Ingin Ganti HP Jelang Lebaran? Simak 4 Tips Aman Beli HP Bekas agar Tak Tertipu

Untuk mencegah terjadinya penipuan transaksi dan risiko kerugian lainnya, simak empat tips yang harus dilakukan ketika membeli HP bekas bagi konsumen yang ingin mengganti HP jelang Lebaran.

oleh Dinda Charmelita Trias Maharani diperbarui 12 Apr 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2023, 18:00 WIB
Hp - Vania
Ilustrasi pemeriksaan HP bekas sebagai langkah penting sebelum bertransaksi. (Shuterstock)

Liputan6.com, Jakarta - Momen menjelang Lebaran kerap digunakan sejumlah orang untuk mengganti smartphone lama mereka ke unit baru, terutama ketika tunjangan hari raya alias THR sudah cair. Namun bagi beberapa orang dengan budget terbatas, membeli HP second atau bekas menjadi pilihan yang menarik.

Dengan harga yang lebih murah, pembeli bisa upgrade ke perangkat yang memiliki spesifikasi lebih tinggi atau kapasitas penyimpanan lebih besar. 

Kendati demikian, tidak sedikit pembelian HP bekas yang justru berakhir tidak menyenangkan, lantaran HP memiliki masalah atau bahkan terjadi penipuan. Karenanya, calon pembeli perlu ekstra berhati-hati dan memperhatikan beberapa hal penting sebelum bertransaksi. 

Untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan dan risiko kerugian lainnya, berikut ini adalah beberapa tips yang harus dilakukan ketika membeli smartphone atau HP bekas, sebagaimana dirangkum dari CNET, Selasa (11/4/2023).

1. Pastikan Membeli dari Sumber Terpercaya

Tidak semua penjual mengutamakan kepentingan pembeli. Maka, penting bagi pembeli untuk cerdas dalam berbelanja, salah satunya dengan memperhatikan tempat membeli HP Second. 

Beberapa tempat membeli ponsel yang harus dihindari adalah sumber tidak resmi yang belum jelas memiliki rating yang baik. Membeli HP bekas di platform e-commerce terpercaya pun tidak selalu aman. 

Calon pembeli wajib melihat identitas toko dan ulasan pembeli lainnya di toko tersebut. Untuk mengantisipasi penipuan, selesaikan transaksi sepenuhnya melalui platform agar pesanan yang tidak sesuai dapat dikembalikan dan pengembalian dana ditangani platform.

Tak hanya itu, hindari pembelian HP bekas di orang-orang tidak dikenal. Misalnya, penjual HP bekas yang biasanya ada di trotoar pinggir jalan karena kelengkapan dan kualitas ponsel tidak dapat dijamin. 

2. Periksa Detail, Kelengkapan, dan Kondisi Fisik HP

ilustrasi hp android mati
Ilustrasi penyebab hp android mati total/Copyright unsplash/Rohit Tandon

Baik membeli dari marketplace atau pihak lain, penting untuk memperhatikan kelengkapan perangkat. Bacalah daftar aksesori yang seharusnya didapatkan, seperti kabel pengisi daya orisinal, kemasan, kartu garansi, dan lainnya. 

Di samping itu, minta bukti pembelian awal HP tersebut kepada penjual untuk memastikan ponsel bukan barang curian dan merupakan unit asli. Calon pembeli juga dapat bertanya berapa lama HP tersebut sudah digunakan. 

Hal penting lain yang harus diperhatikan adalah kondisi fisik HP. Melakukan pengecekan fisik perangkat berguna untuk melihat kelayakan fisik dari sebuah HP.

Pemeriksaan ini dapat dimulai dari layar, bodi ponsel, kamera, port USB dan charger, tombol power dan volume, speaker, dan pemindai sidik jari. Cek apakah ada piksel yang mati pada layar yang dapat mengganggu tampilan HP.

Hindari HP yang Tidak Dapat Security Update

Update iOS 16.3
Apple menggulirkan update iOS 16.3 dengan pembaruan minim tetapi bisa memperbaiki bug yang ada di iPhone pengguna, terutama iPhone 14 Pro series (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani).

Tidak hanya memeriksa perangkat secara fisik, calon pembeli juga perlu memastikan apakah ponsel mendapatkan pembaruan keamanan dari perusahaan pembuatnya.

HP yang tidak didukung security update rentan terhadap celah keamanan yang dapat memberi peretas akses ke berbagai informasi dan data di ponsel pengguna. Maka jika ponsel tidak mendapatkan pembaruan tersebut, carilah model atau jenis ponsel lain.

Sebagian besar perangkat Android mendukung security update selama dua hingga tiga tahun, sedangkan Apple memberikan dukungan yang lebih lama lagi untuk perangkatnya.

Untuk itu, pilihan terbaik ketika membeli HP bekas adalah ponsel yang dirilis maksimal dalam dua tahun terakhir karena kemungkinan besar masih menerima pembaruan keamanan.

4. Cek IMEI

Tiga Kementerian Sosialisasikan Aturan IMEI
Petugas toko memeriksa IMEI handphone untuk didata di ITC Roxy Mas, Jakarta, Selasa (26/11/2019). Pemerintah melalui Kemendag, Kemenperin, dan Kemenkominfo menerbitkan regulasi pemblokiran ponsel ilegal melalui nomor IMEI yang disahkan pada 18 Oktober 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

IMEI atau International Mobile Equipment Identity merupakan identitas penting dari sebuah perangkat. Memeriksa IMEI sangat penting dilakukan untuk memastikan HP terdaftar sehingga dapat terhubung dengan operator seluler. 

IMEI dapat dilihat melalui kardus kemasan HP atau melalui telepon ke nomor *#06#. Setelah IMEI muncul di bagian bawah HP, periksalah nomor IMEI di laman imei.kemenperin.go.id.

Laman ini dapat mendeteksi apakah ponsel terdaftar untuk bisa digunakan di Indonesia. Langkah ini pun dapat dicoba untuk HP Android maupun iPhone bekas. 

Infografis Ponsel Black Market Diblokir via IMEI
Infografis Ponsel Black Market Diblokir via IMEI. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya