Startup yang Didanai Telkomsel Uji Coba Drone untuk Kirim Obat dan Medis

Aktivitas uji coba ini adalah bagian dari rangkaian Beehive Drones, startup yang didanai Telkomsel Tinc, sebagai penyedia sistem logistik obat-obatan di pulau dan daerah terpencil.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Nov 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2021, 07:00 WIB
Uji coba penerbangan drone Beehive Drones untuk logistik medis
Beehive Drones, startup yang didanai program akselerator Telkomsel Tinc menguji coba penerbangan drone untuk logistik medis di Sumenep, Jawa Timur. (Foto: Corpcomm Telkomsel).

Liputan6.com, Jakarta - Beehive Drones, startup yang didanai Telkomsel melalui program akselerator Tinc, melakukan uji coba operasional drone untuk logistik di Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada akhir Oktober.

Aktivitas uji coba ini adalah bagian dari rangkaian Beehive Drones sebagai penyedia sistem logistik obat-obatan di pulau dan daerah terpencil.

Dalam menggelar uji coba ini, Telkomsel bekerja sama Beehives Drones dengan Tinc (Telkomsel Innovation Center), Departemen Teknik Transportasi Laut ITS, Kemdikbudristek, dan Kabupaten Sumenep.

Kabupaten Sumenep dipilih sebagai lokasi uji coba mengingat terdapat gugusan pulau kecil yang membutuhkan sistem logistik terpadu. Saat ini kebutuhan logistik di pulau-pulau tersebut dilayani kapal, sayangnya kapal tidak selalu siap memasok kebutuhan tiap dibutuhkan.

Untuk itulah, Beehive Drones berupaya menyediakan drone yang mengirim suplay medis sebagai solusi untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan transportasi konvensional.

Target dari uji coba ini adalah, drone untuk mengangkut kebutuhan logistik bisa dioperasikan pada semester pertama 2022.

Sekadar informasi, wacana penggunaan drone untuk solusi logistik sudah dibicarakan beberapa tahun belakangan. Sayangnya, persoalan regulasi dan kesiapan wilayah udara Indonesia masih menjadi hambatan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bantu Distribusi Hingga Last-Mile

Beehives Drone
Beehive Drones, startup yang didanai program akselerator Telkomsel Tinc menguji coba penerbangan drone untuk logistik medis di Sumenep, Jawa Timur. (Foto: Corpcomm Telkomsel).

CEO Beehive Drones, Albertus Gian Dessayes, mengatakan uji coba di Sumenep adalah momen penting perusahaan sekaligus bagi lanskap penyedia layanan sistem penerbangan drone di Indonesia.

Sementara bagi logistik Indonesia, drone jadi jawaban atas permasalahan last-mile delivery. Dengan drone, distribusi konvensional bisa lebih terbantu karena waktu antar dan kepraktisan dalam distribusi.

Selain menggunakan drone, startup ini juga mengandalkan kapal laut dalam alur logistik last-mile delivery. Ia mengatakan, drone tidak mematikan logistik lain, tetapi menjadi pelengkap dan kolaborasi dengan transportasi konvensional.

Vice President Business Development Telkomsel, Jockie Heruseon menyebut, insiatif Beehive Drones ini merupakan salah satu contoh perwujudan komitmen Tinc untuk dapat berkolaborasi dengan startup Tanah Air dalam menghadirkan solusi digital inovatif yang dapat memecahkan permasalahan di tengah-tengah masyarakat.

"Pemanfaatan teknologi pesawat tanpa awak yang dilakukan bersama Beehive Drones untuk kebutuhan logistik menghadirkan solusi untuk membantu masyarakat di area-area yang sulit terjangkau," katanya.

Ia mengatakan, inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen Telkomsel mendorong pemanfaatan teknologi digital secara merata untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat hingga wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).


Tentang Beehive Drones

Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam dan Direktur Marketing Telkomsel Rachel Goh mengumumkan logo baru Telkomsel (Foto: Telkomsel).

"Ke depannya melalui Tinc, Telkomsel akan membuka peluang berkolaborasi dengan startup Tanah Air untuk menghadirkan solusi bagi seluruh masyarakat," tuturnya.

Sekadar informasi, Beehive Drones didirikan tiga orang yang bertemu di Inggris, saat menempuh pendidikan master. Ketiga pendirinya adalah Albertus Gian Dessayes, Anindita Pradana Suteja, dan Ishak Hilton Pujantoro Tnunay.

Pada inisiatif pertamanya, bidang agrikultur dan kehutanan menjadi fokus Beehive Drones. Inisiatif tersebut mendapat sambutan hangat dalam sebuah kompetisi inovasi teknologi di tahun 2018.

Dari kompetisi tersebut, Beehive Drones mengembangkan sayapnya lebih lanjut. Kini, perusahaan rintisan ini menyediakan sistem pelayanan drone sebagai untuk membantu sejumlah industri konvensional di Indonesia.

Selanjutnya Beehive Drones bersama dengan Tinc, makin terpacu untuk memberikan ikhtiar penting di area-area yang sulit dijangkau di Indonesia. Startup yang tergabung dengan program akselerator Telkomsel Tinc ini sedang dalam tahap akhir menuju perilisan komersial.


Kolaborasi dengan Telkomsel

Berada di bawah Tinc, Beehive Drones memiliki kesempatan mensinergikan bisnis dengan ekosistem Telkomsel yang telah memiliki 237 ribu BTS 3G dan 4G dan melayani 169 juta pelanggan.

Di Jawa Timur tempat uji coba drone, Telkomsel memiliki 25 ribu BTS dengan 600 di antaranya berada di wilayah Sumenep.

Inisiatif Beehive Drones, kata Gian, adalah sebuah ikhtiar untuk mengatasi masalah besar logistik medis di area terpencil.

"Kombinasi inovasi Beehive Drones dan Tinc diproyeksikan menjadi kombinasi bermanfaat terutama yang berada di area terpencil. Industri medis bisa memanfaatkan ekosistem medical drone yang dikembangkan sebagai solusi sejumlah keperluan logistik medis," kata Gian.

(Tin/Ysl)


Infografis Tentang 5G

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya