Startup Studio Indonesia Batch 4 Luluskan 15 Alumni di Event Milestone Day

Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) telah menggelar acara puncak Milestone Day sebagai bagian akhir dari rangkaian program inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 4.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Jul 2022, 14:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2022, 14:00 WIB
Startup Studio Indonesia
Pelaksanaan acara Milestone Day sebagai akhir dari rangkaian program inkubasi Startup Studio Indonesia Batch 4.

Liputan6.com, Jakarta - Kemkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) telah menggelar acara puncak Milestone Day sebagai bagian akhir dari rangkaian program inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) Batch 4.

Setelah lima bulan menjalani pelatihan, 15 startup yang terpilih berkesempatan mempresentasikan bisnis dan pencapaiannya selama mengikuti program ini di hadapan lembaga pemerintah dan venture capital.

SSI sendiri merupakan program Kemkominfo yang bertujuan untuk mendampingi dan membina para startup tahap awal selama 15 minggu. Pelatihan ini dilakukan agar mereka bisa menemukan product-market fit (PMF).

Hingga sekarang, SSI telah menuntaskan 4 batch pelatihan dengan total 65 alumni. Selain itu, total pendanaan yang tersalur ke startup alumni SSI Batch 1-3 hingga Mei 222 mencapai Rp 332,1 miliar.

Dari setiap batch, 30 hingga 40 persen alumni telah mendapatkan pendanaan tahap awal. Setelah program ini selesai, Kemkominfo juga masih akan terus memantau kemajuan peserta melalui Program Alumni.

Lewat program ini, startup akan melakukan sesi pelatihan tambahan dan pertemuan ruti setiap bulan selam setahun dengan tim SSI. Kurikulum yang dirancang juga berdasakran kebutuhan unik startup di setiap batch.

"Banyak yang berpendapat bahwa iklim ekonomi saat ini kurang menguntungkan bagi startup. Namun, kami ingin menanamkan mindset pada para founder untuk terus menjaga visi jangka panjang," tutur Koordinator Startup Digital, Sonny Hendra Sudaryana saat acara Milestone Day yang digelar secara virtual.

Lebih lanjut ia menuturkan, Kemkominfo juga akan selalu berkomitmen mendukung startup yang ingin menyelesaikan tantangan riil dalam masyarakat, yaitu dengan penentuan regulasi yang tepat, pelatihan talenta digital, pembentukan komunitas, serta pemberian akses terhadap jaringan ahli startup lewat program SSI.

Startup Studio Indonesia Batch 4 yang kini resmi menjadi alumni adalah Transporta, Wilov, MUFIT, Envio, Allure, Ternakesia, OkeGarden, Paygua, Kendali, Surplus, Friendchised, Seryu, Universitas123, Kibble, dan Aksel.

"Untuk SSI Batch ke-5, kami tentunya akan menargetkan lebih banyak peserta dan kualitas yang lebih baik lagi. Ini karena kami melihat semakin banyak startup inovatif dengan potensi tinggi yang bermunculan dari berbagai daerah dengan inovasi di berbagai bidang, terutama sektor pemerintah dan pelayanan publik," tutur Sonny.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ramai PHK Startup, Menkominfo Minta Mereka Perhatikan 3 Aspek Ini Agar Bisnis Tetap Bertahan

Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan
Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan. Kredit: Freepik

Di sisi lain, belakangan ini badai PHK tengah menghantam industri startup digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menilai bahwa keberlanjutan bisnis saat ini menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh para pelaku perusahaan rintisan atau startup digital.

Maka dari itu, Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan, para pelaku startup digital perlu memperhatikan tiga aspek tata kelola agar perusahaan tidak mengalami masalah.

"Ketiga aspek itu yakni prinsip usaha atau product dan service, skema pembiayaan, dan manajemen," kata Johnny dalam sebuah dialog pada Selasa malam, dikutip dari siaran pers, Kamis (16/6/2022).

