Forum Keamanan Siber: Hacker Bjorka Diduga Kuat Orang Indonesia

Koordinator Forum Keamanan Siber dan Informasi (Formasi) Gildas Deograt Lumy menduga hacker Bjorka berasal dari Indonesia.

oleh Iskandar diperbarui 14 Sep 2022, 18:07 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2022, 18:07 WIB
Aksi Peretasan Hacker Bjorka Serang Indonesia, Apa Motifnya?
Juru Bicara BSSN Ariandi Putra mengatakan mereka telah melakukan penelusuran terhadap beberapa dugaan insiden kebocoran data yang terjadi. (Copyright foto:Pexels.com/Sora Shimazaki)

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Forum Keamanan Siber dan Informasi (Formasi) Gildas Deograt Lumy menduga hacker Bjorka berasal dari Indonesia. Informasi ini diungkap Gildas dalam Podcast Deddy Corbuzier.

Dalam channel YouTube-nya, Deddy bertanya kepada Gildas, apakah sosok Bjorka adalah orang Indonesia?

"Saya secara pribadi juga berkesimpulan yang sama, paling tidak orang Indonesia," katanya menjawab pertanyaan Deddy, dikutip Rabu (14/9/2022).

Namun, hal tersebut masih dugaan karena identitas Bjorka hingga saat ini belum bisa diketahui secara pasti.

Terkait kebocoran 1,3 miliar data registrasi kartu SIM prabayar, Gildas mengungkapkan kalau Bjorka bukan sosok yang melakukan peretasan.

“Paling tidak untuk kasus yang 1,3 miliar data, dia beli dari orang lain. Ini sudah kami telusuri,” tutur Gildas menjelaskan.

Ia memaparkan, ekosistem dalam dark web secara umum bukan peretasnya yang langsung menjual data.

"Jadi yang menemukan celah keamanan atau eksploitasi itu orang lain dan yang menjual data pun orang yang berbeda," ucap Gildas.

Ia menambahkan, kalau melihat internet sebagai gunung es, dark web itu berada di paling bawah.

"Isinya 99 persen adalah penjahat (hacker jahat), aparat penegak hukum atau kelompok yang melakukan investitigasi terkait keamanan siber.

Untuk diketahui, saat ini Gildas beserta timnya juga turut membantu Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Pertahanan untuk keamanan siber.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hacker Indonesia Klaim Bongkar Identitas Asli Bjorka, Benarkah dari Cirebon?

Profil Bjorka di Breached.to
Profil Bjorka di Breached.to

Sebelumnya, sejumlah pengguna media sosial mulai mengeluarkan klaim terkait identitas asli dari akun Bjorka yang melakukan pembocoran data sejumlah instansi, serta data-data pribadi para pejabat Indonesia.

Salah satunya adalah pengguna Instagram dengan akun @volt_anonym. Pengguna yang mengklaim diri sebagai hacker Indonesia ini menuding sebuah akun sebagai orang di balik hacker Bjorka yang diduga dari Cirebon, Jawa Barat.

"Data yang katanya 133M dari meretas Kominfo tidak lebih isinya cuma 200 data saja dan itu pun di copy sehingga banyak data yang sama seolah-olah data yang dia curi sebanyak 133M padahal cuma 200 an," tulis akun @volt_anonym.

"Ini sama saja data dump (sampah) yang sudah banyak kadaluarsa," tulis akun tersebut, seperti dikutip dari akun @volt_anonym pada Rabu (14/9/2022).

Akun tersebut juga mengklaim data yang diambil Bjorka yang katanya sebanyak 133 juta. Ia bahkan menuding hacker Bjorka memiliki tim.

"Aing tau lu punya tim,lu bagian pansos dan tim lu bagian sebar data dan repost," kata akun itu.

Menurut akun itu, berdasarkan data yang dia dapat, si pembocor hanya menyalin lalu meng-input lagi seterusnya, sampai jumlahnya menjadi banyak.

"Disitu kelen bisa melihat data yang sama, jadi mereka cuma copy lalu input lagi dan seterusnya sampai jumlahnya banyak sehingga seolah-olah data yang mereka curi itu sebanyak 133M. Padahal ya cuma 200 an doang dan itu pun data dump," tulis akun yang mengklaim sebagai hacker itu.


Kejanggalan Bahasa Dibahas Warganet Twitter

Ilustrasi Hacker Bjorka
Ilustrasi Hacker Bjorka. Dok: Twitter

Sementara, akun Twitter dengan nama pengguna @angelinadeaid, melalui sebuah utas, meyakini bahwa Bjorka adalah orang Indonesia, melihat lexicon yang digunakan akun tersebut dalam cuitan dari akun Bjorka yang saat ini sudah dihapus.

Menurut akun Twitter itu, contohnya seperti penggunaan double conjuction "because since" setelah tanda titik ".", yang menurutnya adalah tipikal khas orang Indonesia untuk menulis Bahasa Inggris dengan gaya "Indoglish."

Lebih lanjut, akun ini juga menjelaskan beberapa kejanggalan penggunaan bahasa Inggris yang digunakan ole Bjorka. Misalkan, dalam cerita "old man", ia memiliki inkonsistensi tenses.


Kata Pengamat Keamanan Siber Soal Hacker Bjorka

Aksi Peretasan Hacker Bjorka Serang Indonesia, Apa Motifnya?
BSSN menyatakan memberikan dukungan teknis dan meminta seluruh PSE memastikan keamanan Sistem Elektronik di lingkungan masing-masing. (Copyright foto:Pexels.com/Pixabay)

Terlepas dari tebak-tebakan warganet dan orang yang mengklaim sebagai hacker Indonesia tentang identitas asli Bjorka, Pengamat Keamanan Siber Alfons Tanujaya menyebut, Bjorka memang terlihat mendalami isu-isu yang terjadi di Indonesia. Namun hal tersebut tidak menjamin bahwa Bjorka adalah orang Indonesia.

"Bisa saja akunnya dipinjamkan ke orang Indonesia, atau teknik lainnya," ujar Alfons.

Sementara, Pakar Keamanan Siber CISSRec Pratama Persadha berpendapat, hacker Bjorka kemungkinan adalah kelompok hacker dan bukan ulah perseorangan. Di mana, di anggota kelompok memiliki keahlian masing-masing.

"Bjorka ini menurut saya ada satu grup, mereka ada yang bisa melakukan peretasan, ada yang menerima setoran data-data yang bocor, dan ada yang berperan menjual atau mempublikasikan di media sosial," tutur Pratama.


Infografis Klaim dan Ancaman Hacker Bjorka Bocorkan Data Bikin Gerah Kominfo hingga Istana. (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Klaim dan Ancaman Hacker Bjorka Bocorkan Data Bikin Gerah Kominfo hingga Istana. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Klaim dan Ancaman Hacker Bjorka Bocorkan Data Bikin Gerah Kominfo hingga Istana. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya