Liputan6.com, Jakarta - Korea Selatan telah mengkomersialkan layanan internet 5G sejak 2019. Tiga tahun setelah 5G mulai dikembangkan dan digelar di seluruh dunia, cakupan 5G di banyak kota tidaklah buruk, namun masih belum masif.
Namun, hal ini tidak menghentikan rencana Korea Selatan untuk kembali memimpin dengan teknologi 6G-nya.
Baca Juga
Menurut beberapa laporan, seperti dikutip dari Gizchina, Kamis (28/4/2022), Korea Selatan akan mengambil langkah lebih cepat untuk meluncurkan prototip komunikasi 6G pada 2026.
Advertisement
Lebih lanjut, pemerintah Korea Selatan juga berencana mengkomersialisasikan jaringan 6G antara 2028-2030.
Sekadar informasi, karakteristik utama jaringan 6G adalah latensinya 0 atau koneksi internet tanpa jeda. Komersialisasi 6G global diperkirakan akan dilakukan tahun 2020-an akhir atau bahkan 2030, namun pemerintah Korea ingin melakukannya lebih ceat.
Saat ini belum ada informasi jelas mengenai rencana 6G Korea Selatan. Sebelumnya, Samsung sudah mengadakan tes 6G di Amerika Serikat akhir 2021.
Perusahaan menggunakan sistem prototip terahertz wireless 6G untuk mencapai transmisi data dalam jarak 15 meter. Berdasarkan laporan pengujian tingkat transmisi mencapai 6,2Gbps dengan frekuensi sistem komputer 140Hz dan bandwidth 2GHz.
Samsung dalam buku putih Next Generation Hyper-Connectivity Experience pada awal 2022 menyebut, penyelesaian dan komersialisasi paling awal dari jaringan 6G mungkin terjadi pada 2028 dan komersialisasi skala besar sekitar 2030.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
India Berencana Rilis 6G dalam 2 Tahun Mendatang
Setelah komersialisasi global jaringan 4G pada 2009, India mulai meluncurkan jaringan 4G komersial pada 2012. Kini, tiga tahun setelah mengumumkan jaringan 5G, India belum mengkomersialisasi 5G.
Namun, laporan terbaru memperlihatkan India langsung akan maju dalam ambisinya untuk meluncurkan 6G pada akhir 2023 atau 2024.
Industri telekomunikasi India memprediksi, teknologi komunikasi mobile generasi keenam ini akan terbangun luas dalam 8-10 tahun. Oleh karenanya, belum terungkap bagaimana rencana India meluncurkan 6G sekitar 6-8 tahun lebih awal.
Pemerintah India mengatakan, riset dan pengembangan teknologi 6G di negaranya telah dimulai.
Perangkat jaringan akan menjalankan software yang ditulis oleh perusahaan lokal dan menggunakan perangkat telekomunikasi buatan vendor lokal. Selain itu, disampaikan pula, teknologi 6G India akan go global.
Cerita Peneliti Tiongkok Alirkan 1TB dalam 1 Detik Pakai 6G
Beberapa waktu lalu, para peneliti di Tiongkok dikabarkan tengah mulai mengembangkan teknologi 6G meski penerapan 5G belum lama dimulai.
Kini, Tiongkok disebut-sebut membuat kemajuan pesat pada arsitektur konektivitas teknologi 6G untuk komunikasi nirkabel. Demikian menurut laporan South China Morning Post.
Advertisement
Kemajuan Pesat
Mengutip Gizmochina, Selasa (15/2/2022), tim peneliti Tiongkok yang dipimpin Profesor Zhang Chao mampu mengalirkan 1TB data dengan jarak lebih dari 1Km dalam waktu 1 detik.
Profesor Zhang Chao merupakan peneliti dari Fakultas Teknik Dirgantara dari University of Tsinghua. Bersama tim penelitinya, Profesor Zhang Chao mencapai prestasi tersebut menggunakan gelombang radio frekuensi sangat tinggi yang disebut sebagai vortex millimeter wave.
Implikasi dari kecepatan streaming yang cepat ini sangatlah luas, karena ada banyak aplikasi yang menunggu teknologi 6G untuk mengubah dunia.
Kecepatan streaming 6G ini bisa digunakan salah satunya untuk senjata dan sistem pertahanan, dengan kemungkinan menggunakan senjata hipersonik. Komponen komunikasi dan aplikasi di seluruh ekosistem IoT pun juga menarik untuk dikembangkan lebih lanjut menggunakan teknologi 6G.
Tiongkok mengungkap, negaranya kini tengah memimpin perkembangan riset 6G dengan jumlah investasi masif guna mendukung teknologi baru. Hasil yang baik pun telah ditunjukkan dari penelitian ini.
Eksperimen Jaringan Nirkabel
Sekadar informasi, eksperimen sistem jaringan nirkabel dikerahkan pada Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Di mana, jaringan nirkabel ini digunakan untuk streaming lebih dari 10.000 live feeds dengan sangat mulus.
Pimpinan tim, Profesor Zhang Chao menegaskan, vortex milimeter waves tidak seperti gelombang radio lain yang pernah disebarkan, sejak gelombang radio diperkenalkan lebih dari 100 tahun lalu.
Teknologi baru ini telah menambahkan dimensi baru pada transmisi nirkabel saat ini. Itu artinya, vortex millimeter waves memiliki tiga dimensi yang mirip dengan gerakan pusaran tornado.
Peneliti juga mengembangkan pemancar inovatif yang memungkinkan gelombang (waves) berputar dalam tiga mode berbeda untuk transmisi data yang efisiensi.
Arsitekturnya juga mencakup penerima khusus untuk memecahkan kode sejumlah besar data dengan kecepatan super cepat, sub-detik.
Dengan penurunan Huawei yang secara besar-besaran mempelopori penelitian dan pengembangan teknologi 6G, Tiongkok masih memegang sebagian hak paten 6G, sebesar 40 persen dari keseluruhan hak paten global 6G.
(Tin/Ysl)
Advertisement