Menurut Menkominfo, apabila tiga aspek tersebut tidak dikelola dengan baik, maka perusahaan akan mengalami masalah. Johnny menegaskan, penerapan prinsip usaha merupakan kunci keberlanjutan di semua sektor.

"Kalau soal PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) itu terjadi di semua jenis usaha yang tidak dipersiapkan dengan baik, apakah itu startup digital atau startup non-digital, sama saja," kata Johnny.

 

Pendampingan Pemerintah

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate saat memberikan keterangan soal kabar dampak 5G terhadap keselamatan penerbangan (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate saat memberikan keterangan soal kabar dampak 5G terhadap keselamatan penerbangan (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

"Karena apa? Prinsip-prinsip usaha, kan harus menyiapkan product maupun service-nya dengan betul, punya skema pembiayaan yang memadai apakah itu ekuitas atau kombinasi dan debt person-nya (hutang), serta para sponsor (founders) dengan manajemen," imbuhnya.

Lebih lanjut kata Johnny, ketika perusahaan mengalami masalah, penyelesaian pertama yang paling mudah dilakukan dengan layoff atau pengurangan karyawan. Padahal menurutnya, karyawan bukan lagi aset melainkan capital untuk suatu usaha.

"Makanya isu layoff ini begitu sensitif di saat sekarang. Apalagi isu layoff dikaitkan dengan startup bubble (gelembung startup)," kata Johnny.

Menkominfo pun mengatakan, pemerintah juga menyiapkan pendampingan agar ekosistem startup digital tetap tumbuh dan berkembang.

Menurutnya, pemerintah bersama dengan operator telekomunikasi tengah giat membangun infastruktur digital di level hulu atau upstream. Hal itu ditujukan agar masyarakat bisa mengoptimalkan ruang digital.

"Justru saat ini giat-giatnya melaksanakan deployment ICT Infrastructure upstream. Tujuannya untuk mengajak masyarakat digital onboarding dalam rangka memanfaatkan downstream digital space," kata Johnny.

Selain itu, startup digital berada dalam ekosistem digital downstream. Dengan pembangunan infrastruktur digital, peluang ekonomi digital akan berkembang dengan baik

Aspek Produk dan Layanan

"Nah pada saat kita membangun infrastruktur TIK dengan berusaha untuk membangun downstream digital kita. Saat potensi digital economy kita yang begitu besar, maka disinilah perlu tata kelola dengan baik," kata Johnny menjelaskan.

Johnny mengatakan, pemerintah memberikan kepastian untuk mengurus soal regulasi. Namun di satu sisi, yang paling penting menurutnya, para pendiri juga harus melihat apakah layanan dan produk yang dihasilkannya relevan atau tidak.

Johnny pun menekankan agar aspek produk dan layanan lebih diperhatikan. Kemudian, perusahaan akan bisa menciptakan pembiayaan cadangan, termasuk capital venture dan sponsor serta manajemen.

"Jika produk maupun services-nya bagus, perusahaan itu bisa menciptakan financing backup (pembiayaan cadangan). Termasuk melalui capital venture dan sponsornya itu sendiri, serta manajemennya," kata Menkominfo.

"Tiga aspek itu yang bisa berhadapan dengan munculnya startup yang banyak," Menkominfo menambahkan. Selain itu, pembahasan startup digital juga secara prinsip dinilai terkait dengan technology company atau perusahaan teknologi.

"Begitu ngomong technology company, jangan kita lihat yang besar-besar saja, justru kita perlu menggalangnya dengan membangun inovasi dan kreativitas putra-putri Indonesia," kata Johnny.

Maka dari itu, menurut Johnny, pendampingan idea generation founders startup digital dianggap penting.

"Mereka punya gagasan atau ide yang bagus, punya alur pikir teknologi yang baik. Hal yang dibutuhkan para founders adalah teknologinya, funding (pembiayaan), dan manajemen. Pendampingan itu yang harus diberikan agar bertumbuh dan berkembang," ujarnya. 

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya