Liputan6.com, Jakarta - Microsoft kembali menambah judul game gratis ke dalam katalog Xbox Game Pass Oktober 2022, dimana fase kedua kali ini ada enam judul yang layak dikoleksi.
Adapun ke-5 judul game yang baru masuk ke katalog Xbox Game Pass bulan ini juga meluncur di platform PC, cloud, dan tentunya konsol.
Baca Juga
Berikut ini adalah daftar gim yang masuk ke dalam katalog Xbox Game Pass Oktober 2022 pada fase kedua kali ini:
Advertisement
20 Oktober
Amnesia: Collection (cloud, konsol, dan PC)
Amnesia: Rebirth (cloud, konsol, dan PC)
Phantom Abyss (Game Preview) (cloud, PC, dan Xbox Series X|S)
Soma (cloud, konsol, dan PC)
21 Oktober
Persona 5 Royal (cloud, konsol, dan PC)
27 Oktober
Frog Detective: The Entire Mystery (PC)
Gunfire Reborn (cloud, konsol, dan PC)
Signalis (Cloud, konsol, dan PC)
Selain menambah, Micorosoft juga akan menghapus beberapa judul gim dari katalog Xbox Game Pass pada 31 Oktober 2022.
- Alan Wake: American Nightmare (konsol dan PC)
- Backbone (Cloud, konsol, dan PC)
- Bassmaster Fishing 2022 (Cloud, konsol, dan PC)
- Nongunz: Doppelganger Edition (Cloud, konsol, dan PC)
- Project Wingman (Cloud, konsol, dan PC)
- Second Extinction (Cloud, konsol, dan PC)
- Sniper Elite 4 (konsol dan Cloud)
- The Forgotten City (Cloud, konsol, dan PC)
Microsoft Mau Bikin Toko Game Mobile Sendiri
Di sisi lain, Microsoft dilaporkan tengah menggarap toko game mobile yang disebut-sebut akan menjadi pesaing Play Store dan App Store. Lewat toko ini, Microsoft disebut ingin menawarkan game mobile secara langsung pada para pemain.
Informasi mengenai rencana Microsoft ini diketahui dari dokumen yang didaftarkan pada Competition and Markets Authority (CMA) Inggris. Dalam dokumen yang didaftarkan tersebut, Microsoft mengungkap rencananya menghadirkan Xbox Store generasi selanjutnya untuk perangkat mobile.
Dikutip dari Engadget, Jumat (20/10/2022), toko ini nantinya akan banyak bergantung pada konten hasil merger dengan Activision Blizzard. Seperti diketahui, Microsoft telah mengumumkan akusisi studio game Activision Blizzard pada awal tahun ini.
Melalui akuisisi tersebut, Microsoft mengatakan memang ingin meningkatkan pendapatan iklan dan game mobile bagi perusahaan. Untuk itu, dengan koleksi game yang dimilikinya diharapkan bisa menarik pemain untuk menjajal toko game mobile yang ditawarkan Microsoft ini.
Selain itu, Microsoft menyebut akan menerapkan filosofi terbuka pada toko game mobile besutannya ini. Dengan kata lain, perusahaan akan memberikan perlakuan yang sama bagi pengembang pihak ketiga, termasuk soal pilihan pembayaran bagi pemain.
Meski sudah diungkap, belum dapat dipastikan kapan toko game mobile besutan Microsoft ini akan dirilis. Terlebih untuk sekarang, CMA Inggris masih melakukan investigasi mendalam terkait akuisisi Activision Blizzard yang dilakukan Microsoft.
Salah satu yang menjadi sorotan dalam investigasi ini adalah mengetahui apakah akusisi ini berpotensi membawa dampak buruk pada kompetisi bisnis, terutama di game konsol.
Karenanya, ada kemungkinan rencana membuat toko aplikasi game mobile ini merupakan langkah Microsoft meningkatkan kompetisi.
Advertisement
Microsoft Akuisisi Activision Blizzard
Pada awal tahu ini, Microsoft baru saja mengumumkan telah secara resmi mengakuisisi studio gim kenamaan di dunia, yakni Activision Blizzard.
Adapun kesepakatan membeli penerbit gim Call of Duty, World of Warcraft, dan Diablo tersebut mencapai harga USD 68.7 miliar atau Rp 986 triliun.
Langkah Microsoft beli Activision Blizzard ini merupakan cara perusahaan bentukan Bill Gates itu bersaing dengan Sony dan Tencent di industri gim.
Mengutip The Verge, Rabu (19/1/2022), Microsoft sudah berencana untuk menambahkan deretan judul gim Activision ke Xbox Game Pass dan PC Game Pass setelah kesepakatan ini rampung.
“Setelah rampung, kami akan menawarkan sebanyak mungkin gim Activision Blizzard di dalam Xbox Game Pass dan PC Game Pass,” kata CEO Game Microsoft, Phil Spencer.
Siap Manjakan Pelanggan Xbox Game Pass
Lebih lanjut, Xbox Game Pass saat ini sudah memiliki 25 juta pelanggan. Agar dapat memuaskan player yang berlangganan dengan layanan mereka, Microsoft terus mengakuisisi studio untuk meningkatkan layanannya.
“Kami berinvestasi besar-besaran dalam konten, komunitas, dan cloud untuk mengantarkan era baru gim yang mengutamakan pemain dan pembuat konten," kata kata CEO Microsoft, Satya Nadella.
Tak hanya itu, dia juga menyebutkan, Microsoft ingin menjadikan gim aman bagi seluruh player, inklusif, dan dapat diakses oleh semua orang.”
Di sisi lain, Microsoft secara resmi mengumumkan bahwa mereka berhenti memproduksi salah satu konsol game-nya yaitu Xbox One.
Diketahui, Microsoft awalnya menghentikan Xbox One X dan Xbox One S digital sebelum peluncuran Xbox Series X. Mereka lalu diam-diam berhenti memproduksi Xbox One S di akhir 2020.
Dilansir The Verge, dikutip Jumat (14/1/2022), penghentian produksi tersebut akhirnya membuat para retailer hanya bisa menjual sisa stok konsol game itu.
(Ysl/Dam)
Advertisement