Liputan6.com, Jakarta - Twitter merilis sejumlah pembaruan untuk fitur Direct Messages. Dari pengumuman terbaru, versi terkini dari platform media sosial ini akan mendukung fitur DM Replies.
Dengan pembaruan ini, pengguna Twitter dapat membalas pesan tertentu yang spesifik, tidak hanya pesan terbaru. Untuk diketahui, fitur semacam ini telah tersedia di WhatsApp dan Instagram.
Baca Juga
“Anda sekarang dapat membalas pesan apa pun yang Anda terima di DM, menjadikan percakapan lebih lancar dan lebih intuitif,” tulis Twitter Support dalam cuitan resminya yang dikutip Rabu (10/5/2023).
Advertisement
Dalam keterangan tersebut, disebutkan pula Twitter menambahkan pilihan emoji baru, sehingga pengguna dapat memberikan reaksi lebih beragam saat berkirim pesan lewat fitur Direct Messages.
Menurut Twitter, kini mereka juga tengah berupaya meningkatkan fitur ini agar bisa hadir di aplikasi web dan mengembangkan fitur balasan pada pesan media. Twitter Support juga meminta saran dari pengguna terkait fitur tersebut.
Di samping itu, perusahaan juga berencana mengenalkan fitur DM Twitter terenkripsi 1.0 yang membuat pesan antar pengguna semakin aman. CEO Twitter Elon Musk menyebut, fitur ini akan rilis dalam waktu dekat.
Untuk pembaruan mendatang, Elon membocorkan Twitter akan segera memiliki fitur obrolan video dan suara di ponsel. Hal ini memungkinkan pengguna berbicara dengan orang yang berada di mana saja tanpa perlu memberikan nomor telepon.
“Segera hadir obrolan suara dan video dari pegangan Anda kepada siapa pun di platform ini, sehingga Anda dapat berbicara dengan orang di mana pun di dunia tanpa memberi mereka nomor telepon Anda,” tulis Elon Musk dalam cuitannya.
DM Twitter Terenkripsi Telah Lama Diungkap Elon Musk
Sejak beberapa bulan lalu, Elon Musk telah mengungkapkan keinginannya untuk menambahkan pesan langsung terenkripsi.
Hal ini diungkapkan dalam sebuah slide presentasi berjudul “Twitter 2.0” yang dibagikannya untuk karyawan di kantor Twitter, San Fransisco.
Menurut Musk, dukungan enkripsi ini memungkinkan pengguna berkomunikasi tanpa khawatir soal privasi mereka, seperti pelanggaran data yang menyebabkan DM masuk ke web.
Dikutip dari The Verge, Rabu (10/5/2023), pada tahun 2018 Twitter memberikan peringatan bahwa sejumlah pesan langsung yang dirahasiakan antara bisnis dan pelanggan mereka telah diakses oleh pihak luar selama lebih dari setahun.
Kejadian ini membuat Twitter berencana untuk mengembangkan DM terenkripsi selama beberapa tahun belakangan. Sayangnya, usaha ini sempat terhenti beberapa kali.
Namun, kali ini Elon kembali meyakinkan pengguna bahwa DM terenkripsi akan segera hadir di platformnya.
Advertisement
Akun Twitter yang Lama Tidak Aktif akan Dihapus
Di sisi lain, beberapa waktu lalu Elon Musk mengumumkan akan menghapus akun-akun Twitter yang telah bertahun-tahun tidak aktif.
Berdasarkan keterangan di akun resminya, CEO Twitter itu mengingatkan pengguna bahwa kebijakan tersebut akan menyebabkan penurunan jumlah followers pada beberapa akun.
"Kami menghapus akun yang tidak memiliki aktivitas sama sekali selama beberapa tahun, jadi Anda mungkin akan melihat penurunan jumlah pengikut," kata Elon Musk, dikutip Selasa (9/5/2023).
Menurut Elon, hal ini penting dilakukan untuk membebaskan handle atau "@" yang sudah tidak lama dipakai atau ditinggalkan, sehingga bisa digunakan oleh pengguna lain.
Kendati demikian, Elon Musk tidak mengungkap secara gamblang kapan langkah tersebut akan mulai dilakukan.
Di penjelasan kebijakannya, Twitter mengatakan bahwa akun yang dinyatakan aktif adalah akun yang melakukan login setidaknya setiap 30 hari. Akun akan dihapus permanen apabila tidak aktif dalam jangka waktu yang lama.
Jack Dorsey Kritik Kepemimpinan Elon Musk di Twitter
Sebelumnya, pendiri dan mantan CEO Twitter, Jack Dorsey, mengaku salah karena sempat menyebut Elon sebagai penyelamat Twitter. Ia mengungkapkan pernyataan ini di platform baru besutannya, yakni Bluesky.
Mengutip informasi dari Gizmodo, Selasa (2/5/2023), pernyataan itu dilayangkan Jack Dorsey untuk menjawab unggahan salah satu pengguna Bluesky yang menanyakan pendapatnya mengenai kepemimpinan Elon Musk di Twitter saat ini.
Jack menuturkan, Elon Musk bukan pemimpin yang baik untuk Twitter. "Saya juga tidak berpikir dia bertindak tepat, meski telah menyadari ini merupakan waktu yang buruk," tulis Jack.
Tak hanya Elon, Jack juga meyoroti keputusan dewan direksi perusahaan yang memutuskan untuk menjual Twitter.
"Saya juga tidak berpikir dewan direksi seharusnya memaksa penjualan (Twitter)," tulisnya menambahkan," tulisnya menambahkan.
Advertisement