Liputan6.com, Jakarta - Menkominfo Budi Arie Setiadi menyebut salah satu fokus kerjanya sebagai Menkominfo adalah mengenai perkembangan ekosistem digital.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ini mengatakan dirinya mendukung inovasi digital di Tanah Air.
Baca Juga
Budi Arie Setiadi tak ingin Indonesia hanya menjadi penonton di negeri sendiri, sementara teknologi dikuasai oleh perusahaan asing seperti Google hingga Amazon. Menurutnya, negara yang bisa bersaing adalah negara yang memenangkan dan terus mewujudkan inovasi.
Advertisement
Mulai dari startup, cloud, blockchain, hingga artificial intelligence adalah hal yang perlu dikuasai bangsa Indonesia, begitu menurut Budi Arie.
"Pokoknya era digital ini harus kita maknai secara positif dan mengantisipasinya untuk kepentingan rakyat banyak," kata Menkominfo saat mendapat pertanyaan tentang startup dan inovasi usai Sertijab-nya di Kantor Kominfo, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Ia mendukung inovasi dan segala hal di dalamnya, namun di tengah-tengah konferensi pers, Budi Arie berseloroh bahwa dirinya menolak istri digital.
"Saya paling menolak adalah istri digital, jangan sampai istri dan suami jadi digital pada masa yang akan datang, jadi harus tetap nyata karena yang lain pasti digital, kalau pacar pun bisa digital," kata Budi Arie, diikuti tawa para jurnalis.
Sebelumnya, dalam sambutan usai sertijab, Budi Arie Setiadi menyebut setelah mendapat arahan dari Menko Polhukam Mahfud MD, dirinya menyadari bahwa pekerjaan di Kominfo adalah tugas yang berat.
Bahkan, dalam tanya jawab dengan wartawan usai sertijab, Budi Arie mengatakan, bahwa setelah diceritakan oleh Sekjen Kominfo Mira Tayyiba dan Menkopolhukam Mahfud MD, tugas Menkominfo berat.
"Kominfo itu tugasnya sudah berat, diceritakan oleh Bu Sekjen saja sudah waduh, berat juga. Untung dibantu Wamen, kalau sendiri agak pecah kepala juga karena mengurus media sosial, dan lain-lain, semua urusan," katanya.
Meski Tugas Menkominfo Berat, Budi Arie Siap Bergerak Cepat dan Optimistis
Sementara dalam sertijabnya, Menkominfo Budi Arie mengatakan, meski tugas dan tantangannya berat, pihaknya optimistis dan bergerak cepat.
"Sesuai arahan Pak Menko, (bekerja di Kominfo) berat sekali tantangannya, tetapi kami optimis dan gerak cepat. Yang bermasalah biarkan berurusan dengan masalahnya, kita semua yang tidak bermasalah perlu menyelesaikan masalahnya," kata Budi Arie dalam Sertijab-nya.
Ia pun berpesan untuk semua yang ada di Kementerian Kominfo untuk tetap semangat dalam menjalankan tugas.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ini menyakini Sekjen Kominfo Mira Tayyiba bisa mengarahkan seluruh elemen di Kominfo untuk bekerja sama dengannya dan Wamenkominfo Nezar Patria dalam menyelesaikan program-program Kominfo.
"Jangan karena ada masalah jadi mentalnya surut. Kita harus tetap melihat optimisme ke depan, friendly with rakyat itu penting, karena bandwidth untuk masyarakat itu penting. Jangan sampai masyarakat Indonesia ini tidak memiliki akses terhadap digitalisasi dan perkembangan yang begitu pesat," kata dia.
Dalam Sertijab pula, Budi Arie menyebut tugas lain yang perlu dibereskan yakni mengenai platform-platform yang meresahkan masyarakat. Fokus lain yang juga akan dikerjakan adalah mengenai ekosistem digital yang jadi tanggung jawab Kominfo.
Advertisement
Tugas Khusus untuk Kominfo dari Presiden Jokowi
Menurutnya sebagai Menkominfo, Budi Arie juga mendapatkan tugas khusus dari Jokowi yakni upaya Kominfo dalam membangun narasi Pemilu 2024 yang damai.
Berbagai hal lain yang jadi curhat Budi Arie saat dirinya ditunjuk Menkominfo adalah adanya komplain dari kolega mengenai sinyal telekomunikasi.
"Tentang sinyal, ada yang langsung komplain ke saya, saya sih siap-siap aja, tinggal ke Dirjen yang bertanggung jawab untuk diselesaikan. Kami optimis untuk Indonesia maju seperti yang dicanangkan Pak Presiden. Ini bisa diwujudkan, diselesaikan sesuai dengan gerak langkah," katanya.
Budi Arie juga menyoroti tentang kebutuhan akan data scientists di Indonesia. Pasalnya menurut dia, cikal bakal AI perlu didukung kemampuan anak bangsa untuk menjadi data scientist di masa depan.
"Sekarang AS dan China sedang bertarung, mudah-mudahan kita Indonesia tidak menjadi penonton. Walaupun sekarang ini teknologinya soal lain-lain masih dikuasai oleh Amazon Web Services dan Google," tuturnya.
Budi Arie pun berharap Kominfo bisa menjadi salah satu kementerian yang dibanggakan sehingga bisa meninggalkan legacy yang baik untuk pemerintahan Jokowi.
(Tin/Dam)