GitHub Punya 2,9 Juta Developer dari Indonesia, Terbesar Ketiga di Asia Pasifik

GitHub mengatakan bahwa komunitas developer di Indonesia pertumbuhan, menjadikannya sebagai negara terbesar ketiga di Asia Pasifik.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 15 Nov 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 17:00 WIB
Ilustrasi GitHub Copilot (GitHub)
Ilustrasi GitHub Copilot (GitHub)

Liputan6.com, Jakarta - Platform developer GitHub mengumumkan lebih dari 2,9 juta pengembang di Indonesia, menggunakan platform tersebut.

Dalam laporan bertajuk State of Octoverse GitHub 2023, Indonesia mengalami pertumbuhan komunitas developer sebesar 31 persen year-on-year (YoY), pada tahun ini.

Menurut GitHub, peningkatan ini membuat Indonesia sebagai negara dengan komunitas developer terbesar ketiga di Asia Pasifik setelah India dan China. Hal ini juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di kawasan ini.

Perusahaan mengatakan, ini menunjukkan arah yang menjanjikan bagi ekonomi digital Indonesia, dan pengaruh yang semakin besar dalam ekosistem teknologi global.

Mengutip siaran pers, Rabu (15/11/2023), ada juga pertumbuhan 213 persen YoY dalam jumlah proyek AI generatif publik di Indonesia, dalam platform GitHub.

Menurut GitHub, ini mencerminkan tingkat pertumbuhan global dan menunjukkan bagaimana para developer di Indonesia memposisikan diri mereka untuk mendapatkan kesuksesan jangka panjang.

Menurut penelitian GitHub bersama Keystone.AI dan profesor Harvard Business School, Marco Iansiti, manfaat produktivitas developer AI dapat meningkatkan PDB global hingga lebih dari USD 1,5 triliun. 

Meski begitu, Indonesia dinilai masih punya tantangan seperti kurangnya sembilan juta pekerja digital pada tahun 2030. Pemerintah juga dinilai sudah menyadari hal ini, serta telah menyerukan kolaborasi antar industri, untuk menciptakan peluang kerja bagi talenta digital.

Salah satu solusi utama untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan berinvestasi pada keterampilan AI dan literasi pengembangan software sejak dini.

Menurut GitHub, pendekatan ini tidak hanya dapat membantu menjembatani kesenjangan keterampilan digital, tetapi juga membuka jalan bagi ekonomi digital yang lebih kuat dan tangguh.

Keberadaan Alat Berbasis AI

Ilustrasi GitHub
Ilustrasi GitHub

"Pengembangan software telah lama berbasis pada penggunaan bahasa Inggris, sehingga membatasi akses bagi siapa saja yang ingin menjadi developer di seluruh dunia," ujar CEO GitHub, Thomas Dohmke.

Menurut Dohmke, keterbatasan ini sudah mulai berubah dengan adanya alat bantu yang didukung oleh teknologi kecerdasan buatan, seperti GitHub Copilot Chat.

"Dengan kekuatan Copilot, Indonesia dapat mulai meningkatkan kemampuan generasi baru developer dalam bahasa natural sesuai keinginan mereka," imbuhnya.

"Hal ini tidak hanya akan mendemokratisasi pengembangan software, tetapi juga membantu mengatasi kelangkaan developer yang sedang terjadi, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian Indonesia."

GitHub sendiri baru saja meluncurkan Copilot Chat, pendamping AI bagi pengguna dalam melakukan banyak hal, sehingga mereka bisa menulis dan memahami kode dengan bahasa apa pun yang mereka gunakan.

GitHub Copilot Chat pun memungkinkan munculnya bahasa natural sebagai bahasa pemrograman universal yang baru bagi setiap developer di dunia.

AI Generatif Bermanfaat Buat Berbagai Lini Pekerjaan

Apa itu ChatGPT buatan OpenAI
ChatGPT buatan OpenAI. (Liputan6.com/ Yuslianson)

Sebelumnya, dalam kesempatan berbeda, Head of Cloud Business Blue Power Technology Karina Yoveline menyampaikan, penggunaan AI generatif ini akan sangat bermanfaat pada berbagai lini pekerjaan, salah satunya padai bidang customer experience.

Kecerdasan buatan sendiri memiliki berbagai cabang kecerdasan, salah satunya adalah AI generatif yang berfokus pada pembuatan konten baru dan original, seperti gambar, teks, musik, kode, dan lainnya. 

AI generatif menggunakan model pembelajaran mendalam (deep learning) yang mempelajari data dalam jumlah besar dan menghasilkan output yang baru dan realistis.

“Mungkin use case AI generatif yang sudah banyak digunakan ini misalnya (di bidang) Customer Services. Banyak yang sudah menggunakan Customer Service berbasis AI generatif,” ucapnya saat acara World Cloud Show 2023 di Jakarta, Selasa (7/11/2023)

Sebelumnya, banyak perusahaan yang menggunakan sistem customer service berbasis chatbot. Model ini hanya memberikan jawaban spesifik terhadap pertanyaan spesifik. Sementara kini, AI generatif dapat melakukan lebih dari menjawab pertanyaan berdasarkan template saja.

 

AI Generatif Tak Gantikan Kerja Manusia

Head of Cloud Business Blue Power Technology Karina Yoveline Memaparkan Materi AI Generatif dalam Acara World Cloud Show
Head of Cloud Business Blue Power Technology Karina Yoveline Memaparkan Materi AI Generatif dalam Acara World Cloud Show. (Liputan6.com/Labib Fairuz)

Selain customer experience, Karina juga mengungkapkan bahwa AI generatif dapat berguna dalam dunia marketing. 

"Misalnya saya mau bikin iklan dengan konsep demikian, biasanya AI generatif akan bisa membantu untuk membuatkan iklan yang kira-kira cocok," kata Karina.

"Atau misalnya kita wording mau promo, wording seperti apa sih yang cocok dengan target market seperti? Maka AI generatif akan mempermudah kita,” katanya, menambahkan.  

Selain itu, berkembangnya model AI generatif gambar juga mempermudah tugas para pelaku kreatif dengan menciptakan kreasi pada foto yang mereka buat.

Dengan AI generatif, seseorang dapat mengubah banyak hal dalam foto mereka, termasuk background, gaya gambar, hingga berbagai aspek lainnya.

Bagi Karina, AI generatif tidak diciptakan untuk menggantikan tenaga kerja manusia, tetapi untuk mempermudah pekerjaan manusia.  Di samping itu, seiring perkembangannya, AI generatif belakangan ini menjadi salah satu fokus pengembangan di berbagai aspek kehidupan.

(Dio/Isk)

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia
Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya