Liputan6.com, Jakarta - Google Drive baru saja meluncurkan pembaruan untuk Android dengan menambahkan pilihan tata letak dua halaman untuk melihat file PDF. Hal ini akan memudahkan mereka yang memakai HP layar lipat dan jugai tablet Android.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menggulir file PDF dalam tampilan dua halaman, meniru pengalaman membaca buku, dan secara optimal memanfaatkan ruang layar yang lebih besar.
Baca Juga
Mengutip dari 9to5Google, Sabtu (11/11/2023), fitur baru Google Drive ini bisa diaktifkan dengan mengklik tombol berbentuk dua lembar baru yang ditempatkan di antara bilah pencarian dan menu overflow tiga titik.
Advertisement
Dengan demikian, pengguna dapat dengan mudah beralih antara tampilan satu halaman dan tampilan lebar dua halaman sesuai dengan preferensi mereka.
Peningkatan ini juga menciptakan pengalaman membaca yang lebih intuitif dan nyaman pada layar yang lebih besar, seperti yang dimiliki oleh tablet dan HP layar lipat.
Selain itu, Google juga telah memperkenalkan pembaruan lain untuk pengguna tablet, termasuk dukungan multi-instance, rel navigasi, dan widget yang dioptimalkan untuk layar ekstra tablet.
Semua ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kenyamanan pengguna Google Workspace pada perangkat Android yang lebih besar.
Dengan langkah-langkah ini, Google menunjukkan komitmen mereka untuk terus meningkatkan layanan dan memberikan pengalaman yang dioptimalkan untuk berbagai jenis perangkat.
Seiring dengan fitur-fitur sebelumnya yang memungkinkan pengguna untuk menggambar dan menyorot PDF, Google Drive semakin menjadi alat yang kuat untuk produktivitas, terutama bagi mereka yang bekerja dengan tablet.
Google Sebut 2 Aplikasi Samsung ini Berbahaya, Tapi Diralat
Masih berbicara tentang Google, perusahaan teknologi ini berkomitmen untuk menjaga penggunanya, salah satu caranya dengan memberitahu pengguna mengenai bahaya sebuah aplikasi yang hendak diinstal.
Melalui fitur Play Protect, Google baru-baru ini menandai dua aplikasi Samsung sebagai aplikasi berbahaya, meskipun sebenarnya tidak.
Aplikasi Samsung yang dimaksud adalah Samsung Wallet dan Samsung Messages yang diberitahukan kepada pengguna dengan menyebutnya sebagai risiko bagi perangkat, demikian menurut laporan News18, dikutip Senin (30/10/2023).
Aplikasi tersebut dipindai oleh Play Protect sebagai aplikasi yang mencoba memata-matai data pribadi pengguna, seperti pesan, foto, file audio, atau bahkan riwayat panggilan. Akibatnya, mereka secara default meminta pengguna untuk menghapusnya dari perangkat.
Bagi Google Play Store, hal ini melanggar peraturan mereka dan ditandai sebagai aplikasi berbahaya. Akan tetapi, aplikasi Samsung Wallet dan Messages terlihat aman saja karena telah digunakan jutaan pengguna.
Belakangan, Google mengakui bahwa hal tersebut disebabkan kegagalan server. Samsung dan Google kemudian berunding untuk memperbaiki masalah yang disebabkan oleh bug tersebut.
Untuk diketahui, Google memiliki kontrol pada setiap aplikasi yang berjalan di ponsel Android. Caranya memonopoli hal ini dengan Play Store juga dipertanyakan mengenai cara mereka menangani aplikasi pihak ketiga.
Faktanya, Google baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan mulai memindai aplikasi yang dimuat di ponsel Android. Artinya, Google akan menerapkan peraturan ini dan memutuskan apakah sebuah aplikasi cukup aman untuk dijalankan di perangkat pengguna.
Advertisement
4 Aplikasi Adware Android Berbahaya di Google Play Diunduh Lebih Dari 2 Juta Kali
Sebelumnya, terdapat beberapa aplikasi Android berbahaya di Google Play yang sudah diunduh lebih dari 2 juta kali. Aplikasi tersebut dianggap berbahaya karena menampilkan iklan mengganggu dan menyembunyikan keberadaannya di perangkat yang terinfeksi.
Dalam laporan ancaman seluler bulanan terbaru Doctor Web, analis mengidentifikasi trojan di Google Play yang terkait dengan keluarga malware 'FakeApp', 'Joker', dan 'HiddenAds'.
Yang menarik adalah empat aplikasi adware (HiddenAds) di bawah ini menyamar sebagai game:
- Super Skibydi Killer – 1.000.000 unduhan
- Agent Shooter – 500.000 unduhan
- Rainbow Stretch – 50.000 unduhan
- Rubber Punch 3D – 500.000 unduhan
Mengutip Bleepig Computer, Minggu (29/10/2023), Doctor Web menjelaskan bahwa setelah korban menginstal aplikasi tersebut di perangkat mereka, aplikasi bersembunyi dengan mengganti ikon dengan Google Chrome atau menggunakan gambar ikon transparan untuk membuat ruang kosong di app drawer.
Aplikasi ini berjalan diam-diam di latar belakang perangkat saat pengguna membukanya, menyalahgunakan browser untuk meluncurkan iklan dan menghasilkan pendapatan bagi operatornya.
Para analis juga menemukan beberapa aplikasi Android milik keluarga FakeApp, yang mengarahkan pengguna ke situs penipuan investasi.
Aplikasi Bermuatan Judi Online
Dalam kasus lain, Doctor Web menemukan aplikasi game yang memuat situs kasino online (judi online) yang meragukan dan melanggar kebijakan Google Play.
Beberapa nama aplikasi tersebut antara lain:
- Eternal Maze (Yana Pospyelova) – 50.000 unduhan
- Jungle Jewels (Vaibhav Wable) – 10.000 unduhan
- Stellar Secrets (Pepperstocks) – 10.000 unduhan
- Fire Fruits (Sandr Sevill) – 10.000 unduhan
- Cowboy's Frontier (Precipice Game Studios) – 10.000 unduhan
- Enchanted Elixir (Acomadyi) – 10.000 unduhan
Aplikasi Pencuri Uang Pengguna
Terakhir, Doctor Web menemukan dua aplikasi keluarga Joker di Google Play, yang membuat pengguna dipaksa untuk berlangganan layanan berbayar premium:
- Love Emoji Messenger (Korsinka Vimoipan) – 50.000 unduhan
- Beauty Wallpaper HD (fm0989184) – 1.000 unduhan
Semua aplikasi yang disajikan dalam laporan ini telah dihapus dari Google Play pada saat laporan ditulis.
Namun, pengguna yang mungkin pernah menginstal aplikasi itu harus segera menghapusnya dan melakukan pemindaian perangkat secara menyeluruh menggunakan Play Protect dan alat antivirus seluler.
Untuk menghindari pengunduhan perangkat lunak berbahaya dari Google Play, minimalkan aplikasi yang kamu instal ke jumlah minimum yang diperlukan, baca ulasan pengguna dengan cermat, da
Advertisement