media Sosial
Xiaofang dan rekan-rekannya lalu membawa Apple ke Beijing Internet Court. Mereka meminta perusahaan Amerika Serikat itu untuk menyediakan wall charger, serta membayar 100 yuan untuk pelanggaran kontrak dan biaya litigasi.
Mengutip Global Times, kasus ini pun menjadi viral di kalangan warganet Tiongkok, serta menjadi bahan diskusi di media sosial Sina Weibo.
Beberapa warganet menyatakan dukungan mereka untuk para mahasiswa dari Beijing University of Chemical Technology dan Donghua University di Shanghai tersebut.
Namun ada juga yang berpendapat bahwa konsumen seharusnya sudah setuju untuk tidak memiliki charger saat membeli produk tersebut.
Perwakilan hukum Apple pun menanggapi dengan mengatakan, kemasan iPhone 12 Pro Max sudah menerangkan bahwa produk tersebut dijual tanpa pengisi daya, sehingga charger tidak masuk dalam kontrak penjualan.
Mereka mengklaim, keputusan untuk tidak menyertakan charger bertujuan untuk perlindungan lingkungan dan mengurangi kemasan.
Advertisement
Kontroversi Ketiadaan Charger
Apple sebenarnya sejak 2020 memilih hanya menyertakan kabel USB-C to Lightning dalam produknya. Perusahaan mengatakan, ketiadaan EarPod dan charger seharusnya mengurangi emisi karbon dan melestarikan bahan baku.
Namun, beberapa mempertanyakan apakah Apple melakukan ini hanya demi memangkas biaya, alih-alih menyelamatkan lingkungan, mengingat transisi ke 5G membuat iPhone lebih mahal untuk dibuat.
Selain itu, strategi itu dinilai agar Apple lebih berhemat, dan memaksa pelanggan untuk membeli aksesori secara terpisah, sehingga membantu meningkatkan keuntungan.
Ini bukan pertama kalinya Apple menghadapi masalah hukum karena tidak menyertakan pengisi daya.
Awal tahun ini, regulator Brasil mendenda mereka sebesar US$ 2 juta karena tidak memasukkan charger ke dalam penjualan iPhone 12, dan menuding mereka menyesatkan pelanggan.
(Dio/Isk)
Infografis Keuntungan iPhone terhadap Apple
Advertisement