Opera Perkenalkan Aria, Fitur AI Browser yang Pakai Teknologi ChatGPT OpenAI

Opera memperkenalan fitur AI Aria di dalam browser-nya, yang dikembangkan dengan teknologi OpenAI seperti di ChatGPT

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Mei 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2023, 19:00 WIB
Tampilan fitur AI Aria dalam browser Opera (Opera)
Tampilan fitur AI Aria dalam browser Opera (Opera)

Liputan6.com, Jakarta Peramban atau browser Opera memperkenalkan layanan kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau AI generatif baru mereka, di dalam platformnya, yang diberi nama Aria.

"Aria adalah pakar web dan browser yang memungkinkan Anda berkolaborasi dengan AI sambil mencari informasi di web, membuat teks atau kode, atau menjawab pertanyaan produk Anda," kata perusahaan.

Mengutip blog resminya, Senin (29/5/2023), Opera membuat Aria dengan infrastruktur "Composer" mereka sendiri, serta terhubung ke teknologi GPT dari OpenAI, seperti yang ada di ChatGPT.

Fitur AI ini sendiri hadir dalam bentuk sidebar di browser tersebut. Mereka diklaim dapat menghasilkan teks, menulis kode, menjawab pertanyaan, dan lain-lain.

Dilansir The Verge, diungkap juga bahwa Aria dapat menampilkan informasi terkini dari seluruh web, yang berbeda dengan chatbot ChatGPT biasa, dan tidak terbatas di konten sebelum tahun 2021.

Opera menjanjikan, Composer-nya akan memungkinkan Aria untuk terhubung ke beberapa model AI, dan ke depannya bisa berkembang dengan mengintegrasikan kemampuan tambahan seperti layanan pencarian dari beberapa mitra Opera.

Aria memang masih dalam tahap pengujian. Namun, pengguna Opera sudah bisa menjajalnya secara gratis di desktop dengan mengunduh Opera One developer version terbaru, atau Opera beta terbaru untuk Android.

Setelah pengguna mendaftar akun Opera, perusahaan akan mengirimkan email pemberitahuan atau dalam aplikasi, apabila fitur AI itu sudah bisa diakses.

Luncurkan Beberapa Fitur AI Lain

Opera Browser
Ilustrasi Opera (Doc: Blog Opera)

Opera sebelumnya memang sudah memperkenalkan beberapa fitur AI. Bulan Februari lalu, mereka menyematkan ChatGPT ke sidebar-nya, memungkinkan pengguna untuk membuat ringkasan laman web atau artikel yang dikunjungi. 

Browser ini juga telah meluncurkan AI prompts, fitur yang menawarkan pintasan ke berbagai alat AI yang berubah-ubah, tergantung laman yang dibuka atau teks yang disorot.

Fitur itu memungkinkan pengguna melakukan beberapa hal seperti meringkas teks, membuat tweet berdasarkan apa yang dibaca, atau mendapatkan penjelasan tentang konsep tertentu.

Selain itu, Opera juga awal tahun ini meluncurkan Opera One, versi browser mereka yang didesain ulang, dan lebih cocok untuk lebih banyak fitur AI generatif.

AI Berdampak Besar pada Pekerjaan di Masa Depan

Bill Gates
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/JOSHUA LOTT)

Bicara soal AI, Bill Gates baru-baru ini telah menyoroti potensi dampak besar teknologi AI bagi beberapa perusahaan di masa depan.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, salah satu pendiri Microsoft tersebut menjelaskan bahwa AI akan membuat banyak pekerjaan yang saat ini dilakukan oleh manusia nantinya berjalan secara otomatis. 

Bahkan, menurutnya aplikasi atau perangkat AI yang bekerja untuk melayani manusia bakal dapat menandingi fungsi Google Search dan Amazon. Dengan kecanggihannya, kecerdasan buatan ini mampu memahami kebutuhan dan kebiasaan pengguna.

Hal tersebut memungkinkan AI membantu segala hal yang dibutuhkan manusia, mulai dari mencari informasi hingga melakukan transaksi online.

Kendati demikian, ia pun meyakini kalau AI akan menciptakan pekerjaan baru yang membutuhkan keahlian dan pengetahuan khusus, mengutip Gizmochina, Rabu (24/5/2023). 

 

Bisa Ciptakan Pekerjaan Baru

Bill Gates
Bill Gates (AP)

Pendapat Bill Gates ini juga didukung oleh studi terbaru dari McKinsey Global Institute. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 2030 mendatang, 800 juta pekerjaan manusia dapat hilang akibat otomatisasi.

Namun kabar baiknya, studi tersebut pun menemukan bahwa teknologi ini dapat menciptakan 950 juta lapangan pekerjaan baru dalam periode waktu yang sama. 

Di samping itu, penelitian tersebut menegaskan bahwa pekerjaan yang diciptakan AI akan memerlukan wawasan dan keterampilan yang lebih tinggi.

(Dio/Isk)

Cara Pindah Dari TV Biasa Ke TV Digital
Infografis Cara Pindah Dari TV Biasa Ke TV Digital
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya