Liputan6.com, Jakarta - Google melalui Google Registry meluncurkan domain baru yaitu ".ing", di mana pengguna akan bisa bermain dengan kata-kata menggunakan domain tersebut.
"Domain tingkat atas ini siap untuk apa pun yang Anda minati, baik itu membuat situs web yang menyenangkan, memberi untuk tujuan baik, merancang sesuatu yang indah, atau mengedit dokumen yang sudah ada," kata Christina Yeh dari Google Registry Team.
Baca Juga
Dalam laman resminya, domain ini memungkinkan pengguna untuk membuat situs web dalam sebuah satu kata yang menggunakan imbuhan ".ing."
Advertisement
"Dengan .ing, orang, bisnis, dan merek dapat mengekspresikan diri mereka dengan cara yang benar-benar baru dan menemukan domain singkat yang mudah diingat — sekaligus mendapatkan keamanan bawaan," tulis Google Registry.
Mengutip blog resmi Google, Kamis (2/11/2023), sudah ada beberapa platform yang telah menggunakan domain .ing, di antaranya Canva dan Adobe Acrobat.
Canva misalnya, memiliki domain .ing untuk situs mereka yaitu design.ing dan draw.ing. Sementara Adobe Acrobat, sudah menggunakan edit.ing dan sign.ing.
Google Registry mengatakan, pengguna dapat mendaftarkan domain .ing mereka dalam Early Access Period (EAP) dengan biaya tambahan satu kali. Biaya ini berkurang sesuai jadwal harian hingga tanggal 5 Desember.
Pada tanggal 5 Desember pukul 16:00 UTC, domain internet ".ing" akan tersedia untuk umum dengan harga dasar tahunan melalui registrar pilihan pengguna.
Selain ".ing", mengutip The Verge, Google Registry juga menggarap top-level domain ".meme", seperti terlihat dalam pengumuman perusahaan pada bulan Agustus.
Domain ".meme" masih dalam periode registrasi terbatas, di mana akses awal dijadwalkan bukan pada 28 November 2023, dan domain ini akan tersedia untuk semua yang mau menggunakannya pada 5 Desember 2023.
Adapun, untuk domain ".meme", ditujukan untuk hal-hal yang terkait dengan meme, sesuatu yang lucu, serta dapat dibagikan di internet.
Google Search Hadirkan Fitur Latihan Bicara Bahasa Inggris
Sebelumnya, Google Search baru saja meluncurkan sebuah fitur yang membantu pengguna untuk belajar berbicara dalam bahasa Inggris.
Christian Plagemann, Director; dan Katya Cox, Product Manager, Google Research dalam blog resmi Google mengatakan, fitur ini sudah bisa dicoba buat para pengguna Android di Argentina, Kolombia, India, Indonesia, Meksiko, dan Venezuela.
Nantinya, fitur latihan bicara bahasa Inggris dari Google ini akan diperluas ke lebih banyak negara dan bahasa di masa mendatang.
"Google Search sudah menjadi alat yang berharga bagi pelajar bahasa, menyediakan terjemahan, definisi, dan sumber daya lainnya untuk meningkatkan kosa kata," ujar keduanya.
"Kini, pelajar yang menerjemahkan ke atau dari bahasa Inggris di ponsel Android akan menemukan pengalaman latihan berbicara bahasa Inggris baru dengan masukan yang dipersonalisasi," tulis Google, dikutip Selasa (24/10/2023)
Â
Advertisement
Latihan Kalimat Sehari-hari
Menurut Google, pengguna nantinya akan diberikan kata-kata yang biasa dipakai sehari-hari, untuk kemudian membuat jawaban lisan mereka sendiri, memakai kosakata yang disediakan.
Sesi latihan belajar Bahasa Inggris ini bakal berlangsung selama tiga sampai lima menit, dan nantinya, akan ada feedback yang dipersonalisasi, serta opsi untuk ikut ke pengingat latihan harian.
Di sesi latihan, pengguna juga bisa men-tap kata yang tidak mereka pahami, untuk melihat terjemahan kata tersebut, yang mempertimbangkan kata-kata itu dalam sebuah konteks.
Mengutip Tech Crunch, Google memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), dan machine learning untuk fitur ini. Salah satu teknologi yang dipakai adalah Deep Aligner, yang menghubungkan berbagai kata untuk menciptakan makna dan menyarankan terjemahan.
Â
Teknologi yang Dipakai
Tim lain juga mengadaptasi model koreksi tata bahasa, agar teks berfungsi pada transkripsi ucapan, khususnya bagi pengguna yang memiliki ucapan beraksen. Tim Google Research juga membuat model terpisah, untuk mendukung komponen feedback semantik dari pengalaman tersebut.
Sementara tim yang sama, membuat model lain untuk memperkirakan kompleksitas kalimat, frasa, atau kata individual untuk "menantang pelajar secara tepat sesuai tingkat kemampuan mereka."Â
Google juga mengatakan mereka menggaet "ahli bahasa, guru, dan pakar pedagogi ESL/EFL", untuk menciptakan pengalaman bimbingan bahasa dalam Search, sehingga melibatkan pakar manusia dalam konten.
Google juga menegaskan, fitur ini dirancang bukan untuk menggantikan metode pembelajaran yang sudah ada. Alih-alih, mereka mengklaim, fitur ini dapat dipakai sebagai pendamping layanan dan sumber belajar lainnya seperti bimbingan pribadi, aplikasi mobile, atau kelas bahasa.
Advertisement